2 || Upacara

81 30 9
                                    

Selamat Membaca!!!

( Dulu )

Tiga bulan sekolah dan melakukan kegiatan sehari-hari dikota yang sangat asing itu sungguh ujian terberat dalam hidupku. Aku tidak tahu dosa apa yang membuatku berubah hingga sebegininya. Semenjak pindah, Aku sangat jarang keluar dari rumah, lebih suka mengurung diri dikamar.

Pagi di hari Senin, ada upacara pelantikan kepengurusan OSIS di SMP. Semua anak memakai baju biru putih lengkap dengan atributnya.

Upacara berjalan sangat lama. Pembina yang berdiri diatas mimbar seolah tidak mengizinkan kami para peserta upacara untuk menoleh ke samping sedikitpun. Dan mataku hampir gelap semua. Upacara disini dua kali lipat lebih lama daripada upacara di Jakarta.

Hingga mataku benar-benar gelap semua dan yang terakhir Aku rasakan, tubuhku sudah ambruk dibarisan.

***

"Anggi, kamu nggak papa?" Itu suara Indah yang disusul dengan anggukan Ara.

Ah, ternyata Aku pingsan. Aku memang tidak kuat berdiri lama apalagi ditimpa sinar matahari yang menyengat seperti tadi. Alhasil, Aku benar-benar ambruk dan sekarang ada di ruang UKS ini.

Aku menyandarkan kepala diatas kasur UKS dan menyesuaikan penglihatan. Ketika milirik ke pintu UKS, mataku menangkap banyak siswa yang berusaha mengintip kedalam.

"Mereka kenapa?" Tanyaku kepada Ara dan Indah.

"Ah, tadi pas kamu pingsan, Devan yang bawa kamu kesini" Kata Indah.

Alisku mengerut, "Devan?"

"Iya. Devan. Kelas 7C yang jago main futsal itu lho"

Aku terdiam. Apa ada yang salah?.

"Devan itu orangnya cuek dan dingin, Gi. Dia terkenal disini karna ganteng. Sumpah ganteng banget!" Ucap Ara menjelaskan.

"Iya, apalagi kalau dia lagi main futsal dilapangan, terus keringetan. Uhhh, anak cewe yang nonton pasti nggak kuat buat nahan diri supaya nggak kelepasan lari ke lapangan demi ngasih air minum!"

Aku tidak kenal Devan itu siapa. Seganteng apa. Dan se-tenar apa. Kalaupun apa yang mereka ucapkan itu benar, itupun bukan urusanku.

Aku bangkit dan segera menuju lapangan lagi. Rasa pusing dan lemasku sudah hilang. Aku juga tidak tahan berlama-lama di ruangan ini.

"Ayo ke lapangan" Ujarku kepada Ara dan Indah yang masih sibuk menceritakan si laki-laki yang bernama Devan itu.

***

Upacara selesai dan ditutup dengan adanya Demo Ekskul. Ekskul yang tampil antara lain, Marching Band, Paskibra, Drama anggota PMR, dan Pramuka.

Aku sangat terpukau dengan penampilan-penampilan ekskul di SMP ini. Sangat keren dan memukau! Apalagi PASKIBRA!!

"Gi, anak pramuka keren, ya" Kata Ara.

B aja.

"Iya" Jawabku singkat.

Dulu, ketika masih sekolah di Jakarta, Pramuka menjadi ekskul yang sangat Aku minati nomor satu. Tapi sekarang, Aku lebih berminat kepada ekskul Paskibra.

Goodbye (On Going || Belum Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang