6-

73 12 4
                                    


Para mafia yang mendengar teriakan Aera segera berlari masuk ke dalam kamar. Mereka berhenti tepat didepan pintu saat melihat dirinya sudah memeluk tubuh Jeno dan menangis kencang. Mark menjatuhkan dirinya ke lantai, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Disaat itu juga Chenle dan Jisung sampai disana dengan seorang pria mengikuti mereka. Dia mendorong para mafia dari depan pintu dan memasuki kamar dengan pria itu. Pria itu perlahan melepaskan tubuh Jeno dari Aera dan mencoba memberi pertolongan kepadanya.

Bodoh! Kenapa baru datang sekarang?! Pikir Aera. Aera duduk didekat Jeno masih memegang tangan kananya dan menatap ke arah Jeno berharap bahwa keajaiban akan datang dan tuhan memberinya kesempatan lagi tapi setelah berulang kali dia lakukan pertolongan pada Jeno tubuhnya tidak memberikan reaksi apa apa.

Renjun : "ayolah bodoh! jangan tinggalkan kami seperti ini!"

Chenle : "Jeno hyung! bangun ayok!"

Pria yang tadi memberikan pertolongan ke Jeno berhenti dan menggelengkan kepalanya yang berartikan bahwa dia tidak bisa melakukan apa apa lagi sekarang.

Haechan : "tidak, kenapa kau berhenti?! lakukan lagi Jonny hyung!"

Jonny : "maaf, aku tidak bisa melakukan apa apa lagi"

Haechan : "tidak! kau pasti bisa jadi lakukan lagi!"

Jonny : "tap-"

Tiba tiba Haechan memegang erat kerah baju Jonny dan menatapnya dengan tatapan marah. Jaemin dan Renjun berusaha melepaskan mereka berdua tapi tidak berhasil karena Haechan memegang kerah bajunya dengan erat.

Renjun : "sudah cukup Haechan! berhentilah bersikap seperti ini!"

Jaemin : "Jonny hyung benar kita tidak bisa melakukan apa apa lagi!"

Aera sudah muak mendengar semua itu, ini bukan waktu yang tepat untuk bertengkar. Dia menghela napasnya kasar dan menatap ke arah empat pria yang berdiri dihapadannya.

Aera : "bisakah kalian diam! teman kalian disini sudah tiada dan kalian bertengkar dihadapannya?! kalian tidak punya malu apa?! sialan!"

Haechan : "diam kau! kau ini bukan siapa siapa kami! kami bahkan belum mengenalmu sepenuhnya jadi tidak usah kau berbicara seperti itu!"

Mark : "Lee Haechan sudah cukup!"

Haechan : "diamlah kau hyung! kau tau hyung sebelum wanita ini datang kita baik baik saja tapi lihatlah dia, membahayakan kita semua!"

Mark : "aku bilang sudah cukup!"

Mark menarik kerah baju Haechan dan memukulnya diwajahnya yang membuat bibirnya terluka dan terjatuh keras ke lantai.

Jisung : "Mark hyung, Haechan hyung sudah! ini tidak akan membantu!"

Haechan : "ceh, Jisung lihatlah dirinya yang berubah ini. Mark lee yang ini malah memihak kepada wanita pembawa masalah ini! dialah penyebab Jeno mati!"

Mark : "sialan ka-"

Mark hampir saja memukul Haechan untuk kedua kalinya tapi dihentikan oleh genggaman kuat dari Jaemin. Aera menutup matanya, mencoba mengatur nafasnya saat dia merasakan sesuatu bergerak dan saat dirinya membuka mata itu adalah tangan Jeno.

Aera : "Jeno?"

Aera menggenggam erat tangan Jeno dan saat itulah matanya mulai terbuka. Aera terkejut dan menatap ke arah para mafia yang sudah membulatkan mata mereka sempurna.

Chenle : "hyung?"

Renjun: "tidak mungkin"

Mark berjalan perlahan ke arah Jeno dan duduk disebelahnya masih terpanga melihat Jeno yang hidup kembali.

MAFIA x SECRET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang