Ten

515 48 19
                                    

Happy Reading!!!


" Sajangnim ",


" Hn? ", sahut Myungsoo dan keduanya masih tidak melepaskan pandangan satu sama lain.

" Sepertinya... aku menyukaimu ah ani, aku mencintaimu ", tanpa sadar Yuri mengungkapkan isi hatinya yang dikacaukan Myungsoo akhir - akhir ini.

" Benarkah?! ", tentu saja Myungsoo terkejut karena Myungsoo tidak menyangka Yuri akan mengatakan isi hatinya.

" Aku tahu kau memiliki seseorang yang kau sukai, aku hanya ingin jujur dengan perasaanku. Aku tidak ingin menahannya dan... ", Myungsoo tidak menunggu Yuri menyelesaikan ucapannya, dia pun mencium bibir Yuri lembut.

Yuri yang terkejut hanya bisa mengedipkan matanya berkali - kali namun tak lama ia pun membalas ciuman Myungsoo dan hatinya merasa bahagia dengan moment itu.

" Kau tidak tahu betapa senangnya aku mendengar semua itu, Yul ", gumam Myungsoo yang tidak berhenti tersenyum diliriknya Yuri yang terlelap di sampingnya.

Sesampainya di rumah kediaman Kwon, Myungsoo tidak membangunkan Yuri. Pria itu lebih memilih menggendong Yuri masuk yang membuat Tuan dan Nyonya Kwon terkejut.

" Myungsoo-ya, ada apa dengan Yuri? ", tanya Tuan Kwon khawatir melihat puterinya yang dibawa oleh Myungsoo dalam keadaan tidak sadar, bagaimana pun kondisi Yuri masih dalam pantauan selama ingatannya belum kembali.

" Tidak apa - apa, Aboniem. Yuri hanya mabuk dan kelelahan. Aku akan membawanya ke kamarnya ", Myungsoo menyahuti membuat Tuan dan Nyonya Kwon menghela nafasnya lega.

" Lihat betapa sayangnya menantu kita pada Yuri, aku harap ingatan Yuri segera kembali dan mengakui Myungsoo sebagai suaminya ", Nyonya Kwon menatap anak dan menantunya yang sudah naik ke lantai dua.

" Kita harus selalu mendukung mereka ", timpal Tuan Kwon yang melakukan hal yang sama.

Perlahan Myungsoo menurunkan tubuh Yuri dengan hati - hati, ditatapnya wajah ayu Yuri yang terlelap tanpa beban. Bibirnya melengkung ke atas dan mulai terkekeh mengingat beberapa jam yang lalu Yuri mengatakan cinta padanya.

" Aku sangat mencintaimu, Yuri. Sangat ", Myungsoo mengusap surai milik Yuri lalu mengecup keningnya lembut.

Myungsoo enggan meninggalkan Yuri saat ini namun dia tidak ingin terburu - buru, walaupun lambat setidaknya perlahan Yuri mulai menerimanya dan mencintainya tanpa luka dan kekecewaan.

" Mimpi indah, Sayang ",



~



Yuri terbangun saat merasakan cahaya silau menerpa wajahnya, dia melihat matahari yang malu - malu naik dari arah timur. Perlahan matanya terbuka dan melihat dengan jelas sosok pria dihadapannya yang tersenyum padanya.

" Selamat pagi, Yuri ", Yuri melebarkan matanya melihat sosok Myungsoo yang sudah rapi dengan jasnya.

" K-kau? Sedang apa disini? ", Yuri terkejut.

" Tentu saja untuk membangunkanmu, memang apalagi yang aku lakukan? ", dengan senyuman  tampan khas Myungsoo yang dilengkapi dengan lesung pipi berhasil membuat Yuri merona.

" Jangan masuk ke kamarku saat aku tidur! Aku tidak suka ada orang yang masuk seenaknya ke kamarku ", ujar Yuri memegang kedua pipinya.

" Walaupun orang yang kau sukai? Ani, kau cintai? ", sambung Myungsoo dengan nada menggoda membuat Yuri teringat semalam telah mengungkapkan perasaannya.

Stay [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang