🌿Kencan Pertama🌿

8.8K 296 7
                                    


"Jadi, kok. Tapi harus ada syaratnya." ujar Aska tepat ditelinga Aurel, hingga nafas hangatnya membuat bulu kuduk Aurel meremang.

"Aa.. Apa?"

"Cium dulu," bisik Aska.

"Iisshh... Kakak apa-apaan, sih. Aul jadi geli, nih. Gak mau. Kakak minta cium aja sama Dara," ujar Aurel sambil mendorong tubuh Aska untuk menjauh.

"Kalo gak mau ya udah. Eskrimnya nanti kakak kirim  ke Kutub Utara aja buat Anna sama Elsa." Aska mengembangkan senyum kemenangan saat istrinya itu mengerucutkan bibir karena kesal dengan tingkah Aska.

"Kakak curang! Masa ciuman Aul cuma dihargai cokelat sama eskrim? Kakak pikir Aul ini anak TK?" omel Aurel pada Aska yang kembali mendekatkan tubuhnya dan memeluk Aurel dari belakang.

"Bukannya emang gitu, ya?" Batin Aska.

"Terus Aul mau minta apa? Kakak turutin semua, deh. Hmm?" tanya Aska lagi.

"Gak minta apa-apa. Cukup jiwa dan raga kakak buat Aul selamanya. Dan tolong janji satu hal sama Aul, kakak gak akan tinggalin Aul apapun yang terjadi atau siapa pun yang kembali, bahkan jika seseorang tersebut begitu sangat berarti buat kakak di masa lalu. Karna sekarang, udah ada Aul buat ngisi masa depan kakak."

Chup...

Satu kecupan mendarat di pipi kanan Aska, membuatnya mematung seketika. Aurel setelah mengatakan kata-kata puitisnya dan mencium Aska dengan kilat langsung berlari menuju kamarnya.

"Gue janji, Aul. Akan selalu disamping lo walaupun dia udah kembali." ujar Aska lirih, yang tentu saja tidak didengar oleh Aul karena gadis itu sudah ada dikamarnya.

Senyum Aska mengembang. Tangannya menyentuh bekas ciuman Aurel yang masih terasa panas di pipinya.

"Baru dicium aja gue udah panas dingin. Apalagi kalau nanti... Eh- Astagfirullah Astagfirullah Astagfirullah. Maapin Aska Ya Allah,"

"Kakak... Katanya mau jalan-jalan terus beli eskrim. Buruan siap-siap, Aul udah gak sabar ini," teriak Aurel dari lantai dua.

"Dasar bocah!"

🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿🌿

"Kak, kita naik motor aja, ya. Aul gabut kalo di mobil. Lagian sekarang udah gak panas lagi, kok. Yaa.. Yaa.. Yaa.." rengek Aul yang bergelayut manja dilengan Aska.

"Kamu yakin? Nggak nyesel entar kalo tiba-tiba hujan? Udah mau mendung loh, ini." Aska bertanya untuk memastikan.

"Iya, kakak. Suami Aul yang baik, pintar, ganteng kayak Om Sule," ucap Aurel yang masih saja memeluk lengan Aska.

"Yaudah lepasin. Jadi jalan-jalan sekarang, kan? Kalo mau peluk-peluk jangan disini. Dikamar aja," ujar Aska santai sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Hehehe.. Yok, jalan." Aurel cuma cengengesan lalu melepaskan gaetannya ditangan Aska.

Aska menstater vespanya yang sudah dikeluarkan dari garasi. Menyuruh Aurel untuk segera naik.

"Pegangan, ya." titah Aska.

Aurel hanya mengangguk, lalu melingkarkan tangannya di pinggang Aska. Menyenderkan kepalanya di punggung cowok itu ketika vespanya sudah membelah jalan raya.

Rasanya Aurel bahagia sekali bisa jalan-jalan seperti ini bersama Aska. Menikmati kendaraan yang berlalu lalang. Angin sore yang berhembus pelan. Membuat dada Aurel menghangat seketika.

Aurel mengeratkan pelukannya pada tubuh Aska. Membuat cowok itu tersenyum senang. Dasar Aska mesum.

Tujuan Aska saat ini adalah taman dipinggiran kota yang terlihat asri dengan pepohonan, berbagai jenis bunga, dan juga sebuah danau kecil dengan sepasang angsa yang selalu berenang disana setiap sorenya.

My Childish Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang