Bab. 9

7.7K 529 24
                                    

Aku kembali pada aktifitasku, tak mau menatap Nick lagi. Jangan ditanya bagaimana suasana hatiku saat ini. Tentu saja aku gugup. Aku sadar jika Nick tengah memperhatikan ku, hingga membuatku tak konsen.

Mengambil nafas panjang lalu kuhembuskan perlahan, berusaha serileks mungkin. Aku tidak ingin terlihat gugup di mata Nick. Apalagi jika harus menangis lagi di hadapan nya. Tidak akan pernah kulakukan lagi. Cukup semalam saja aku melakukan nya dan itu sudah sangat membuatku malu luar biasa.

Telur sudah kumasukan ke dalam penggorengan. Aku berdiri kaku bagai patung menunggu omletku matang. Tiba-tiba tangan kekar itu melingkari pinggangku. Dagu Nick bertumpu di bahuku. Dia mengintip apa yang sedang aku masak.

Tanpa kata tapi mampu membuat jantungku bekerja Extra.

" Nick, lepaskan tanganmu." pintaku padanya.

Aku agak kesulitan bergerak padahal omlet ku sudah hampir matang. Deru nafas hangat Nick menerpa leherku. Dengan susah payah aku menggeliatkan tubuhku berusaha lepas dari belitan tangan nya. Dan akhirnya aku bernafas lega, Nick melepaskanku.

Segera kumatikan kompor dan mengangkat omlet dari dalam penggorengan. Mengambil piring dan meletak kan omlet diatasnya. Tubuhku berbalik ingin meletak kan omlet di meja makan tapi tubuh Nick menghalangi jalan ku.

" menyingkirlah Nick."

Dia menurut, tubuhnya bergeser kesamping memberi akses untuk ku lewat.

Baru juga piring kuletak kan di atas meja, tubuh Nick sudah menghimpitku . Aku tak bisa bergerak karena terhimpit meja juga tubuh Nick yang berada di belakang ku. Dengan gerakan cepat Nick membalik tubuhku hingga kami berdua saling berhadapan.

Tangan Nick mengangkat daguku dan tanpa kata dia mencium ku. Seperti ciuman sebelum nya yang selalu menuntut dan diliputi oleh gairah. Nick melumat bibir ku, mencecapnya, menghisap dan lidah Nick yang sudah menerobos masuk ke dalam mulutku melilit lidahku.

Tangan Nick mengangkat pantatku dan menduduk kan nya diatas meja. Samar aku mendengar suara gesekan piring di atas meja. Nick menyingkirkan omlet yang tadi kubuat.

Ciuman Nick turun menyusuri pipiku, menjilat daun telinga ku. Tangan nya sudah merayap di balik kaos yang kupakai. Meremas dadaku dengan jempol yang sesekali dia gesekan di ujung dadaku. Aku mendesah menikmati sensasi yang menjalar di sekujur tubuhku.

Mulut Nick sudah mencecapi kulit leherku menghisap nya kuat dan bisa kupastikan akan meninggalkan jejak kemarahan disana. Tangan ku sudah mencengkeram kuat bahu telanjang nya.

Dengan sekali sentakan Nick meloloskan kaos yang tadi kupakai. Hawa dingin langsung menerpa kulit telanjangku.

" Nick..." ucap ku parau.

Nick tak menghiraukanku, tangan nya terulur ke punggungku dan melepas kaitan bra ku. Ditarik nya lepas bra yang membungkus kedua dadaku, dilemparnya asal ke atas lantai.

Kepala Nick terbenam mencumbui kedua dadaku, lidah nya mengitari aerola dan berakhir menggulum ujung dadaku. Tak henti nya aku mendesah. Tanganku yang berada di atas kepala Nick semakin mencengkeram kuat rambut coklat nya.

Nick membungkuk meraih karet pinggang celana pendek ku. Dengan sekali tarikan celana dalam ku pun ikut terlepas. Lalu dia melepas celana nya sendiri. Mencuatlah aset berharga Nick yang membuatku ternganga. Pantas saja rasanya sungguh sakit jika benda sebesar itu telah menerobos masuk ke dalam milik ku.

Kembali Nick menegak kan badan nya. Menarik pinggul ku merapat pada nya. Digesek kejantanan nya di permukaan kewanitaanku. Aku mendesah merasakan gelenyar nikmat itu dan dengan sekali sentakan, Nick telah menghujam ku. Dibuka lebih lebar pahaku dengan kedua kaki ku yang dililitkan dipinggangnya. Tubuhku terguncang menerima sodokan nya. Tangan ku mencengkeram erat pinggiran meja. Benar-benar hal yang tak biasa karena Nick melakukan nya di atas meja makan. Ini gila, sangat gila. Dan aku menikmati nya.

######

Tbc
26.10.10

Selamat bermalam minggu.

(Repost) My Sexy Hubby - Tamat/KaryakarsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang