Kwang Cho berdiri memandang tenangnya air danau. ia mengingat masa dimana ia menemukan seorang wanita cantik bertubuh tinggi berkulit pucat. Jung Nara, itu namanya ia begitu menyukai air
Baginya air itu sebuah sumber kehidupan, sebesar besarnya api yang berkobar ia akan tetap padam jika tersiram air, katanya. Air membuatnya merasa tenang terlebih air danau, danau yang sering didatanginya saat itu.
"Nara-yaa. aku yakin Anak kita tumbuh menjadi anak yang pintar dan kuat" gumam kwang cho
Tiba tiba sosok Nara itu muncul di hadapannya tanpa suara ia berjalan mendekat ke arah Kwang Cho, Ia memeluknya dengan erat dan hangat
"Kau merindukanku?" Tanya kwang Cho wanita itu hanya mengangguk tak sampai mencium keningnya tiba tiba..
"Kwang cho nim!!" Panggil seseorang membuat lamunan Kwang Cho buyar
"N-ne? Wae?"
Jennie. Itu jennie dan kekasihnya Kai, mereka duduk di samping Kwang Cho mereka membujuk Kwang Cho untuk membantu mereka
"Eottaeyeo? Kau mau kan ? Jeball!!"
"Apa imbalan untukku jika aku bisa membantu kalian?"
"Kau bisa meminta apapun padaku, pada Kai pada saudara saudaraku juga"
Pada akhirnya, terlalu sulit untuk Kwang Cho menolak permintaan Jennie. Mereka terlalu dekat Kwang Cho sudah menganggap Jennie dan ketiga saudaranya seperti adiknya sendiri karena perbandingan usia mereka yang tidak cukup jauh.
.
.
."Lalisa.. lihat siapa yang datang menemuimu" Kai memanggil Lisa yang terdiam memandang ke arah luar dari jendela
Lisa menoleh lalu tersenyum samar, Ia menutupi luka yang dirasakannya saat itu. Kwang Cho memintanya untuk duduk bersama dan saling berbagi cerita.
"Lisa, Aku ikut sedih mendengar kekasihmu pergi untuk selamanya"
Lisa menundukkan kepalanya.
Kwang Cho mengangkat dagu Lisa ia berkata "angkat kepalamu, nanti mahkota mu jatuh"
Lisa menatap sendu ke arah Kwang Cho "aku tau betul bagaimana perasaanmu, lihat aku. Aku pun mengalami hal serupa, mate ku pergi sehari setelah melahirkan anak kami"
Lisa mengusap air matanya yang entah sejak kapan turun menyusuri pipi lembutnya "jinjjayeo?"
Kwang Cho mengangguk dan melanjutkan ceritanya "Aku bertemu dengan Mate ku saat ia seperti kalian dulu, di hukum ke bumi. Ia di hukum karena diriku, aku dengan tega merenggut kebahagiaannya. Kami terlalu mencintai sampai kami lupa yang kami lakukan itu salah"
"Ia di hukum karena tidak ingin membunuh bayi yang ada dalam kandungannya, ia di turunkan ke bumi dan dewa penguasa semesta berkata kelak anakmu akan lahir menjadi manusia bukan keturunan dari dewa atau dewi, katanya sulit ku pahami"
"Kau sudah bertemu anakmu?"
Kwang Cho menggeleng di ikuti senyuman "sampai saat ini aku belum menemukannya, tapi entahlah aku merasa dia berada di dekatku"
"Bukankah seorang Dewa takdir mengetahui segalanya?" Tanya lisa lagi
"Tentu, tapi tidak untuk hal pribadiku. Entahlah ini mungkin memang kutukkannya" Kwang Cho terkekeh menghibur dirinya sendiri agar tak larut dalam kesedihan
***
Sera begitu lemah hari ini, Tangannya, tubuhnya bahkan matanya saja enggan untuk berkedip. Terlalu malas dia untuk bergerak
KAMU SEDANG MEMBACA
Protector✔
FanfictionMenceritakan perjalanan hidup empat wanita dengan kemampuan luar biasa dan masing masing memiliki dua wujud berupa hewan, mereka ditendang dari surga ke bumi untuk menebus kesalahan mereka dan Mencari tahu tentang teka teki yang misterius.