7-

56 9 1
                                    


"kita akan bertemu dengannya hari ini"



























Semua terasa sunyi. Hanya ada hembusan angin yg menerpa rambut mereka. Duduk bersebelahan dalam kesunyian. Ingin sekali mereka menghancurkan keheningan itu, tapi susah. Karena tidak ada kata kata yg bisa mereka keluarkan dari mulut.

Jeno menatap ke langit yang cerah dengan awan gelap. Sepertinya langit bingung seperti dirinya sekarang. Sudah lebih dari 20 menit mereka diam saja. Jeno ingin berbicara tapi sepertinya dia tidak bisa menemukan topik apapun.

Aera : "Jen"

Akhirnya ada juga yang memecah keheningan ini. Jeno menatap ke sebelahnya. Aera masih duduk sambil menghadap ke arah air didepannya.

Jeno : "Ya Aera?"

Aera : "aku ingin ke rumahku"

Pulang? Jeno memiringkan kepalanya. Menatap Aera seperti ingin sekali tau alasan kenapa dia tiba tiba ingin pulang.

Aera : "aku tidak bisa disini lagi"

Apakah dia bodoh? Ada orang jahat diluar sana yang sedang mencoba membunuhnya dan sekarang dia ingin pulang ke rumahnya itu. Jeno benar benar tidak mengerti dengan Aera sekarang.

Jeno : "tapi kenapa?"

Aera : "keluargamu hancur, ini karena ku"

Jeno : "ti-"

Aera : "sudahlah Jen, tidak usah mengambil sisiku lagi. Aku ingin pulang, aku bisa menjaga diriku sendiri tanpa bantuanmu"

Jeno baru saja mengusir Haechan pergi dan sekarang Aera juga ingin pergi? Ini sama sekali bukan yang Jeno pikirkan.

Aera : "antar aku pulang"

Jeno : "ayolah Aera jangan sebodoh itu"

Aera : "aku sedang seratus persen sadar sekarang dan aku ingin pulang"

Jeno tidak bisa melakukan apa apa lagi dan hanya menganggukan kepalanya. Jika itu yang Aera mau dia harus menurutinya.

Jeno : "baiklah, ayok aku antar kau pulang"

Aera mengambil pakaiannya dan memasukannya ke dalam tas kecil yang diberikan Jeno. Bahkan teman teman Jeno yang lain bingung saat mereka pergi tanpa bilang apa apa.

Perjalanan itu terasa sangat sepi untuk mereka. Mereka tidak mau mengobrol untul saat ini. Mereka berdua butuh waktu untuk berpikir sepertinya.

Jeno memberhentikan motornya didepan rumah Aera. Bahkan Aera tidak mengucapkan apa apa dan langsung saja masuk ke dalam rumahnya.

Jeno menatap pintu rumah Aera, ingin sekali dia berlali ke sana dan menobrak pintu itu untuk menyuruh Aera kembali. Dia menggelengkan kepalanya dan segera pergi dari sana sebelum dia benar benar melakukan itu.

Aera menyalakan lampu ruang tengah. Dia tidak terkejut saat melihat seorang pria sedang duduk disofa. Aera tersenyum dan memeluk pria itu.

Aera : "aku merindukanmu kakak"

---

Jeno membanting helm miliknya ke lantai. Mark menatap adiknya itu dengan heran. Kemana Aera? Mark menaruh senjata yang sedang dia bersihkan tadi dan menghampiri Jeno.

Mark : "ada apa? kenapa kau tiba tiba melakukan itu huh? dan dimana Aera?"

Jeno : "hyung! gak usah tiba tiba jadi orang yang suka wawancara deh, aku mau istirahat"

MAFIA x SECRET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang