JakArtha : baikan

22 5 0
                                    


Sepulangnya dari kediaman Arman, Jaka dan Ricky memutuskan untuk mampir terlebih dahulu di tukang nasi goreng selepas melaksanakan shalat Maghrib. Mereka duduk berhadapan, dengan Ricky yang duduk membelakangi jalan raya.

"Menurut Lo, dari cerita Arman tadi ada yang janggal gak sih?" Tanya Ricky memulai pembicaraan. Jaka terdiam sesaat mengingat kembali apa yang diceritakan oleh Arman tadi.

"Eum....oh iya, kata kak Arman kan Tiara pernah tinggal sama keluarganya waktu umur Tiara 5 tahun, terus tinggal sama Omanya lagi. Tapi, nyokap nya dia kemana ya?" Ucap Jaka setelah berpikir, bahwa Arman tidak pernah menceritakan ibunya Tiara pada mereka.

"Kalo menurut gue setelah mendengar ceritanya Arman, ada dua kemungkinan tentang nyokap nya Tiara. Kemungkinan pertama, nyokap dia meninggal waktu ngelahirin dia. Dan kemungkinan kedua, Tiara lahir karena sebuah kesalahan, jadi nyokap nya kabur dan gak mau ngurus dia." Ucap Ricky memberikan opininya tentang Tiara. Lalu pembicaraan mereka terhenti ketika pedagang nasi goreng itu datang memberikan pesanan pada mereka.

"Tapi kalo emang nyokap nya gak mau ngurus Tiara, kenapa gak dikasih ke bapaknya aja pas masih bayi. Mungkin gak bakal kayak gini ceritanya." Argumen Jaka, setelah dia menelan suapan pertamanya. Tidak ada tanggapan dari Ricky, dia masih asyik dengan nasi goreng di depannya.

Begitupun dengan Jaka, yang masih asyik dengan nasi goreng miliknya. Ditengah-tengah asyiknya mereka menyantap nasi goreng, ponsel Ricky berdering, bersamaan dengan pesan masuk ke ponselnya Jaka. Jaka mengintip kearah ponsel Ricky yang tergeletak di atas meja, tertera nama Jean di sana, setelah itu Jaka membuka pesan masuk itu.

"Halo Jean, kenapa?" Tanya Ricky.
"...."
"Ah? Gue? Lagi di tukang nasi goreng." Ucap Ricky. Ricky melihat Jaka yang berdiri, setelah selesai makan sambil membereskan barang yang dibawanya hendak pamit pada Ricky.

"Mau kemana Lo?" Bisik Ricky sambil menjauhkan ponselnya.

"Gue balik duluan, ya. Gue lupa, harusnya tadi tuh gue kerja kelompok. Gue naik ojek aja, gapapa." Ucap Jaka sembari pergi dari sana.

"Hah? Apa? Itu si Jaka. Gu-" sambungan diputuskan ketika Ricky belum menyelesaikan ucapannya. Tapi Ricky tak mempermasalahkannya, dan melanjutkan kembali memakan nasi gorengnya yang kedua.

🏫🏫🏫


Hari ini adalah hari terburuk yang pernah Jean alami. Sejak semalam moodnya masih belum membaik. Ketidakjujuran Ricky terhadapnya, kepindahan Nathan ke sekolahnya yang tidak dia ketahui tujuannya, ditambah kejadian tadi sore ketika Jaka menghampiri Ricky ke kelasnya.

Tidak-tidak Jean tidak cemburu, jika kalian berpikir seperti itu. Jean hanya tidak suka melihat Jaka dengan laki-laki lain, ya, tidak suka. Lupakanlah tentang mereka. Jean mencoba menyibukkan dirinya dengan beberapa buku yang diambilnya acak dari rak buku. Baru saja Jean membuka cover buku berwarna biru muda itu, ketika ponselnya bergetar membuat perhatiannya teralihkan pada ponsel yang berada di sebelah tangan kanannya.

Foto yang dikirim Tiara membuat Jean benar-benar merasa kesal. Bagaimana tidak, Jean yakin foto itu baru diambilnya hari ini. Itu terlihat dari jaket boomber hitam yang dikenakan Ricky. Foto itu diambil ketika Ricky dan Jaka berada di depan sebuah rumah, dan tukang nasi goreng.

Oke tenang, tarik nafas, buang. Jean akan memikirkan tentang foto itu dengan pikiran yang jernih. Bisa saja Tiara sengaja mengirimkan foto itu untuk mengadu dombanya dengan Ricky. Iya, benar Jean harus memastikannya. Jean mencari kontak Ricky di ponselnya, setelah menemukannya, Jean langsung menghubungi Ricky.

"Halo." Ucap Jean ketika sambungan terhubung.
"Lo lagi dimana?" Tanya Jean, lalu dijawab oleh Ricky. Beberapa saat Jean tidak mendengar suara apa-apa, hanya terdengar suara bising kendaraan di sebrang sana.

JAKARTHA (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang