10-

43 9 3
                                    


Jeno menatap orang itu. Tidak percaya orang itu dapan menemukan rumah ini. Haechan berdiri didepan pintu dengan nafas yang terengah engah. Jeno tidak kuat, air mata mulai memenuhi kedua mata indahnya.

Haechan : "mana Jeno?"

Jisung menunjuk ke arah Jeno yang masih berdiri mematung. Haechan tersenyum kecil. Jujur saja walaupun Haechan masih marah saat Jeno mengusirnya tapi melihat keadaan saudaranya yang hancur membuat rasa bencinya menghilang.

Haechan : "hi, apa kabar?"

Jeno tidak ingin membuang waktu lagi. Dia taruh ipad Mark dilantai dan berlali memeluk Haechan. Pundaknya merasa satu beban berat terangkat. Dirinya bisa sedikit bernafas lega melihat Haechan.

Jeno : "bagaimana kau tau kita ada disini?"

Haechan : "berkat pesan dari seseorang"

Jeno bingung, karena hanya mereka yang tau. Bagaimana mungkin ada orang lain yang tau. Tapi dia tidak ingin memikirkan itu sekarang, yang dia tau dia harus minta maaf pada Haechan.

Jeno : "Haechan aku-"

Haechan : "tunggu, aku harus berbicara serius dengan kalian"

Kenapa perasaanku mulai tidak enak lagi; pikir Jeno. Haechan duduk disofa dan menatap Jeno.

Haechan : "kau ingin tau dimana saja aku selama ini?"

Jeno menganggukan kepalanya. Pastinya dia ingin tau, dia tidak pernah mendengar kabar dari Haechan setelah dia pergi.

Haechan : "mereka menculikku, Aera dan teman temannya menculikku"

Jeno menghilangkan senyum yang ada diwajahnya. Baru saja beberapa menit yang lalu dia senang akan kehadiran Haechan tapi kenapa saat mendegar itu Jeno malah ingin menonjok muka Haechan saat itu juga.

Mark : "sudah kubilangkan, kau dibutakan oleh cinta dan lebih memercayai wanita itu"

Waktu seketika berhenti. Jeno tidak bisa mendengarkan satupun kata yang dikeluarkan oleh Mark. Rasanya seperti semuanya hilang. Jantungnya terasa berhenti berdetak.

Dia ingat dengan perkataan Aera sebelum saat dia mengantarnya kembali ke rumahnya.

Aera : "Jeno apapun yang terjadi, jangan percaya dengan orang yang salah. Karena orang yang kau percayai mungkin adalah orang yang seharunya kau tidak percayai"

Rasanya kata kata itu baru diucapkan kemarin. Kenapa hatinya terasa sakit? Kenapa ini lebih sakit dari saat dirinya mengusir Haechan.

Tapi kalian tau apa, untuk sekali lagi. Jeno tidak ingin memercayai semua ini. Mungkin saja mereka membuat rencana untuk membuatku benci pada Aera; pikir Jeno. Dia tau Aera, tidak mungkin dia melakukan ini pada dirinya.

Jisung : "hyung, kau baik baik saja?"

Tidak mendengar perkataan Jisung, Jeno segera pergi keluar dan meninggalkan rumah dengan motornya. Teman temannya hanya menatap dirinya. Membiarkan kemana saja pria itu akan pergi.

---

Aera sedang duduk dikamarnya saat hp miliknya berbunyi. Dia tidak menyangka orang itu akan menelponnya. Sudah lama Jeno tidak menelponnya dan sudah lama dirinya tidak mendengar suara pria itu.

Aera segera mengangkat telponnya sebelum mati.

Jeno : "itu tidak benar kan?"

Aera : "apa yang tidak benar Jeno?"

Ada sedikit jeda dari sebelah. Aera bisa mendengar nafas bergetarnya, sepertinya dia menangis?

Jeno : "kau bukan seperti yang mereka bilang kan?"

MAFIA x SECRET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang