Tweleve

623 47 11
                                    

Happy Reading!!!

Yuri terbangun dan mendapati dirinya di rumah sakit. Saat ingin bangun, rupanya rasa sakit menyerang kepalanya dan Yuri pun meringis.

" Akh! ",

" Yuri, kau baik - baik saja? ", Myungsoo berlari mendekati Yuri saat mendengar rintihan Yuri dan kebetulan Myungsoo baru kembali.

" Neh, apa yang terjadi? Mengapa aku berada di rumah sakit? Dan kepalaku? ",

" Tidak apa - apa, Dokter hanya mengatakan karena kau menyelamatkan anak kecil yang hampir tertabrak membuat traumamu kembali. Karena itu kau pingsan ", terang Myungsoo.

" Maafkan aku sudah membuatmu khawatir ", Myungsoo tersenyum sambil mengusap lembut pipi Yuri.

" Tidak perlu minta maaf, sudah seharusnya aku khawatir padamu. Yang penting kau baik - baik saja ", Yuri mengangguk tersenyum, dia bersyukur memiliki Myungsoo saat ini.

" Terima kasih ", gumam Yuri.

" Aku mencintaimu ", Myungsoo mencium kening Yuri lembut, diluar Soojin menyaksikan hal itu.

" Memory? Apa mungkin dia hilang ingatan? Pantas saja dia tidak mengenalku ", gumam Soojin.

~>>>>

" Myungsoo! ", Myungsoo menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya.

" Soojin? ", Gadis itu tersenyum kala Myungsoo menyebutkan namanya.

" Untuk apa lagi ke muncul dihadapanku? Belum puas kau menyebabkan Yuri celaka? ", tanya Myungsoo, keduanya berada di tangga darurat setelah Myungsoo menyeret gadis itu.

" Aku? Hey itu semua salahmu! Lagi pula bagus jika dia celaka, sehingga kau bisa menderita. Ku pikir saat bertemu denganku dia tidak mengenaliku, rupanya dia hilang ingatan ", Soojin tertawa melihat sikap Myungsoo saat ini.

" Kau... ",

" Jika kau berani mencelakainya lagi, aku bersumpah tidak akan melepaskanmu begitu saja! Ingat itu! ", Soojin tersenyum meremehkan namun senyumnya lenyap saat Myungsoo meninggalkannya.

" Jika saja kau tidak menyakitiku, aku juga tidak melakukan itu ", bisik Soojin.

Myungsoo kembali ke kamar Yuri dan mendapati Yuri yang langsung memeluknya erat. Myungsoo mengerutkan keningnya namun membalas pelukan Yuri.

" Maafkan aku... ", Ucap Yuri membuat Myungsoo tidak mengerti.

" Mengapa minta maaf, Yuri? Kau tidak usah memikirkan jika aku khawatir karena aku memang harus khawatir padamu. Itu kewajiban ku ", Myungsoo mengusap rambut Yuri.

" Maaf karena tidak mengingatmu, suamiku ", Myungsoo membulatkan matanya lalu melepas pelukan mereka dan menatap kedua manik Yuri.

" A-apa yang kau katakan?! ", Myungsoo terbata karena terkejut dan Yuri tersenyum sambil menganggukan kepalanya.

" Aku ingat semuanya, semuanya ",

" Kau ingat? ", Myungsoo tersenyum tidak percaya, bahkan dia tidak bisa berkata apapun selain mendekap istrinya.

" Terima kasih, Tuhan! Istriku mengingatku! ", seru Myungsoo penuh rasa syukur menciumi setiap inchi wajah Yuri.

" Bagaimana bisa? A-aku.... ", Myungsoo tidak bisa menemukan kata yang cocok diucapkan saat ini.

" Aku benar - benar bahagia, Yul ", Myungsoo mencium kening Yuri lebih lama.

" Aku juga, maaf menyusahkanmu saat aku hilang ingatan ",

Stay [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang