7. Penjelasan

343 24 13
                                    

Indah kelihatan bimbang. Haruskah dia menunggu Daniel atau pulang saja.  Dalam hatinya dia penasaran ada hal apa sampai Daniel memintanya menunggu. Tapi jika mengingat kejadian malam itu di arena balap liar, Indah pasti bakal ngomel-ngomel ga jelas sama Daniel. Padahal mereka ini bukan siapa-siapa kan?

Hampir lima belas menit setelah Daniel menghubunginya tadi via Whatsapp dan Indah masih duduk menunggu di dalam

"Ckk... Ngapain juga nunggu dia. Pulang aja lah!" Indah berdiri dari kursi dan membalikan badan.  Dan.. Seseorang yang ingin menemuinya ternyata sudah sampai di sana.

"Syukurlah lo belum pulang.  Gue...."

"Maaf...  Gue mau pulang sekarang.  Duluan ya!" Indah pengen jalan duluan pergi dari sana tapi tangannya tertahan

"Please... "

Sial! Sial! Sial!  Jika suara bariton rendah itu sudah keluar, rasanya Indah pengen guling ditempat.  Dia bingung mau tetap pergi atau menuruti permintaan cowok ini

"Gue ga bisa kalo lo terus menghindar gini.  Tadi sebelum final, gue pengen nyamperin lo tapi lo keburu pergi sama Leo.  Abis acara selesai, gue susulin ke gor tapi lo udah pulang duluan"

Memang Indah sengaja buru-buru pulang. Dia masih kesel sama Daniel, ditambah lagi mantan Daniel yang berusaha mengintimidasi nya dari tribun selama pertandingan final

"In... Ayo duduk! Jangan berdiri aja!" Daniel menegur cewek yang masih berdiri dan berusaha menghindari kontak dengan nya ini

"Gue mau pulang.  Gue ca... "

"Please...  Nanti gue yang anter lo pulang. Yaa.."

Sekali lagi, Indah pengen berkata kasar pada dirinya sendiri. Dasar sialan! Sialan! Kakinya yang sialan itu mengikuti Daniel kembali ke kursi dan duduk di tempat semula.  Mereka sekarang duduk berhadapan

"Lo kenapa ngindarin gue In?"

"Bukannya lo yang ngindarin gue?"

"Gue?"

"Gue nungguin lo selesai daftar ekskul tapi lo ga lihat gue.  Gue nungguin lo di hari pertama lomba tapi lo juga ga lihat gue. Ya, gue pikir lo ga mau ada di dekat gue. Ya, terus gue harus apa?" Indah dengan rasa sebel yang dia tahan mengeluarkan unek-unek nya di hari itu. Tapi dia tetap berusaha bersikap biasa aja

"Lo nungguin gue?" Daniel kelihatan kaget

"Hmmm...  Gue lihat, di status lo, lo kaya lagi frustasi gitu.  Jadi gue mau nyemangatin lo, tapi... Yah, gue lupa kita ini cuma temen yang baru kenal.  Iya kan?" Indah tersenyum miris. Kenapa juga dia mesti pusing memikirkan masalah orang lain?

"In.. Maaf kalo gue ga ngeh, padahal lo udah nunggu gue. Makasih ya! Jadi sekarang, jangan ngindar lagi!"

"Gue nggak ngindar. Cuma males aja dikira kalo gue caper sama lo"

"Agatha?"

"Lo tau?"

"Heem.. Waktu itu, gue mau nolongin lo, tapi udah keduluan Leo. Ya udah gue mundur aja dari pada makin ribet" Daniel mengingat kejadian, dimana agatha melabrak Indah dan membuat Indah marah-marah. Sebenarnya, Daniel juga ingin melerai mereka. Tapi tiba-tiba Leo sudah datang dan membantu Indah dari amukan penggemar Daniel itu

"Ohh, gue baru tahu kalo lo juga ada disana" Indah menjawab cuek aja

"In, boleh ga gue minta, mulai sekarang, kita ga usah jaga jarak. Kita ngobrol aja kaya anak yang lain. Atau ngerjain tugas bareng, ke perpustakaan atau cuma sekedar istirahat di kantin? Jangan ngindarin gue lagi. Soal anak-anak gila itu biar gue yang urus" Daniel sepertinya sudah berniat mengeluarkan unek-unek nya kali ini.  Dia ga mau lagi melakukan kesalahan yang sama

FRIENDSHI(T)P [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang