Pertemuan Hali & Daun ( Halun )

7.9K 248 31
                                    


Swuuuuusss..~
Suara angin yang dingin itu menerpa surai rambut kecoklatan dan sehelai rambut putih,angin malam ini sangat dingin membuat seorang cowok yang memakai switer hitam merah itu kedinginan.

" Malam ini kok dingin sekali,tidak seperti biasanya " ucap seorang cowok itu,lalu memakai topi nya untuk keluar rumah ,hanya sekedar jalan-jalan karena bosan.

" Ketaman dekat danau itu aja kali ya aku duduk " ucap cowok itu lalu mendekat ke arah taman itu,dan cowok itu duduk di kursi dekat danau itu.

" Haaaa~ Bulan nya indah sekali kalau di lihat dari pantulan air danau.." ucap cowok itu dan mengulas senyum.

" Hiks Hiks Hiks~ " terdengar suara tangisan seseorang yang tidak jauh dari cowok itu duduk.

" Eh? Suara apa itu? " ucap cowok itu dan beranjak dari kursi yang ia duduki tadi.

" Hiks Hiks Hiks.. I-ibu A-ayah " tangisan itu semakin terdengar oleh cowok itu,dan cowok itu mendekat ke arah pohon besar yang tidak jauh dari danau itu.

Cowok itu kaget melihat seorang anak yang menangis di bawah pohon itu dengan kondisi yang tidak memungkinkan,cowok itu mendekat dan memegang pundak anak itu.

" Kamu kenapa menangis... " ucap cowok itu berhati-hati supaya lawan bicara nya tidak tambah menangis.

" i-ibu dan a-ayah ku di bunuh,dan a-aku berhasil kabur.. " ucap anak itu sesunggupan.

" Hmm..sudah jangan nangis lagi ya,ayo ikut ke rumah ku,akan ku obati luka-luka mu itu " ucap cowok itu lembut dan mengelus rambut anak itu.

" A-apa aku gak merepotkan mu.." ucap anak itu ke cowok itu.

" Tidak,lagi pula aku tinggal sendiri di rumah orang tua ku sudah pergi ke surga sejak aku masih kecil " ucap cowok itu ke anak itu,anak itu melihat cowok itu karena nasib nya sama dengan nya.

" Um,aku ikut " ucap anak itu.

" Naik lah ke punggung ku,akan ku gendong diri mu " ucap cowok itu,dan anak itu nurut apa yang di bilang cowok itu.

" Um..makasih " ucap anak itu,lalu naik di punggu cowok itu perlahan karena di lutut nya mempunyai luja memar di sana.

" Jangan berterimakasih kepada ku,berterimakasih lah kepada tuhan karna dialah yang telah mempertemukan kita,dan nasib kita yang sama " ucap cowok itu lembut dan mengulas senyum yang manis.

Blush!

" I-iya terimakasih tuhan " ucap anak itu,dan lalu ada semburan merah muda di pipi nya karna melihat senyuman manis cowok yang menggendong nya saat ini.

" Eh? Kok pipi kamu merah " Ucap cowok itu dengan ketawa kecil nya.

" Ti-tidak apa a-apa kok hehe " ucap anak itu malu,lalu dia sembunyikan wajah nya di ceruk leher cowok itu.

'Menggemaskan Sekali dia,Lucu aku menyukai nya' ucap cowok itu dalam hati.





Maaf terlalu pendek,karena lagi mikirin konflik selanjut nya tentang cerita ini.

There are Memories on the MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang