Jangan Berharap

6.7K 653 50
                                    

"Al !!" Panggilku pada laki laki yg tengah sibuk dibalik kemudinya ini, semenjak dari rumah Mbak Bening laki laki ini sudah kembali ke mode datar dan judesnya.

"Al !!!" Panggilku lagi, kutarik jaketnya, siapa tahu dia budeg dan perlu kucolek biar sadar jika aku memanggilnya.

Benarkan , dia langsung melihat tanganku yg masih betah nangkring di lengannya," nggak usah pegang pegang !!" Katanya singkat.

Aku langsung nyengir," ya maaf, habisnya aku panggil nggak denger sih, kirain budeg !!"

Alfa mendengus kesal, tidak terima baru saja ku bilang budeg, bodoh amat, suruh siapa manggil dari tadi nggak ngerespon.

"Napa sih manggil manggil ??"

Naaahhh, itu pertanyaan yg kunantikan dari tadi, aku langsung tersenyum lebar,"aku lapar !! Tadi sore belum makan, tadi di tempat Mbak Bening kamu juga nggak ngajakin aku makan !!" Kupegang perutku, mencoba menampilkan wajah memelas padanya, kali saja dia luluh dan memberiku sedikit pengertian.

"Ngerepotin banget sih kamu ini !!" Gerutunya, lha gimana dianya saja yang nggak peka, ngajak anak orang pergi kok nggak dikasih makan, teganya sudah sampai level dewa.

"Ayolah Al, aku tiap makan sendirian di Kost, sekali kali kek makan ada temennya !!" Entah apa yg kupikirkan saat aku merengek pada laki laki dingin ini untuk memenuhi keinginan ku. Tapi emang benar, aku sejak kecil selalu sendiri dan makan sendirian itu sangat amat tidak mengenakan.

"Ngerepotin .."

Belum sempat Alfa melanjutkan cemoohannya padaku suara dering ponsel menginterupsinya, dan kembali wajah Alfa menegang saat dia berbicara melalui airpod nya, tidak banyak yg dikatakan Alfa, dia hanya mengangguk tanda dia mendengar kan dan  sesekali mengatakan 'iya', dan juga kalimat pendek yg tidak bisa membuatku menyimpulkan apa yg dibicarakannya kecuali yg dibicarakan itu hal serius dan penting.

"Kamu turun disini ya ??" Tanyanya setelah selesai dengan teleponnya, aku melotot mendengarnya, seenaknya saja dia menyuruhku turun,"ada hal urgent yg musti aku tanganin !!" Katanya lagi.

Terang saja hal ini semakin menyulut emosiku, aku sudah lapar, menahan kesal karena tingkahnya dan sekarang dia ingin menurunkanku ditengah jalan sementara motor butut ku saja kutinggalkan di Rumah sakit.

"Aku ini manusia !! Bukan barang yg bisa kamu turunin seenaknya, mungkin orang asing kayak aku nggak penting buat kamu, tapi dimana kemanusiaan mu itu !!" Jika tidak mengingat kalo dia sedang menyetir sudah kucekik laki laki menyebalkan ini.

"Diamlah !!" Aku beringsut menjauh mendengar bentakannya yg memenuhi mobil ini, dengan marah dia justru menginjak pedal gas semakin kencang, membuat ku langsung berpegangan erat."justru karena rasa kemanusiaan aku turunin kamu !! Benar benar cerewet !! Jangan salahin aku kalo nanti kamu celaka"

Huuuaaahhh, aku ingin menangis saat mendengar bentakannya,dan apa dia bilang tadi ,celaka ?? Ya Tuhanku, kenapa aku lupa siapa laki laki disampingku ini.

Sepanjang perjalanan ini yg bisa kulakukan hanya diam dan berdoa, ketakutan yg menjalar karena peringatan Alfa membuat ku langsung teringat Mama dan Papa, sepulang dari sini jika aku masih utuh aku akan menelpon mereka dan mengatakan jika aku menyanyangi orang tuaku, dan juga Irina, aku tidak siap untuk berpisah dengan sahabat rasa saudaraku itu.

Bayangan parno tentang film film Hollywood bak Mission Impossible benar benar membuatku ketakutan sekarang ini.

Sampai kurasakan mobil ini berhenti disebuah gedung tinggi perkantoran yg berada satu garis lurus Hotel terbesar dikotaku ini. "Turun !! Aku nggak mau ambil resiko kamu nunggu disini dan celaka,"

Mengejar Cinta (Tersedia Di ebook Dan Novel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang