Happy Raeding!!!!
Seminggu berlalu, Yuri sudah lebih sehat saat ini. Bahkan Dokter pun sudah menyatakan jika Yuri sudah bisa pulang sekarang. Kedua orang tua Yuri mengatakan pada Myungsoo untuk tinggal bersama mereka. Myungsoo pun setuju, bagaimana pun kesehatan Yuri lebih penting dari apapun saat ini.
" Omma, apa Myungsoo juga tinggal disini? ", tanya Yuri saat kedua orang tuanya membawanya kembali ke rumah mereka dan Yuri masih heran karena Myungsoo selalu berada di sekitarnya.
" Tentu saja, Kedua orang tua Myungsoo sedang sibuk mengurusi bisnis mereka di London dan mereka menitipkannya pada Omma dan Appa ", sahut Omma Yuri.
" Tapi dia kan sudah berusia 30 tahun Omma, tidakkah dia bisa tinggal sendiri. Apartement misalnya? Dia bukan anak belasan tahun yang harus diawasi oleh orang dewasa ", Omma Yuri menatap anak gadisnya heran.
" Mengapa kau berbicara seperti kau tidak ingin Myungsoo tinggal di rumah kita? Omma dan Appa tidak keberatan dia tinggal disini karena kami sudah menganggapnya anak kami. Apa kau tidak menyukainya? ", Yuri mengangguk ragu entah kenapa ada rasa aneh yang gadis itu rasakan pada diri Myungsoo?
" Bukan begitu, hanya saja aku tidak merasa nyaman dengan tatapannya padaku. Aku tidak mengerti mengapa dia menatapku seperti itu? ", Omma Yuri pun mengusap kepala Yuri lembut, dia merasa prihatin dengan Myungsoo yang mungkin akan mengalami beban berat dengan sikap Yuri saat ini.
" Mungkin karena dia menyukaimu? ", goda Nyonya Kwon membuat Yuri membulatkan matanya tidak percaya.
" Omma! Aku akui dia itu tampan, tapi dia bukan tipeku. Aku tidak mau. Dia terlihat dingin dan angkuh ", sanggah Yuri.
" Jangan berbicara yang tidak - tidak, nanti kau bener - benar jatuh cinta padanya ", Nyonya Kwon terkekeh namun Yuri menatapnya kesal lalu berjalan menuju kamarnya, untung saja semuanya telah disiapkan sebelum Yuri keluar dari rumah sakit sehingga Yuri tidak akan merasa aneh kembali ke kamarnya.
--- Stay ---
Myungsoo menghela nafasnya kala duduk di tempat tidurnya saat ini, dia merasa aneh karena biasanya Yuri selalu ada disampingnya dan pria itu bisa memeluknya sesuka hati. Namun saat ini dia harus menahan semua itu, bisakah dia merebut hati isterinya yang tidak mengingatnya sama sekali?
Myungsoo menatap foto berukuran 2R yang ia simpan di dompetnya, foto pernikahannya. Walaupun foto didalam kertas itu menampakkan keduanya tidak terlihat bahagia karena merasa asing satu sama lain bahkan pertemuan sebelum menikah pun hanya beberapa kali terkadang harus terpotong dengan telepon bisnis Myungsoo.
" Jika dipikirkan lagi, betapa kejamnya aku padanya selama itu. Sekarang aku merindukannya dan sangat ingin memeluknya ", lirih Myungsoo.
Tok! Tok! Tok!
Pintu kamarnya diketuk, sontak pria bermarga Kim itu berjalan menuju pintu dan membukanya. Dilihatnya Ibu mertuanya tersenyum sambil mengatakan jika makan malam sudah siap.
" Myungsoo-ya, ayo turun makan malam sudah siap! ", Myungsoo menganggukan kepalanya lalu mengekor Nyonya Kwon.
Pandangannya bertemu dengan Yuri yang baru keluar dari kamarnya dengan menggunakan kaos lengan pendek dan celana shortpant. Ini pertama kalinya Myungsoo melihat Yuri seperti itu, biasanya Yuri berdandan seperti wanita dewasa yang elegant dan cantik namun sekarang Yuri terlihat seperti remaja yang masih belasan tahun yang terlihat lebih fresh tentu saja lebih cantik alami dengan ekspresi wajah tanpa tekanan yang selalu dia lihat setiap hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay [ End ]
FanfictionBisakah pernikahan bahagia tanpa cinta? Atau cinta akan tumbuh karena terbiasa bersama?