VOTE BEFORE YOU READ ~ THANKS
Warning!! Typo. Gaje.
Tolong baca Note dibawah cerita ini ya~
Joong's Pov
Aku mengandeng tangan Nai pergi meninggalkan Altar Pernikahannya dengan Ben. Egois memang mengingat Ben selama ini mempertahankannya meski mengetahui Nai hamil anakku. "Maaf Ben. Aku tidak bisa melepaskan Nai dan calon anakku." Aku tetap mengandeng tangannya melewati halaman Gereja , kami berhenti didepan mobil BMW putih milikku. Dia menatapku dengan sorot mata itu lagi. Perlahan aku lihat Nai mengeluarkan cairan bening yang sedari tadi dia bendung . Nai menangis.
Aku berusaha untuk menenangkannya dengan menggenggam erat tangannya seraya merangkul bahu pria mungilku itu, namun Nai menghempaskan tanganku dan mendorongku menjauh darinya. Dia menatapku sengit. Aku tak pernah ada maksud untuk membuat dia marah apalagi menangis. Aku hanya diam saja tidak bicara atau mencoba untuk mendekat kearahnya. Dia kemudian berjalan untuk membuka pintu penumpang disamping kemudi lalu menutupnya dengan keras, mendengar itu aku hanya ikut masuk kedalam mobil. Aku diam sedari tadi, bingung harus bagaimana. Kami sudah berdiam di sini selama dua jam namun satu kata-pun belum terucap. Tanpa pikir panjang lagi aku mulai melajukan mobilku untuk pergi meninggalkan gereja.
Nai sedari tadi hanya bungkam tanpa mengeluarkan sepatah kata apapun selama diperjalanan dia hanya menangis tersedu-sedu. "Kenapa kau diam saja? Kumohon jangan menangis lagi Nai.." dia hanya diam menatapku datar dengan mata sembab miliknya sambil menyilangkan kedua tangan nya lalu membuang muka dan melihat keluar jendela. Aku hanya ikut diam menanggapi sikap Nai, sedari tadi aku masih terbayang kejadian saat aku membawa Nai pergi meninggalkan pernikahannya dengan Ben. Ini adalah hal yang benar.
Aku menghentikan laju mobilku dan langsung keluar dari mobil untuk membukakan pintu mobil untuk Nai. "Ini rumahku Nai. Ayo masuk." Aku mencoba menggandengnya masuk kedalam rumahku namun dia masih menepis tanganku. Benar.. Aku membawanya kerumahku. Aku tidak sedang menculiknya, hanya saja aku membutuhkan tempat yang tenang untuk membahas masa depan kami daripada ditempat lain. Aku ingin privasi dan hal yang lebih baik untuk membicarakan masalah pernikahan kami adalah dirumah ini saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Don't Hate Me //JoongNine //ChenNine //CheNine //J9
FanfictionJOONGNINE ada di cerita ini. #J9 shipper ayo merapat. 𝙎𝙐𝙈𝙈𝘼𝙍𝙔 : 𝙄𝙛 𝙩𝙝𝙚 𝙀𝙖𝙧𝙩𝙝 𝙙𝙞𝙙 𝙣𝙤𝙩 𝙚𝙭𝙞𝙨𝙩, 𝙩𝙝𝙚 𝙈𝙤𝙤𝙣 𝙬𝙤𝙪𝙡𝙙𝙣'𝙩 𝙚𝙭𝙞𝙨𝙩 𝙚𝙞𝙩𝙝𝙚𝙧. 𝙔𝙤𝙪'𝙧𝙚 𝙈𝙮 𝙀𝙖𝙧𝙩𝙝 𝙖𝙣𝙙 𝙄'𝙢 𝙮𝙤𝙪𝙧 𝙈𝙤𝙤𝙣. 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍...
