Home Bitter Home 2

324 29 2
                                    

Frans dan yang lainnya hanya memandang sekilas, kedatangan Andreas dan beberapa mobil di belakangnya yang tidak dia ketahui. Kebetulan letak garasi ada di seberang rumah,  jadi cepat atau lambat dia pasti tau siapa orang-orang ini. Dirinya kembali memandang putra bungsunya Samuel yang baru menyelesaikan study. Di samping kiri putranya ada seorang gadis yang kira-kira seumuran dengan Sam. Menurut penuturan putranya gadis ini adalah teman sekampusnya, keturunan Prancis- Amerika, dan merupakan anak salah satu petinggi dari salah satu dari 10 clan mafia terkuat, yang bernama Cisnes Negros. Tentu dia amat senang, karena keluarga Sanjaya sendiri sudah menjalin hubungan kuat dengan salah satu dari 10 clan yaitu Thifless. Dengan bergabungnya gadis ini, dia berharap bisa meminjam kekuasaan yang dimiliki keluarganya untuk menyingkirkan benalu dalam perusahaan.

"Selamat datang nak. Akhirnya kamu pulang juga," Frans memeluk Sam, sementara gadis tadi dan juga istrinya tersenyum.

"Im back papa, mama. Saya sudah kangen dengan suasana rumah ini. Apalagi masakan mama, ga ada yang lebih baik daripada masakan mama. Pa, ma kenalkan ini Rachel, calon mantu kalian,"

"Selamat pagi, om, tante."

"Oh, sudah bisa bahasa indonesia. Saya kira kamu akan bicara bahasa prancis atau inggris," ucap Nina Sanjaya.

"Tidak, tante. Kebetulan saya pernah mengambil kuliah jurusan bahasa indonesia. Ya, memang tidak lama. Setelah bertemu Sam saya baru belajar kembali, saya harap om dan tante mengerti ucapan saya,"

"Kami mengerti. Hanya aksen kamu masih sedikit bule. Mari masuk nak, kalian pasti capek. Perjalanan dari amerika ke sini lumayan lama kan,"

"Tunggu ma." cegah Sam. "Itu tadi bukannya bang Frans, sama siapa dia. Kok banyak mobil di belakangnya,"

"Papa ga tau Sam. Mobil-mobil tadi. Papa juga baru liat, kita tunggu saja, dia sedang berjalan ke sini."

Andreas berjalan bersama Freya di ikuti dengan anak-anaknya di belakang, saat mereka mendekat. Barisan para pelayan, memandangi mereka. Beberapa ada yang mengenal Freya dan ekspresi mereka terkejut. Begitupun beberapa anggota Thiefless yang berada di barisan. Mereka langsung kaget, karena keluarga yang harus mereka awasi muncul di hadapan mereka. Tentu saja mereka menjadi waspada, kalau orang-orang ini ada hubungan dengan Andreas, mereka harus bergerak lebih hati-hati.

Frans dan Nina Sanjaya terbelalak kaget dan tak percaya, saat melihat wanita di sebelah Andreas sangat mirip dengan menantu mereka yang sudah lama hilang, mereka termasuk orang yang percaya kalau Freya dan cucu-cucunya belum mati, karena mayat mereka tak pernah di temukan.

Andreas tersenyum melihat ekspresi kedua orang tuanya, bahkan Sam sampai menganga sedangkan perempuan di sampingnya hanya bingung dengan keadaan ini. Andreas menuntun Freya menaiki tangga, diikuti oleh Daniel dan Sean, sementara 6 orang lainnya hanya berdiri sambil memperhatikan area sekitar.

"Andre,...ini Freya kan, menantu mama. Alhamdulillah kamu selamat nak. Mama percaya kalau kamu belum meninggal," Nina langsung memeluk Freya sambil menangis.

"Ma, sudah ga usah nangis. Aku tidak apa-apa. Kalau mama nangis, aku juga ikut nangis,"

"Pokoknya kamu harus kasih tau mama, semua yang terjadi sama kamu,"

"Iya ma. Nanti Freya akan ceritain semuanya, mama jangan sedih gitu."

"Ndre," panggil Frans. Bagaimana ceritanya kamu bisa bertemu Freya, dan kalian berdua kakek dengar kalian di culik, kenapa sekarang malah senyum seperti itu, apa yang terjadi. Kakek sudah perintahkan bodyguard untuk mencari kalian, namun hasilnya nihil. Sekarang kalian kembali bersama bunda kalian, sebenarnya apa yang terjadi. Dan bukankah itu Sky. Pengusaha muda yang menjalin kerjasama dengan kalian. Mengapa dia ada di sini,"

"Sky itu adalah Skylar pa, salah satu cucu papa. Dan yang lainnya juga anak-anakku yang lain." tutur Andreas.

Frans dan Nina Sanjaya kaget, tidak hanya menantu mereka yang Selamat. Tapi, keenam cucunya yang lain juga masih hidup. Pandangan mereka beralih keenamnya yang sangat cuek dengan kondisi sekitar.

"Ga nyangka ternyata kalian semua masih hidup, gue kirain dah mati. Jadi 2 cewek yang dulu gendut. Sekarang udah langsing. Perubahannya drastis banget, " kelakar Sam.

"Sam, jangan seperti itu. Kamu yang lebih tua malah contohin yang ga baik. Ayo cucu-cucu naik, jangan berdiri di situ saja kalian ga mau peluk oma."

Keenamnya hanya saling lirik satu sama lain, hingga akhirnya mereka mulai menapaki tangga, begitu sampai di hadapan opa dan omanya reaksi mereka hanya biasa, tidak terbias rasa kangen atau apapun.

"Mbak Fan, bekukan mereka sekarang." perintah Guruh.

Hawa dingin langsung menyebar, dirasakan oleh semua orang, tak berapa lama. Beberapa pelayan dan bodyguard mulai membeku sedikit demi sedikit, dan mereka yang membeku ialah orang-orang dari Thiefless.

"Jadi, kalian juga punya ,kemampuan seperti itu. Lumayan...tapi masih hebat milik cewekku ini. Karena dia tergabung di clan kuat," ejek Sam.

"Kuat...lemah, apalagi hanya karena clan. Itu tak berpengaruh dengan kami. Kalau kau membanggakan kekasihmu, hanya karena tergabung di Cisnes Negros. Kau berarti masih amatiran," ejek Sky.

"Apa maksudmu? Jangan-jangan kalian belum mengerti seberapa mengerikannya clan mafia terkuat, apa perlu cewekku menunjukkan kemampuannya," tantang Sam yang membuat Sky dan lainnya termasuk Daniel serta Sean tersenyum sinis.

"Udah lah om, jangan nantangin seseorang yang ga dikenal secara sembarangan. Terutama hanya karena cewekmu anggota clan terkuat ketiga, salah-salah kau malah memicu perang. Terlebih lagi, kau tadi mengatakan kami tidak tau seberapa mengerikannya mereka. Kami tau, karena semalam kami baru saja bertemu ke 10 clan secara langsung," ungkap Daniel yang membuat banyak orang terkejut.

"Dan asal om Sam tau, bunda kami adalah adik dari ketua Clan Silver. Meskipun hanya peringkat 6 dan Clan cewekmu lebih kuat. Tapi, jelas posisi mereka lebih tinggi dari kita yang hanya menyewa Clan nomer 9, jadi jangan bikin masalah," lanjut Sean.

Kenyataan itu membuat semua orang terkejut, keluarga Sanjaya memang berpengaruh di indonesia dan beberapa negara dunia. Tapi, mereka bahkan tidak bisa menjadi anggota 10 Mafia, mereka hanya jadi penyewa biasa. Tapi, Freya adalah adik ketua Clan Silver, jelas posisinya sangat jauh untuk di jangkau mereka. Anggota sewaan dari Thiefless, hanya para anggota luar, kalau dalam istilah tentara mereka hanya kelas terendah dalam hal kekuatan. Hal ini membuat anggota Thiefless tertekan, untung mereka belum sampai menyerang kalau terlanjur mungkin mereka sudah di habisi.

"Oma, tidak menyangka kalau kalian sudah sampai ke sana. Itu artinya kamu masih punya keluarga nak,"

"Iya, kakak pertama kali menemui saya, saat kami baru pindah ke sini. Tapi, mengingat pekerjaannya yang penuh resiko dan saya juga tak memiliki pelindung, dia menjaga jarak dari kami. Bahkan Freya juga tidak tau, kalau mereka mengenal paman mereka,"

"Sepertinya ini akan jadi percakapan yang panjang, ayo masuk semua kita bicarakan di dalam."lanjut Frans.

12 Siblings (remake dari find my 8 Twins)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang