Untuk kesekian kalinya Rose dan Jungkook berjalan bersama menghabiskan waktunya berdua. Aku tau mereka saling merindukan satu sama lain, maka dari itu mereka seringkali pulang larut malam karena ingin puas menghabiskan waktu.
Rose Pov
Pukul tujuh lewat lima belas malam.
Aku menunggunya, seseorang yang mengajakku berkencan hari ini tepatnya dihari ulang tahunnyaSebenarnya aku begitu malas untuk keluar, tapi karena ia yang mengajakku jadi aku mencoba menurutinya lagipula ini mungkin menjadi hari terakhirku untuk bisa bertemu dengannya
Mengapa?
Karena aku diminta untuk kembali ke surga, dan dijadikan seorang dewi karena masa hukumanku telah selesai. Begitu bersyukurnya aku, tapi..
Masih ada 'tapi' setelah kata Syukur yang ku ucapkan. Aku senang bisa lepas dari hukuman dan diresmikan menjadi dewi, tapi disisi lain aku berpikir bagaimana aku disurga nanti tanpa Jungkook bersamaku.
Mungkin rasanya tidak akan sesesak ini jika aku tidak pernah bertemu dengannya, takdir berkata lain aku harus bertemu dengannya dan merasakan semua kesesakkan ini. Entah siapa yang harus dan bisa mendengarkan cerita ku yang jelas aku membutuhkan mereka yang bisa memberiku jalan keluar.
Aku terperanjat tersadar dari lamunanku saat sosok yang membuat dadaku sesak berdiri dengan senyum dibibirnya terukir manis dihadapanku
"Menunggu lama?" Tanyanya dan aku hanya menggeleng pelan dengan mataku yang terasa tak ingin berpaling darinya
Penampilannya berbeda dari biasanya, Ini bukan Jungkook yang aku kenal, ini Jungkook yang dewasa. Di hari ulang tahunnya ia mengenakan sebuah kaus Stripped biru yang sengaja dimasukan kedalam celana bahan berwarna Hitam disertai Pantofel Hitam.
Ia melengkungkan tangannya memberi ruang untukku mengaitkan tangan.
"Kemana dulu?" Tanyaku bingung entah mau kemana dia mengajakku
Jungkook menyimpan jari telunjuk didagunya seperti sedang memikirkan sesuatu.
Lalu tanpa Aba ia menarik tanganku membawaku ke sebuah tempat yang ramai dikunjungi orang.Pasar Malam ? Benar. Dia membawaku kemari dia mengajakku berkeliling tanpa sekalipun melepaskan genggaman tangannya dari tanganku.
"Tunggu disini" pintanya melepaskan kaitan tanganku, aku balas mengangguk
Aku menghirup udara malam, melihat orang orang berlalu-lalang disana sampai pada akhirnya mataku tertuju pada sebuah objek seorang Ayah dan anak perempuan kecil dituntunannya.
Anak itu tampak menangis karena ingin menaiki bianglala tapi ayahnya berusaha membujuknya karena ia masih terlalu kecil untuk naik itu, anak itu terus menangis sampai pada akhirnya ayahnya memberikannya sebuah permen Kapas juga bandana mahkota yang ia pasangkan dikepala putrinya itu.
Hal itu singkat tapi terkesan manis, aku membayangkan Jika saja aku manusia dan bisa merasakan hal itu bersama mendiang ayah aku pasti sangat senang. Mataku tiba tiba berubah warna semuanya terlihat berwarna Pink, aku mengambil sesuatu yang menghalangi mataku itu, ternyata itu permen kapas yang sengaja dibelikan oleh Jungkook untukku.
"Gomawo" ucapku sambil menyengir kuda padanya
"Don't smile like that!"
Aku cemberut mengapa dia berkata seperti itu, kata itu cukup melukai hatiku.
"Aku gugup jika kau seperti ini, Kajja" Jungkook merangkulku
.
.
."Kau harus pergi bukan?" Ucap Jungkook tiba tiba membuatku terkejut
KAMU SEDANG MEMBACA
Protector✔
FanfictionMenceritakan perjalanan hidup empat wanita dengan kemampuan luar biasa dan masing masing memiliki dua wujud berupa hewan, mereka ditendang dari surga ke bumi untuk menebus kesalahan mereka dan Mencari tahu tentang teka teki yang misterius.