3. Berbeda!

368 24 8
                                    

"Ah... Masak, Indah sendiri yang ngurusin berkasnya?"

"Kan tinggal di serahin ke TU. Papa harus cepat sampai kantor"

"Yaahh! Indah males kalau nanti di tanya tanya!"

Pagi ini Indah berdebat dengan Papanya. Dia bersikeras tidak ingin mengurusnya sendiri. Tapi, Papa nya juga bersikeras tidak mau menolongnya.

"Ayo berangkat Ndah!" Akhirnya dia pasrah. Memang harus diselesaikan sendiri

"Coba aja ada Daniel yang bantuin. Seenggaknya biar ga banyak ditanya tanya"

Di dalam mobil Indah menimang ponselnya. Berpikir harus menghubung Daniel atau tidak. Tadi Mama Daniel mengatakan pada Indah jika Daniel sudah berangkat pagi-pagi

"Ga usah lah! Nanti gue malah ngerepotin dia" Indah mengurungkan niatnya dan memasukkan ponsel kedalam saku.

Setelah sampai, Indah turun di depan gerbang sekolah. Papa nya juga langsung meninggalkannya. Jadilah Indah berjalan seorang diri memasuki area sekolah

"Gubrak!"

"Aduh!"

"Sory.. Gue buru-buru! Sory!"

"Sialan! Basah!"

Baru saja tiba, Indah langsung disambut dengan peristiwa tidak menyenangkan. Seseorang menabraknya. Dan yang lebih buruk lagi, orang itu menumpahkan minuman di baju seragamnya.

"Weiiii! Hati-hati dong!" bentak Indah dengan suara melengking hingga orang di depannya langsung melongo.

"Biasa aja dong! Gue kan udah bilang sory!" balas orang itu. Dia tak kalah nyolot dari Indah

"Enak banget sora sori! Sragam gue basah nih!" Indah mengusap usap Bagian seragam nya yang basah. Berharap agar cepat kering

"Gitu doang nanti juga kering! Udah ya, gue Buru-buru. Bye!"

"Ehh! Ehh!" Indah melongo. Orang itu sudah melenggang pergi seenaknya

"Dasar! Tanggung jawab kek. Anterin ke kantor kek! Atau anterin ke kantin beli tissue gitu. Gue kan nggak tau dimana" Sambil mengusap seragamnya Indah mengomel dan merasa kesal. Mau tidak mau sekarang Indah harus memakai seragam lepek dan sedikit ada noda di bagian kiri. Noda bekas ketumpahan minuman.

Selesai dengan urusan seragamnya, Indah kemudian berjalan kembali menyusuri sekolah barunya. Besarnya sekitar dua kali lipat dari sekolah lama yang ada di Bone.

"Besar juga ya. Kantor TU dimana?" Indah celingukan mencari ruangan TU dan membaca papan nama yang tertera di setiap pintu. Sesekali Indah ingin bertanya. Tapi para siswa terlihat sibuk dengan urusan masing-masing. Akhirnya, Indah hanya menghela napas.  Tidak ada yang bisa ia tanyai. Beberapa orang bahkan memandang dengan tatapan aneh. Mungkin karena Seragam lepek nya

"Sialan emang tu cowok!"

"AWAAAS!" Terdengar teriakan dari sebrang. Tentu dari arah lapangan basket yang juga menjadi halaman sekolah.  Saat Indah menoleh

"Bruuukk!"

Sesuatu menghantam keningnya.  Dwiki tanpa sengaja melempar bola keluar lapangan karena posisinya terdesak lawan. 

Hanya butuh waktu kurang lebih tiga detik setelah kejadian itu, kepala Indah terasa berkunang kunang. Pandangan matanya mengabur dan selanjutnya dia pingsan di depan banyak orang

"Dwiki, lo ga punya mata ha?" Wakil kapten tim menyemprot tindakan ceroboh dari salah satu anggotanya

"Sori boss sori!"

FRIENDSHI(T)P [COMPLETE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang