Part 8 (Get well soon)

261 34 4
                                    

Tapi kami punya permintaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tapi kami punya permintaan." Sambung Minhee berusaha menahan diri agar tidak tertawa.

"Apapun itu, tapi singkirkan mahluk ini.....aaaaaa" Shinhye terduduk di lantai. Tubuhnya bergetar hebat ketika salah satu tikus putih itu menyentuh kakinya.

"Janji ya" ujar Hyoungjun menambahkan.

"Kalau ingkar maka 1000 tikus akan kami sebarkan di asrama ini." Kata Eungsang menimpali.

"YA" Sahut Shinhye, bibirnya sudah kaku, jika dibiarkan sepuluh menit lagi dipastikan dia akan pingsan.

Klik
Pintu kamar mandi terbuka, lima sekawan itu berlarian mengejar-ngejar empat tikus putih yang sedang prustasi. Adegan kejar-kejaran itu berlangsung sekitar tiga menit, tidak seorangpun yang menyadari Shinhye yang mulai kejang-kejang karena salah satu tikus memanjat ke punggungnya lalu mencapai kepalanya.

Plak plak plak

Seungwoo menjentikkan jarinya ke kening lima sekawan yang berjejer rapi di dinding kamar mandi. Lima sekawan itu meringis kesakitan, meskipun begitu tidak ada yang berani melawan Seungwoo termasuk si kepala suku Minhee.

"Jangan bermain-main dengan phobia orang lain." Hardik Seungwoo lalu pergi.

Sementara Wooseok dan Hangyeol bergotongroyong membawa Shinhye ke kamarnya.

"Ini gara-gara kau" Gerutu Dongpyo pada Minhee.

"Kok aku sih? Kalian kan juga setuju" Bantah Minhee membela diri.

"Mampus kita" Hyoungjun menundukkan wajahnya karena mendengar Seungwoo menyebut nama Yohan. Lima sekawan juga tahu dan sesekali bergosip tentang hubungan Yohan dan profesor Shinhye bukan sekedar hubungan dosen dan mahasiswa.

"Kita pasrahkan diri pada Tuhan. Jika nasib baik kita akan selamat" ujar Eungsang sudah putus asa.

"Untuk keselamatan kita, mengenang kesalahan yang telah kita lakukan, mari sejenak menundukkan kepala seraya berdoa. Mengheningkan cifta, mulai" Kata Junho memimpin doa.

"Amiiin" sahut yang lain mengaminkan serentak.

Bruuuk

Kekhusukan doa lima sekawan terhenti demi mendengar pintu kamar mandi didorong paksa.

"Bang Seungyoun" Sapa Hyoungjun.

Seungyoun menatap wajah lima sekawan satu persatu, semuanya pucat menggigil ketakutan.
Abang di depannya seperti sedang bersiap untuk mengeksekusi mereka ke ruang penyiksaan anak-anak nakal.

"Kenapa kalian sebandel ini? Kalian tahu Abang juga kesal sama profesor. Tetapi tidak sejauh perbuatan kalian" Kata Seungyoun menatap lima sekawan tajam.

"Kami tidak bermaksud begitu bang, kami tidak tahu Ahjuma phobia tikus" Komentar Dongpyo mencoba membela diri disahut anggukan setuju oleh yang lain.

X1- Paradise Dormitory (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang