Bab 6: Kebenaran

26 11 2
                                    

Jangan lupa vote and comment 😊

Jika ada kesalahan typo tolong beri tahu ane:)

Happy Reading

--------------

"Seharusnya aku tidak bilang ke siapa-siapa. Janji ya kalian jangan teriak juga jangan bilang-bilang ke orang lain." Setta berbisik menundukkan kepala kami.

"Iya iya kami janji cepetan bilang." Sahut Jenn tak sabaran.

"Sebenarnya Kent itu--"

"Aish cepetan bilang!" Kata Dea tak sabaran menunggu Setta.

"Kent itu gak sejahat dan sedingin yang kalian kira. Awalnya dia cowok yang baik dan ramah tapi kata kakaknya Kent berubah karena ia kehilangan 'seseorang' terkecuali kepada keluarganya. Ya meskipun dia menyebalkan, menjengkelkan, semena-mena, pemaksa, pelit atau lain lah." Kata Setta setelah menjelaskan, tapi kenapa Setta kok tau tentang Kent ya?

"Eh tunggu dulu, kok lo tau sih hal yang menyangkut tentang Kent?" Kata Jenn mewakili pertanyaan ku.

"Oh itu sebenarnya Kent tuh masih sepupu ku. Ibunya Kent masih saudara dengan Ayahku." Cengirnya menggaruk tengkuknya yang menurutku tak gatal.

"APAA!!!" Spontan kami bertiga berteriak hingga menggebrak meja. Banyak pasang mata menatap ke arah meja yang kami tempati.

"Kalian bisa coba gak usah teriak kan malu dilihatin orang-orang, lagian kalian sudah janji gak mau teriak." Geram Setta kesal menatap tajam ke arah kami.

"Hehehe maap" Cengir tak berdosa Dea tunjukkan.

"Lah gimana ceritanya kalian bisa jadi sepupu." Tanya Jenn masih tak percaya

"Bukankah nama ku dan Kent ada kemiripan pada kata 'Berlina' kalian gak sadar?"

Kami pun berpikir dan benar juga nama keduanya hampir mirip nama Kent 'Berlin' sedangkan Setta 'Berlina' kenapa tak terpikirkan olehku ya.

"Terus kenapa lo nge jelekin si Kent kan dia sepupu lo?" Tanya Jenn yang menyeruput minumannya.

"Gak gapapa aku cuman iseng dan nguji Ellie apa bener cinta Kent apa adanya." Godanya menaik turunkan alisnya

Blush

Pipi ku terasa panas mungkin sekarang wajahku seperti tomat.

"Ciee yang blushing. Sudah kuduga kalau Ellie suka kan sama Kent. Tenang saja nanti kami bantu kok hehehe." Kata Dea menunjukkan cengiran nya.

Aku hanya bisa diam tak berkutik.
Apa benar aku menyukai Kent?, batinku.

"Kalau diam berarti iya." Ucap Setta menyadarkan ku spontan aku menoleh dan mengangguk tanpa sadar.

Mereka terlihat mengulum senyum. Emang ada yang salah tah? , pikirku.

Tiba-tiba meja kami seakan penuh terisi. Kami pun menoleh dan terkejut melihat Kent Cs menduduki meja kami.

"Eh ada eneng Dea uy. Sini atuh sama abang Reza." Goda dia yang ku tahu namanya 'Reza Goulding Pamungkas ' dengan senyumnya yang menggoda.

Ku lihat wajah Dea yang memerah sedang menahan emosi untuk di keluarkan. Reza pun tak henti menggoda nya kembali.

"Aduh si eneng blushing gak usah malu malu atuh. Sini sini abang peluk biar gak malu sama teman-teman kita." Reza mulai merentangkan tangan yang langsung ia dapatkan sebuah tonjokan di lengannya.

HAPPIER[On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang