The Fated Bet [Aluya]

957 76 20
                                    

Repost!

Miya tercenung memikirkan pertemuannya dengan pria asing di taman beberapa hari yang lalu. Pada dasarnya, baru kali ini ia menemukan sosok lelaki yang tepat untuk menjadi pacarnya.

Udah cakep, kharismatik pula!

Miya tak bisa tidak blushing mengingat saat tangan mereka bersentuhan secara tidak sengaja. Apalagi suara merdu itu terus terngiang-ngiang di pikirannya membuatnya berharap, seandainya ia merekamnya pasti akan Miya ulang terus secara berkali-kali.

Baiklah, Miya sadar ia telah mengkhayal cukup jauh.

"Miss. Miya. Maaf, yang miss tulis di papan tulis apa ya?" sela Harith dari belakang kursi menyeru padanya. Mewakili perasaan murid-murid yang tidak mengerti apa yang Miya tulis.

Miya segera tersadar dari lamunannya. Panik, ia salah tingkah mengetahui apa yang dia tulis di papan tulis kemudian bergerak mengambil penghapus untuk menghapus apa yang ia jelaskan di papan tulis.

"Maaf.." Miya berdeham pelan. Dia melirik seluruh murid-muridnya menahan malu."Ini bahasa Yunani."

Tak lama kemudian semua murid-murid yang mendengar balasan dari guru mereka gedubrakan secara kompak, kontan membuat Miya meringis merasa bersalah. Gara-gara memikirkan pertemuannya dengan pria asing tersebut minggu lalu membuatnya salah fokus saat belajar mengajar di kelasnya.

"Oke, anak-anak. Buka buku kalian dan kerjain Tugas Mandirinya ya. Yang sudah selesai boleh pulang." Miya mengarahkan murid-muridnya dengan senyuman."Saya keluar dulu."

Setelah Miya keluar dari kelasnya, tak lama keramaian mulai berdatangan membuatnya terbiasa. Anak murid memang seperti itu, jika gurunya sedang tidak di kelas pasti suasananya akan ramai.

Ndro, taruhan kita jalan yak!

Mangkok: Ya, terserah

Cakep tong target aku, ajigile. Cem dewa yunani. Ugh!

Mangkok: Really? Targetku justru kayak dewi, cantik. Auranya keibuan, tampangnya gak kayak cowok macem kamu :)

Anjer, tapi emang bener sih :)

Mangkok: So? Kata kamu ada peraturannya kalo kita udah nemu target kita

Oke, peraturannya adalah jangan sampe target tahu kalo kita masang taruhan buat mereka. Kalo sampe ketahuan, taruhan gagal!

Mangkok: Trus?

Hm, salah satu dari kita yang berhasil duluan naklukin target mesti beliin tiket liburan ke Jepang.

Mangkok: Serius lah, Mi? Liburan? Jepang? Kamu yakin?

Yaelah, kalo aku gak serius mana mungkin aku pecahin celengan babiku demi taruhan ini?

Mangkok: Okelah, aku gak bakal kalah

Hilih, paling target cewek kamu kabur duluan liat begimana jaman kamu dulu masih bocah. Wakwaw!

Mangkok: Kamu kali, kan kamu jorok orangnya. Keburu ilfeel dah cowok targetmu wkwkwk

Eh, awas ya! Aku bakal menang sama taruhan ini! Bye!

Oneshots [MLBB Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang