Plan of Wedding

329 26 3
                                    

Saat ini di ruang makan keluarga Sanjaya sedang terjadi percakapan antara para pria, para wanita berada di taman untuk saling berkenalan dan mengenang masa lalu. Jangan bayangkan percakapan ini panas dan penuh gebrakan, kenyataannya percakapan ini sangat dingin dan intens. Baik Frans dan Sam, hanya bisa menganga mendengar keberhasilan anak-anak Andreas yang hilang, Daniel dan Sean selalu tersenyum ketika mendengar keberhasilan kakak dan adik mereka.

"Pencapaian kalian sangat luar biasa, terutama kamu Sky. Tapi, opa tidak terkejut lagi, bakat leadership kamu dan Kenzo memang sudah terlihat dari kecil. Top 5 dari 12, memang memiliki bakat leadership yang luar biasa. Kamu Guntur opa tak pernah melihat hal itu dari kamu, tapi opa bersyukur karena ternyata kamu juga memilikinya,"

"Kalian memang keturunan Sanjaya yang paling hebat. Om bangga dengan kalian, begitu pula kamu Daniel dan Sean kalian juga sangat membanggakan. Tapi, sepertinya bakat itu tidak menurun ke si cacat ini, mau bagaimana lagi namanya juga cacat," ejek Sam.

"Tutup mulutmu. Jangan menghina adikku, butiran debu sepertimu lebih baik diam. Jangan pancing emosinya atau bisa di pastikan kehancuran kalian akan lebih cepat. Sky memberi peringatan pada Sam, yang membuat om nya itu diam seketika.

Keheningan terjadi setelah itu, namun tidak bagi Frans, dia terus menatap ke arah Guruh yang sedari tadi sepertinya acuh dengan percakapan ini. Sejak mereka kecil baik Frans dan istrinya sudah merasa ada yang tak beres dengan Guruh. Bukan karena dia terlahir cacat. Namun, ada sifat dan juga kecerdasan yang di sembunyikan oleh si kecil julukannya untuk Guruh. Dari kecil Guruh memang lemah pada kondisi fisik, namun pengendalian mentalnya sangat bagus. Pada awalnya dia seperti anak normal yang ketika pertama kali mencoba memiliki rasa takut ataupun mengalami kegagalan. Namun kedua kalinya dia akan bisa mengatasi keadaan itu dengan baik, berkat pengendalian emosinya. Frans dan istrinya pernah membuat dugaan kalau si kecil sebenarnya jauh lebih merepotkan di banding saudaranya yang lain.

"Sam, jangan membuat masalah yang tak perlu. Posisi keluarga kita tidaklah bagus, mereka berenam lebih kuat daripada kita. Sekali perintah keluarga kita bisa hancur dan tak bangkit kembali. Guruh, omongan om kamu jangan diambil hati. Kau tau dia memang seperti itu," bujuk Frans.

"Opa tak perlu membujukku. Itu hal biasa untukku, di hina seperti tadi. Memang dibandingkan dengan mereka semua aku sangat tak bernilai, jadi tenang saja. Btw, abang 4 kemana kok ga ada di sini, beneran raih cita-cita mereka ya,"

"Seperti itulah dek. Mereka ga bisa sembarangan libur, terlebih lagi tugas mereka jauh, tapi mungkin beberapa hari lagi mereka bakal kembali. Katanya mereka dapat libur, atau mau di pindah tugaskan," jelas Daniel

"Oh gitu, bang Niel ga kerja. Bukannya dokter ga ada hari libur, bang Sean juga ga kerja,"

"Kami ambil cuti dek. Gegara kelakuanmu juga itu kan. Jadinya harus cuti, tapi nanti abang bakal nengok korbanmu. Semoga mereka ga trauma," keluh Daniel.

"Yeee... Kenapa nyalahin adek, salah kalian sendiri ngirim mereka. Kalau bukan karena bang Guntur nyuruh di sudahi aku masih mainin mereka tau, belum ada yang berhasil di cium sama mereka. Padahal aku pengen liat ada yang di cium ampe trauma." Guruh tertawa ngakak.

Daniel dan Sean langsung menatap horor ke Guruh, sedangkan Andreas, Sky, Enzo dan Guntur hanya tertawa kecil. Frans hanya geleng kepala mengetahui kejadian yang membuatnya khawatir ternyata ulah cucunya sendiri. Sedangkan Sam hanya terbengong karena tak paham apa yang di bahas.

"Ih adek jadi malu, jangan dilihatin kayak gitu dong bang. Adek bukan aktor terkenal, itu mata ntar lepas loh bang, kalau kayak gitu terus. Oh ternyata anda masih di sini kepala pelayan Paul, atau bisa aku bilang salah satu petinggi Thiefless, oh salah lebih tepatnya harus kubilang Clan leader Thiefless yang baru."

Pandangan mereka beralih ke seorang pria paruh baya di sebelah kanan Frans, sejak mereka kecil Paul sudah bekerja di rumah itu, dia adalah orang yang tau penindasan yang dialami mereka. Tak, jarang Paul memberi peringatan pada mereka akan niat jahat anggota Sanjaya. Raut terkejut tampak dari wajah semua orang, bahkan para wanita yang baru saja masuk terkejut mendengar perkataan Guruh.

Paul hanya tersenyum mendengar perkataan Guruh, kemudian dia maju. Tidak ada gunanya lagi menyembunyikan identitasnya, sebenarnya selain Guruh. Keempat kakaknya yang lain, sudah tau identitas asli Paul. "Sepertinya tak berguna menyembunyikan identitas saya. Benar, saya sudah menjadi Clan leader Thiefless dari semalam, setelah rapat 10 clan berakhir. Nona Fania, Clan leader Le Wolf Andre, menitip salam pada anda, dia bilang akan menemui anda secepatnya. Tuan Sky, tuan Enzo, tuan Guntur, anda di minta menghadap clan Leader Kirmizi Ejderha. Ada sesuatu yang ingin beliau sampaikan. Nona Flora, Clan Leader Cisnes Negros, masih menginginkan anda menjadi wakilnya. Adapun nona Fania, karena telah memiliki hubungan dengan clan leader Le Wolf, maka Cisnes Negros ataupun clan yang lain tidak berani mengajak anda bergabung. Dan Guruh, senang bertemu denganmu."

"Tunggu, kalian ternyata orang-orang sepenting itu. Artinya yang adek bilang kalau kemampuan kalian jauh di bawah mereka itu bohong," Sean bertanya sambil memandang mereka semua.

"Memangnya kalau si adek bilang jujur, abang bakal percaya," Flora bertanya dengan nada sedikit mengejek.

"Enggak...itu malah lebih sulit di percaya. Tapi,  kenapa cuman panggilan adek yang beda. Ga pake kata hormat. Apa adek ga tergabung dalam Clan seperti yang lainnya," tanya Sean lagi.

"Yeee....si abang, orang udah jelas adek tergabung di keluarga Silver, masa di bilang enggak. Ngaco nih si abang,"

"Bukan gitu Flora. Kalau itu kita semua tau, tapi apa adek ga jadi orang penting yang di perebutkan clan,"

"Guruh ga perlu di perebutkan, ga bakal ada yang berani macam-macam sama dia. Sebenarnya baik clan 1-10 sudah mengirim undangan, namun adek ini ga mau. Karena dia mau bebas ga terikat sama clan manapun. Jadi jangan anggap dia ga berguna, kalau dia serius, 10 clan juga bakal kerepotan mengurusnya." ucap Guntur sambil mengacak rambut Guruh.

"Ih, jangan diberantakin. Btw, kami dibawa kesini buat apa. Ga mungkin cuman buat reunian sama kenalan pacarnya om kan,"

"Mengenai itu, sebenarnya ayah ama bundamu itu ingin mengulang ijab qabul kami lagi, soalnya ayah udah ga nafkahin kalian terlalu lama. Tapi, ayah masih menanti keempat kakakmu yang mau balik nanti. Kami ingin acara ini di hadiri keluarga besar, kalau bisa keluarga bundamu juga datang," jelas Andreas.

"Ide bagus. Tapi, yakin seluruh keluarga, keluarganya ayah kan...err ngeselin. Yakin, mereka ga bikin kacau, mereka itu tidak suka sama kami dan bunda,"

"Ayah ngerti, tentang masalah itu. Kamu dan yang lainnya bisa kan, mengatasi masalah itu. Ayah berikan kebebasan penuh pada kalian untuk mengurus hal itu,"

"Asik, ada mainan baru. Oke ayah, adek akan bikin acara ini jadi sangat menarik.



12 Siblings (remake dari find my 8 Twins)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang