"Katanya pulang. Kok malah ke sini?" bingung Safira yang sedari tadi mengikuti langkah Alvian.
Jelas Safira bingung karena langkah Alvian membawa mereka ke arah ruangan kubus lain yang bertolak belakang dengan arah gerbang keluar.
"Jemput, Linda"
"Linda? Pacar kakak?"
Alvian terdiam tanpa menjawab pertanyaan Safira. Membuat Safira menerka-nerka bahwa yang bernama Linda itu pacarnya Alvian. Tapi siapa cewek tomboy saat di kantin yang ada di dekat Alvian. Safira kira cewek tomboy itu pacarnya Alvian juga. Atau jangan-jangan Alvian playboy? Aish memusnahkan khayalan aja sih!
"Bang Al!" teriak seseorang membuat lamunan Safira buyar.
Safira menatap ke depan dan melihat Alvian yang merangkul siswi peserta MOS sama sepertinya. Bahkan Safira melihat Alvian yang mengusap rambut siswi itu dengan sayang. Dia berdehem untuk menghilangkan rasa kecewanya.
"Hm.. Kalo gitu aku pulang duluan ya, kak" pamit Safira berbalik.
"Pulang? Kita'kan pulang bareng" sahut Alvian menarik Linda mendekati Safira.
"Gak jadi deh"
"Kenapa?"
"Mau mampir ke kantor polisi dulu soalnya"
"Ngapain?
"Bikin surat kehilangan"
"Emang kamu kehilangan apa?"
"Kehilangan harapan!" ucap Safira sedikit ketus.
Mata Safira mengarahkan ke Linda dengan tatapan kecewa, bingung, dan cemburu. Alvian lihat itu! Dia lihat di mata Safira api yang berkobar. Tapi Safira diam saja tanpa melakukan apapun. Membuat Alvian tersenyum senang sambil terkekeh pelan.
"Cemburu, hm?" tanya Alvian mencolek dagu Safira.
Safira gelagapan. Dia memalingkan wajahnya tidak mau menatap Alvian atau Linda. "Enggak, kok"
"Tenang. Dia adik kesayangan aku, kok" jelas Alvian mengeratkan rangkulannya.
"Halo. Aku Belinda. Panggil aja Linda jangan Beli" sapa Linda tersenyum lebar.
Safira membalas senyuman itu tak kalah lebar. Apalagi setelah mengetahui bahwa Linda itu hanya adiknya Alvian. "Safira. Panggil aja Fira jangan Safi"
Alvian tertawa renyah melihat perkenalan antara adik bungsu kesayangannya dan gadis di sukainya.
"Kakak pacarnya Bang Al, ya?" tanya Linda menatap Alvian dan Safira bergantian.
Alvian dan Safira terbelalak kaget. Alvian meneguk ludahnya berat. Dia terdiam tidak menjawab. Berbeda dengan Alvian yang salah tingkah. Safira malah menutupi keterkejutannya dengan tersenyum lebar.
"Maunya sih gitu. Tapi... dia nya gak peka" ucap Safira dengan membisikkan tiga kata terakhir. Tapi itu cukup terdengar oleh Alvian dan Belinda.
"Bang Al gak boleh gitu. Nanti kalo Kak Fira milih orang lain karena lama nunggu Bang Al gimana?"
"Janganlah!" jawab Alvian dengan cepat.
"Kenapa?" tanya Safira menyembunyikan senyumnya.
Ahh... Sepertinya Alvian cemburu. Fikir Safira.
"Karena dia gak cocok sama siapapun" jawaban Alvian membuat senyuman Safira meluntur. "Karena cuma aku yang cocok sama dia" lanjut Alvian membuat Safira kembali tersenyum malu.
"Jangan kayak gitu!" suruh Safira menunduk.
Sebelah alis Alvian mengangkat. "Kenapa?"
"Kalo aku baper gimana? Emang kakak mau tanggung jawab?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CF2 # No Freak(Hiatus)
HorrorAlvian Wijaksana Erlangga. Cowok berkulit putih pucat. Dengan mata hitam pekatnya yang terkadang tajam kadang terlihat sayu. Cowok pendiam dan sosok misterius menurut seluruh murid Erlangga High School. Alvian memiliki anugrah yang diberi sang penci...