Under the Mistletoe: Claude x Fanny

1.3K 65 48
                                    

Memasuki bulan Desember, kehidupan biasa Fanny mulai berbeda semenjak mendapat surat yang berisi ajakan rahasia di malam Natal.

Datanglah ke pesta Gord. Ada yang ingin kukatakan padamu.

Fanny meletakkan surat itu kedalam lokernya. Dia tak tahu mengapa dirinya harus datang hanya untuk bertemu seseorang yang tak dikenalnya. Mungkin ia akan mengabaikan surat ini dan melanjutkan kehidupannya seperti biasa.

"Hei, Claude! Kau datang ke pesta Gord malam Natal nanti?"

"Tentu saja! Bukankah semua orang diundang untuk datang?"

"Aku tak bisa hadir karena aku ada kencan malam itu."

"Baguslah, sepertinya kau cukup populer ya!"

Fanny menutup lokernya sambil mengamati cowok jangkung bernama Claude itu sedang melangkah menuju kelas bersama teman-temannya. Pandangan matanya berubah sendu lalu tangannya bergerak menyentuh dada. Sudah lama ia menyimpan perasaan ini satu tahun dan Claude tak mengetahuinya.

Fanny tak tahu apa yang harus ia lakukan dengan perasaan asing ini.

-•-

Itu terjadi pada satu tahun yang lalu. Di musim dingin, disaat sekolah mulai sepi, Fanny yang sedang piket mendengar petikan gitar dan suara tawa diluar koridor. Sebagai pendengar, tentu saja ia mencaritahu siapa pemilik suara tersebut. Ternyata ada anak kelas lainnya belum pulang, Fanny mengenal cowok itu sebagai maling makanan. Sebab, kantinnya seringkali ribut jika ada yang mencuri makanan darisana.

"Aku tidak menyangka suaramu bagus, Claude." ujar Lesley yang Fanny kenal sebagai pacar teman sekelasnya, Gusion.

"Lagu ini kutujukan pada orang yang kusukai, tapi sepertinya orang itu tak akan sadar bahwa aku menyukainya."

Saat itu, Fanny melihat seperti apa tatapan Claude pada Lesley. Meskipun ia tak pernah mengalami jatuh cinta tetapi ia bisa mengenal arti mata itu.

Dia menyukai Lesley.

Entah mengapa semenjak itu Fanny seringkali memerhatikannya sampai mereka naik kelas dan menjadi teman sekelas. Cowok itu terlihat gaul dan mudah berbaur dengan yang lainnya. Tak sedikit yang berteman dengan Claude sampai Fanny bisa berinteraksi dengannya. Cowok itu sangat riang dan mudah sekali tersenyum. Fanny tak bisa mengacuhkannya karena cowok itu sangat perhatian. Terlepas dari sikap itu, seringkali ia melihat Claude berdiri tepat didepan jendela. Fanny ikut melihat siapa yang tengah diamati oleh Claude.

Ada Lesley yang tengah bergandengan tangan bersama Gusion. Keduanya saling berceloteh dengan senyuman dan tawa masing-masing. Fanny kembali menatap Claude yang tengah tersenyum pahit memandang kedua pasangan itu lalu berbalik pergi.

Fanny mengikutinya dari belakang, melihat punggung itu yang tak akan pernah berbalik kearahnya. Karena pemiliknya telah meletakkan hatinya pada Lesley. Tak lama kemudian, Fanny menghentikan langkahnya karena ia tak akan bisa menyembuhkan luka di hati cowok itu.

Hingga saat dimana Fanny sedang mencuci mukanya di keran halaman sekolah, ia mendengar suatu pernyataan yang berada dibalik gedung sekolah. Dia mendapati Claude berhadapan dengan Lesley, menyatakan perasaannya pada gadis itu, lalu mendapatkan penolakan.

"Aku tidak tahu kalau kau selama ini menyimpan rasa padaku." ujar Lesley dengan nada memelan."Maaf aku tak bisa membalas perasaanmu."

Setelah itu, Lesley pergi meninggalkan cowok itu yang termangu mendapatkan penolakan dan Fanny yang terbawa oleh suasana meneteskan airmatanya dalam diam. Dia tak tahu mengapa penolakan itu terdengar sangat menyedihkan, ia bahkan tak mengerti dengan dirinya sendiri yang mulai menyadari apa yang tersimpan dalam hatinya.

Oneshots [MLBB Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang