Part 12 Tentang Janji

224 25 3
                                    

Shinhye memusatkan netranya pada laptop di pangkuannya, jemarinya sangat lihai mengetik sejak enam puluh menit yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shinhye memusatkan netranya pada laptop di pangkuannya, jemarinya sangat lihai mengetik sejak enam puluh menit yang lalu. Konsentrasinya tidak buyar ketika pintu kamarnya diketuk tiga kali,karena diabaikan Hyun Bin nyelonong masuk sambil membawa nampan berisi sarapan.

"Matikan laptop mu." Perintah Hyun Bin.

"Sebentar lagi selesai" Sahut Shinhye tanpa menoleh lawan bicaranya.

"Kau mengatakan hal yang sama sejak satu jam yang lalu." Tukas Hyun Bin sambil menatap gadis yang tidak mengindahkan perkataannya. Gadis itu masih terus melanjutkan pekerjaannya.

"Berhentilah selagi aku memintanya baik-baik" ujar Hyun Bin lembut. Namun Shinhye tidak menyahut, dia mengabaikan perkataan Hyun Bin hingga pria itu kehabisan kesabaran, dia beringsut naik ke ranjang lalu merebut paksa dan menekan tombol off dengan kasar membuat Shinhye ternganga tidak percaya.

"Kyaa, aku bahkan belum sempat nge-save" Protes Shinhye menyadari lawan bicaranya memandangi dengan wajah mengintimidasi.

"Apa gunanya fitur save otomatis jika kau masih melakukan save data secara manual." Komentar Hyun Bin lalu menaruh laptop di meja rias, kemudian dia mengambil nampan dan menaruh di pangkuan Shinhye yang mematung kehabisan kata-kata.

"Sejak kapan kau perhatian begini." Tanya Shinhye

"Sejak aku memutuskan menjadikanmu sebagai istri ku." Sahut Hyun Bin asal, pria itu duduk di hadapan Shinhye, tangannya terulur memberikan sendok.

"Kau mau ku suapi?" Ujar Hyun Bin, sebenarnya dia tidak membutuhkan persetujuan Shinhye jika ingin menyuapi, namun dia sedang bersikap baik karena Shinhye saat ini masih berstatus pasien.

"Bagaimana kabar anak-anak di asrama?" Tanya Hyun Bin setelah Shinhye mulai makan dengan patuh.

"Ku rasa mereka sudah melakukan piket harian yang pernah ku buat" Jawab Shinhye.

"Good job, my future wife" Komentar Hyun Bin lalu menempatkan tangan kanannya di kepala Shinhye, lalu mengusap rambut gadis di depannya yang mematung dengan wajah tanpa ekpresi.

"Jika aku berhasil menjinakan mereka kau sudah berjanji akan mengabulkan permintaan ku" Kata Shinhye, Hyun Bin belum menurunkan tangannya, matanya menatap Shinhye yang juga sedang menantangnya beradu pandang dan saling mengunci.

"Bagaimana jika aku menolak? Aku tidak ingin kau pergi jauh-jauh dari ku." Jawab Hyun Bin membuat Shinhye tersedak,apakah pria di depannya sedang membacakan sebuah puisi bucin (budak cinta)?

Entahlah, Shinhye tidak tahu persis yang jelas Hyun Bin semakin aneh semenjak sebulan belakangan ini apalagi ketika mendapati dirinya yang baru sadar dari pingsan. Di kamar asrama Shinhye, pria itu sempat meneteskan air mata, mengatakan hal-hal yang konyol penuh penyesalan atas kekasarannya selama ini. Puluhan kali pria itu melapalkan kata-kata aneh "Don't leave me coz I need you and I love you". 🤦🤦

X1- Paradise Dormitory (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang