Niat awalku untuk mengajak Alfa jalan jalan ke Mall sekedar nonton atau jalan jalan terlaksana juga, bukan karena Alfa menuruti apa mauku, tapi karena ajakan Adiknya dan juga atasannya, Adik yang tidak pernah kusangka ternyata dimiliki Alfa, adik yang sempat membuatku salah paham dan memupus kepercayaan diriku. Bagaimana aku tahu jika Alfa sama sekali tidak pernah menceritakan tentang pribadinya. Bahkan aku dibuat ternganga saat mendengar jika Safara, adik Alfa itu, merupakan saudara kembar Alfa. Sebuah fakta yang membuatku tercengang dan sukses membuatku tersadar jika aku sama sekali tidak mengenal kekasih baruku ini.
dan sekarang ini ingin sekali aku mengumpat pada laki laki yg sedang memarkirkan motornya di parkiran ini, ketampanannya menyita perhatian, lihatlah bahkan saat dia menyugar rambutnya yang berantakan saja beberapa perempuan yg melintas langsung melongo dan memekik kagum.
Dan yang membuatku semakin geram adalah Alfa yg biasanya berwajah anyep justru melempar senyum tipis saat melihat pekik penuh kekaguman itu, aku mendengus sebal, bisa bisanya dia tebar pesona juga.
"Lama iihhhh" gerutuku kesal, membuat Alfa menaikkan alisnya heran melihat ku yg kesal, dan akhirnya aku mendapati cibiran dari para perempuan itu.
Kuraih tangan Alfa dan melempar tatapan kesal pada para perempuan itu, tatapan mataku yg tajam membuat mereka tahu, jika laki laki yg mereka lihat sampai berliur liur ini adalah kekasihku.
Ceweknya jelek
Pake pelet tuh
Mending Ama gue
Aku seperti Dejavu, aku pernah ke supermarket dan mendapatkan umpatan yg nyaris serupa, takdir stigma masyarakat memang tidak adil, jika yg tampan dengan yang jelek maka akan menjadi gunjingan, tapi jika yg cantik dengan yg jelek, justru dipandang biasa. Aneh bukan.
Aku memejamkan mataku sejenak, menenangkan batinku yang bergejolak untuk membalas kalimat nyinyirn mereka, tapi kurasakan Alfa mencium ujung kepalaku, dan kalimat yang dibisikkannya membuatku tenang seketika.
"Mereka cuma iri, right." Aku mengangguk dan saat membuka mata Alfa menatapku dan tersenyum kecil, baru saja kami memasuki kedalam area Mall, berjalan menyusuri menuju food court temapt Fara, adiknya Alfa menanti kami, saat suara smartphone Alfa kembali terdengar, aku mendesah sebal.
Betapa sibuknya seorang patriot sepertinya . Melihat wajah tegangnya saat membaca pesan sudah bisa kupastikan jika apa yang dibacabya sekarang ini bukan hal baik.
"Ada yang nggak beres ?" Tanyaku penasaran.
Alfa seperti tersadar jika aku masih berada disebelahnya, dia menunjukkan smartphonenya dan aku langsung dibuat terkejut saat melihat foto ku dan Alfa nampak belakang, bahkan ini foto kami baru saja, berada dipesan itu dengan pesan singkat.
Aku melihatmu Ketua, Pacarmu manis sekali untuk seorang perawat yg hanya kamu manfaatkan, bagaimana jika dia yg dirawat.
Yasien Khattab, masih ingat Ketua.
Tubuhku menegang membaca pesan ancaman itu, tidak menyangka jika benar benar ada yg mengikuti kami bahkan ditempat keramaian seperti ini dia tidak segan mengirim ancaman. Ingatan ku langsung teringat pada ancaman Johan tadi sebelum aku pergi.
Aku benar benar umpan, lidahku terasa kelu sampai tidak bisa berkata apa apa saat sekarang ini. Melihatku yg syok Alfa langsung berbalik mengawasi sekeliling, matanya menatap nyalang mencoba mencari seseorang yang mencurigakan kami.
"Siapa yang ngirim Al ??", Sebisa mungkin aku mengeluarkan suara, dibawah pesan singkat yang kubaca tadi ada nama pengirimnya dengan jelas.
"Anak sulung Laki laki yg pernah aku tembak mati dua tahun lalu Ra, salah satu pentolan ISIS di AsTeng." aku terkejut," alasan klise, dia mau balas dendam, dia udah sering nguntit aku, Siapapun yg berkhianat di teamku, dia kerjasama sama Yasien Khattab ini, bahkan dia nggak nutupin sama sekali"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengejar Cinta (Tersedia Di ebook Dan Novel)
RomansaArafah Mawardi Perawat ceroboh yg merasa bahwa dia kurang cantik membuatnya selalu merutuki nasib karena selalu di selingkuhi, tapi takdir mempertemukannya dengan laki laki nyaris sempurna. Alfaro Megantara Laki laki berparas Malaikat, salah satu P...