Part 16 End ❤️

336 34 4
                                    

"Minhee!!! Antarkan handuk ku!!!" Jerit Dongpyo melengking dari kamar mandi, namun orang yang dipanggil tidak menyahut, dia tetap santuy di sofa sambil bermain game online

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minhee!!! Antarkan handuk ku!!!" Jerit Dongpyo melengking dari kamar mandi, namun orang yang dipanggil tidak menyahut, dia tetap santuy di sofa sambil bermain game online. Sesekali bibirnya menyunggingkan sebuah senyuman penuh kepuasan. Pagi ini membuat Dongpyo menjerit adalah suatu kepuasan tersendiri baginya, pasalnya Minhee dengan sengaja menyembunyikan handuk milik Dongpyo ketika pria itu berendam.

"Kyaaa, itu kau dipanggil. Dengar tidak?" Tegur Wooseok, pria itu sudah tidak tahan lagi
mendengar suara Dongpyo yang menjerit-jerit hampir menangis.

"Biar saja dia bang, lagipula kemaren Dongpyo juga mengerjain ku. Dengan sengaja dia membasahkan handuk ku. Aku hanya membalas perbuatannya itu" Jawab Minhee santai.

"Dasar bocah" Wooseok menjentik kening Minhee membuat pria itu terhuyung sembari mengomel kesal, pada akhirnya Wooseok dengan terpaksa mengantarkan handuk untuk Dongpyo.

"Hentikan jeritan mu, handuk mu aku gantung di pintu" Seru Woosek dari luar pintu.

"Gomawoo" sahut Dongpyo.

Sementara itu di kamarnya Hangyeol terlalu sibuk pada ponselnya tanpa menyadari Seungyeon sudah duduk di sebelahnya mengintip layar ponsel Hangyeol nyaris membuat pria itu tersedak.

"Kapan abang masuk?" Tegur Hangyeol, pria itu langsung menelungkupkan ponselnya di meja, wajahnya pucat seperti orang yang baru saja membuat kesalahan besar.

Seungyeon tersenyum simpul lalu menepuk-nepuk punggung Hangyeol, tentu saja perlakuan itu membuat Hangyeol semakin salah tingkah dan wajah nya pucat.

"Sejak kapan kau menyukainya?" Tanya Seungyeon sembari meneliti wajah pria tampan di depannya yang sudah kehilangan darah.

"Aku mohon jangan katakan apapun padanya" Ujar Hangyeol pelan, wajahnya masih menunduk.

"Aku bukan keran bocor." Dengus Seungyeon.

"Terima kasih bang. Aku akan menyimpan perasaan ini dan perlahan akan mengapusnya, karena aku yakin ini hanya perasaan sesaat yang tidak boleh dilanjutkan". Ujar hangyeol.

"Sudah lama kau menyukainya?" Tanya Seungyoun.

"Hari pertama masuk kuliah, ketika itu kami mengikuti penerimaan mahasiswa baru" Jawab Hangyeol sembari mengingat kembali momen itu.

"Sudah cukup lama. Setahu ku kalian mulai akrab setelah kehadiran Profesor di asrama ini" Komentar Seungyeon.

"Semenjak aku menyimpan rahasianya" gumam Hangyeol dalam hati.

"Aku memaklumi perasaan mu itu, dongseng. Tapi aku harap kau anggap hanya perasaan suka sebagai sahabat, tidak sebagai perasaan sesama jenis. " Nasehat Seungyeon.

"Jika dia lawan jenis, sudah lama ku utarakan perasaan ku padanya" tukas Hangyeol.

"Kau pasti tersiksa menyimpan perasaan mu selama ini padanya. Aku salut pada mu." Ujar Seungyeon.

X1- Paradise Dormitory (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang