"Kenapa?"
Sudah hampir puluhan kali Alvian bertanya seperti itu pada Safira. Bukan tanpa alasan Alvian bertanya seperti ini. Dia hanya khawatir karena pagi ini Alvian bertemu dengan Safira yang memiliki memar di sudut bibirnya. Dengan segera Alvian membawa Safira ke UKS.
"Gak papa. Cuma jatoh" jawab Safira tanpa mau menatap mata kecokelatan milik Alvian.
"Kalo jatoh yang kena keningnya, bukan sudut bibir. Pasti ini bekas pukulan kan?"
Safira terdiam, dia menghela nafasnya. Masih enggan untuk bicara alasan dia memiliki bekas memar di sudut bibirnya. Safira hanya takut jika dia berbuat yang lebih dari ini. Dia tidak mau melibatkan Alvian, kalau Safira memberitahu Alvian. Bisa di pastikan dia akan bertindak lebih gila lagi!
"Maaf..." gumam Safura menunduk menyembunyikan air matanya yang se tetes demi tetes meluncur keluar.
"Gak usah minta maaf. Ya udah kalo kamu gak mau cerita" ujar Alvian membawa Safira dalam pelukannya.
•••
"Gue butuh bantuan lo"
"Apa?"
"Lo bisa cari tau kenapa Fira punya memar?"
"Gue bukan cenayan yang bisa tau apa aja!" Dengus Elvina kesal pada Alvian.
Alvian menggedikkan bahunya acuh. "Sesama perempuan siapa tau lo bisa bujuk Fira buat cerita"
"Malu gua"
"Malu kenapa?"
"Kemaren kan gue udah tampar dia. Ya malu lah!"
"Makanya jangan maen tangan dong kalo ada masalah. Gak guna!"
"Eits jangan salah! Satu kepalan tangan bisa menyelesaikan semua permasalahan!"
"Susah ngomong sama lo!"
"Yaudah nanti gue usahain buat ngomong ma dia"
"Thanks"
"Hmm"
•••
Safira memberhentikan langkahnya saat ada yang memanggil namanya dengan keras. Dia membalikkan badannya dan terbelalak melihat cewek ganas alias kembarannya Alvian berlari ke arahnya. Tanpa berbicara dia berbalik lagi dan segera berlari menghindari Elvina.
"FIRAAAA, TUNGGUIN WOIIII!" Teriak Elvina mengejar Safira.
"SORRY, KAK! NIH KAKI BAWAANNYA PENGEN LARI KALO LIAT LU!" Balas Safira berteriak.
Kejadian ini membuat semua murid yang ada di lorong kelas sepuluh itu jadi perhatian. Mereka semua segera menyingkir memberi jalan untuk Safira dan Elvina berlari.
"SIALAN! KALO BUKAN KARENA AL, GUA JUGA GAK MAU NGEJAR LO BEGO!"
"Kak Al..."
Duk
Bruk
"Ashhh.."
"Anjay, atit huaaaa"
"Kak, badan lo berat amat anjirrr" ringis Safira yang tertindih oleh tubuh Elvina.
Saat Elvina mengucapkan satu nama, membuat fokus Safira hilang. Dengan dadakan Safira berhenti tanpa tahu bahwa Elvina tetap berlari. Sampai akhirnya Elvina menabrak tubuh kecil Safira membuat mereka terjatuh bersama.
"Lo sih! Berentinya gak pake lampu sen!" Omel Elvina bangun dari tidurnya. Dia berdiri sembari menepuk roknya yang sedikit kotor.
"Kakak, kira kendaraan apa?" Sewot Safira mengikuti gerakan Elvina yang sudah berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
CF2 # No Freak(Hiatus)
HorrorAlvian Wijaksana Erlangga. Cowok berkulit putih pucat. Dengan mata hitam pekatnya yang terkadang tajam kadang terlihat sayu. Cowok pendiam dan sosok misterius menurut seluruh murid Erlangga High School. Alvian memiliki anugrah yang diberi sang penci...