4. Patner

391 24 18
                                    


"Leo! Leo! Gue mau ngomong bentar!" Jam pelajaran berakhir pukul 4 sore. Semua siswa berhamburan keluar, termasuk Daniel. Begitu keluar dari kelas dia langsung mencegat seorang teman

"Iya Bro! Ada apa?" Dia Leo, teman karib Daniel sejak sekolah dasar. Mereka adalah sepasang sahabat yang sangat akrab

"Gue mau minta tolong sama lo. Bisa tolong anterin anak baru itu pulang?" Daniel melihat kearah Indah yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"Ohh! Dia. Emang kenapa? Tumben lo perhatiin orang" cowok yang bernama Leo itu ikut melihat kearah Indah

"Keningnya yang diperban itu gara-gara kena bola basket. Dia tadi pingsan. Kalo dia pulang sendiri, takutnya ada apa-apa di jalan"

"Ohh.. Kok ga lo aja yang anterin? Emang dia tinggal dimana?"

"Lo kan tahu, gimana kalo sampe cewek-cewek mengerikan itu tahu. Kasian dia bakal di bully. Soal alamat, dia tetangga gue. Lo tahu kan rumah yang ada di sebrang jalan itu? Dia tinggal di sana" Daniel menjelaskan alasannya kenapa dia meminta bantuan pada Leo dan bukan dirinya sendiri yang mengantar Indah pulang

"Ahh! Jadi rumah itu udah ada yang nempatin lagi? Oke lah gue anterin sekalian gue nebus salah tadi pagi" Leo langsung memakai jaketnya dan bersiap menuju parkiran motor

"Lo udah kenal dia?" tanya Daniel

"Ga sih. Tadi pagi gue ga sengaja nabrak dia sampai minuman gue tumpah kena seragamnya. Yaudah gue kesana dulu"

"Yoi! Thanks ya bro!"

Sambil mengenakan sarung tangan, Leo berjalan menuju motor beat hitam miliknya yang terparkir.  Tanpa menunggu lama dia langsung melajukan motornya ke arah pintu gerbang sekolah.

"Tint!! Tint!"

Ketika sampai di depan Indah, Leo langsung membunyikan klakson motor kemudian membuka helmnya

"Elo?"

Cewek di depan Leo ini nampak terkejut sampai bengong bengong. Terlihat dari raut wajahnya jika dia masih kesal.  Pada Leo tentunya

Ngapain lo disini?" tanyanya dengan nada super jutek

"Nebus yang tadi pagi! Ayo, gue anter pulang!" Leo cuma menjawab santai sambil nengok ke boncengan belakang

"Haaa?" yang ditawari malah melongo. Sepertinya dia kaget tiba-tiba si cowok nyebelin tadi pagi Mau nganterin pulang

"Ga usah!" untuk kedua kalinya Indah menjawab dengan super jutek

"Yakin?"

"Lagian, ngap..."

Perkataan Indah terpotong karena terdengar suara ponsel. Ada  panggilan masuk ke ponselnya

"Hallo papa! Haa? Papa nggak bisa jemput? Pa, Indah belum hafal jalan ke rumah! Sama aja taksi online juga! Terus pulangnya gimana? Ck... Iya iya! Naik taksi, kalau nyasar papa yang salah!"

Dia bicara di telepon dengan uring-uringan. Sepertinya cewek ini suka sekali marah. Dari tadi dia terlihat jutek banget

"Tuuuutt!"  Sampai menutup telepon pun dia tetap terlihat marah dan menghentakkan kaki

"Jadi, masih tetep ga mau gue anter?" Leo menawari sekali lagi.

"Ya kalo lo maksa... "

"Siapa juga yang maksa!" Leo langsung nyerocos. Tidak terima kalau disangka dia yang maksa pengen nganterin.

"Sebenernya, temen gue minta gue buat nganterin lo pulang. Ya gue iyain aja sekalian menebus kesalahan tadi pagi" jelas Leo. Ya selain karena permintaan Daniel, Leo sendiri juga mau menebus kesalahan

FRIENDSHI(T)P [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang