.
..
.Udah lama banget ya ??
Apa kabar semua?
Ada yang kangen gak?
,.
.
.
."Mau pergi ke mana? "
Suzy hampir saja terjungkal kebelakang karna terlalu terkejut dengan kehadiran Myungsoo yang tau tau sudah berdiri di depan pintu kamarnya.
Mengeluh dada seraya menarik nafas, Suzy tatap kemudian Myungsoo dengan tatapan sebal.
"Yak!! Myungsoo!! Kau mengagetkan ku" pekik Suzy.
Mendorong ke samping tubuh tegap Myungsoo.
Kemudian dengan santai Suzy melangkah melewatinya.Myungsoo mengekor.
Kedua anak muda berbeda gender itu berjalan menuruni tangga dengan Suzy yang memimpin di depan.
Gadis itu sesekali membuka Aplikasi kamera , mengarahkannya ke depan wajahnya sendiri dengan tangan yang sesekali bergerak meyelipkan anak rambut ke belakang telinga.
Setelah itu tersenyum.Yang mana membuat Myungsoo berdecih seraya mengusak kasar puncak kepala Suzy.
Yang mana hal itu membuat si empu merengek , seraya mendengus kesal."Myungsoo!!! Hentikan, rambut ku berantakan lagi tau...
Aku harus tampil cantik.
Kau tau? "
Dengan wajah sok polosnya Myungsoo menggeleng.
Suzy sekali lagi mendengus.
"Ck.kau pikir kau itu cantik?
Lihat Yerim? Dia adalah contoh gadis cantik idaman para pria, bukan gadis sepertimu!! "
"Ya.. Ya tau.. Kim Yerim yang terbaik, itu selalu di matamu bukan? " Suzy mencebik kesal.
Jika bisanya dia akan merasa sangat sedih ketika setiap kali Myungsoo membandingkannya dengan Yerim. Namun kali ini tidak.
Suzy merasa baik baik saja.Dan itu semakin membuat Suzy yakin bawasannya dia telah bisa perlahan melupakan Sosok Myungsoo di hatinya.
Suzy tersenyum simpul.
Melangkah kemudian dengan langkah riang____meninggalkan Myungsoo yang kini terdiam meruntuk di dalam hati.
Dengan celana Denim panjang, Baju kaos berwarna abu-abu polos , di tambah kemeja biru kotak kotak.
Suzy berjalan menghampiri sang ibu yang terlihat tengah menyiram tanaman di halaman depan.
Mendekap, mencium sebelah pipi sang Ibu,
Kemudian dengan senyuman lebar Suzy berucap."Ibu... Aku akan pergi bersama Eun Woo tidak apa apa kan?
Eun Woo bilang, hari ini dia akan mengajakku untuk menjenguk Ibunya di Rumah sakit.
Ibu apa penampilanku sudah pantas?
Aku sangat gugup"
Bibirnya mengerucut, yang mana mengundang kekehan gemas dari sang Ibu.
Di cubit nya kedua pipi sang anak gemas seraya berucap dengan senyum teduhnya."Anak ibu sangat cantik, tidak perlu berpakaian mewah.
Asal memiliki hati yang besar dan tulus itu sudah membuat mu menjadi calon menantu idaman.
Ny. Cha pasti sangat menyukaimu, putri Ibu yang terbaik"
Suzy tersipu, Memeluk-menyembumyikan seluruh wajahnya di dada sang ibu.
Tak lama sosok Eun Woo datang dengan Motor Sport Putihnya.
Membuat senyum Suzy merekah, dengan segera Suzy di ikuti sang Ibu di belakang melangkah mendekati Eun Woo yang kini berdiri seraya membungkuk memberi hormat kepada sang calon Ibu mertua.
"Titip salam untuk Ibumu,
Maaf Omma tidak bisa datang menjenguknya" Ucap Ny. Bae seraya tersenyum tipis."Tidak apa apa Omma, akan aku sampaikan.
Kalau begitu, Eum..Kami pergi sekarang"
Sekali lagi Eun Woo membungkuk hormat.
Menyerahkan Helm pada Suzy.
Menyalakan mesin motor.Setelah memastikan sang kekasih sudah duduk nyaman di atas Motor seraya tangan yang sudah melingkar di pinggang, Eun Woo pun menjalankan motornya meninggalkan halaman Rumah milik keluarga Kim.
Dan tanpa mereka sadari, sendari tadi ada sebuah pasang mata tajam mengawasi dengan rahang mengeras serta gigi yang bergemeletut ,
"Tidak bisa---
Tidak bisa seperti ini! "..