Chap 17

542 61 30
                                        


VOTE BEFORE YOU READ ~ THANKS









Warning!! Typo. Gaje.










Tolong baca Note dibawah cerita ini ya~







Author's POV




Nine masih terbayang kata-kata Davika. "Karena aku merasa bukan diriku setelah aku meninggalkanmu."


"Apakah mereka akan kembali bersama setelah kejadian hari ini? Lalu bagaimana dengan aku dan bayi ini nantinya? "


Nine memandang lirih kearah perutnya, mengusapnya dengan perlahan. "Anakku sayang, kau masih memiliki aku meski ayahmu nanti akan pergi meninggalkan kita dan kembali pada cinta pertamanya." lirih Nine. Seketika air mata Nine turun membasahi kedua pipi chubby nya, dia tak bisa menahan lagi hatinya terasa sesak merasakan perasaan yang tak menentu. 


"Pak. Antarkan saya ke alamat ini sekarang." pinta Nine seraya menunjukan sebuah alamat kepada supir taksi.


"Baik nona." 


"Mungkin aku harus menahan diri untuk saat ini. Aku tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan." pikir Nine di dalam hati.


Taksi melaju dalam kecepatan normal menuju alamat yang di pinta oleh Nine.


"Sudah sampai nona." ucap supir taksi tersebut menyadarkan Nine dari lamunannya sedari tadi.


Nine memandang dengan bimbang ke arah sebuah rumah mewah di depannya. 


"Ini pak. Terimakasih." Nine menyerahkan beberapa lembar uang kepada supir taksi tersebut dan segera keluar membuka pintu taksi dan berjalan mendekat ke arah pintu pagar.


"Nona ini uang kembaliannya." teriak supir taksi tersebut namun diabaikan oleh Nine. Supir taksi tersebut hanya mengedikkan bahunya lalu pergi meninggalkan area rumah mewah tersebut.


Nine berjalan masuk melewati pos satpam dan pergi berlalu begitu saja saat melihat dua satpam sedang tertidur nyenyak.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please Don't Hate Me //JoongNine //ChenNine //CheNine //J9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang