Bagian 1

64 8 0
                                    

"Dengan sikap dia yang dingin itu, kamu masih suka sama dia?"

🍬🍬🍬

Sarah membuka jendela kamar putrinya. Cahaya matahari menyeruak masuk menerangi kamar Farah. Cahaya matahari tersebut menusuk mata Farah.

"Ummi... " desah Farah manja.

"Ayo sayang bangun!" Sarah mengusap rambut Farah lembut. Farah menggeliat manja, membuat Sarah gemas. "Ayo cantik ini udah jam setengah tujuh kamu harus sekolah"

"Setengah tujuh?" Pekik Farah

"Iya sayang!"

Farah bangun dengan tergesa-gesa, menuju ke kamar mandi. Sarah geleng-geleng kepala melihat kelakuan anaknya. Tadi, ketika hendak salat subuh dia telah membangunkan Farah, tapi Farah bersikeras tidak mau bangun. Memang begitu kebiasaan Farah. Setelah mempersiapkan peralatan sekolah, Farah turun dari tangga, menuju ke dapur.

"Ummi, abi." Sapa Farah.

"Farah, sini nak! Makan dulu" Ajak Fathan, abi Farah.

Farah duduk di kursi yang biasa ia duduki. Memakan beberapa suap nasi, lalu minum susu.

"Makan pelan-pelan, sayang" Tegur Sarah.
"Buru-buru, mi." Farah bangun. Ia mencium tangan abinya. Mencium tangan dan pipi umminya. Walau bagaimanapun ia harus menghormati kedua orangtuanya.

Sarah dan Fathan hanya bisa tersenyum melihat kelakuan anaknya.

"Farah, hati-hati nak!" seru Fathan.

"Iya, bi!" Balas Farah.

Farah menghidupkan mobil jazz merah kesayangannya. Ia membawanya dengan kecepatan tinggi, menuju rumah Aisyah, sahabatnya. Aisyah telah menunggu lama di depan rumahnya.

"lama banget, Far" gerutu Aisyah, tapi tetap lembut.

Farah hanya menyengir. "Biasa, telat bangun"

"memang selalu gitu" Aisyah masuk ke dalam mobil Farah. Berbeda dengan Farah, Aisyah gadis yang lembut dan santun. Aisyah dan Farah bersahabat sangat dekat. Walaupun kepribadian mereka berbeda, tapi mereka saling menyayangi.

Farah memarkirkan mobilnya di halaman sekolah. Mereka datang tepat pada waktunya. Farah mengibaskan kerudungnya, kepanasan. Dia belum terbiasa. Farah terpaksa mengikuti peraturan, karena sekolahnya mengharuskannya memakai jelbab lebar.

Farah dan Aisyah memasuki kelas. Tidak lama kemudian guru masuk ke kelas, diikuti oleh seorang lelaki di belakangnya. Farah terdiam melihat seorang tersebut. Itu lelaki tampan yang ditemuinya kemarin. Farah tersenyum, pipinya merona.

" Farah, kamu kenapa senyum-senyum sendiri" bisik Aisyah.

"Aku pernah ketemu sama cowok itu" Farah balas berbisik.

"kapan?"

"Kemarin, Aisyah " pipi parah merona.

" Assalamualaikum anak-anak!" sapa pak bima.

"Waalaikumsalam pak!" Jawab seisi kelas serempak.

" hari ini kita kedatangan murid baru. Perkenalkan dirimu nak!"

Kronologi SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang