"FIRA-KU SAYANG-KU BEBEP-KU! TUNGGUIN BABANG WOIIIII!"
"KEJAR KALO BISA!" Teriak Safira mengejek ke arah Edo yang berlari mengejarnya. Bukannya berhenti Safira malah menambahkan kecepatan berlarinya menghindari Edo.
"PLEASE, JANGAN TINGGALIN GUE BEP!" Teriak Edo histeris membuat semua pasang mata yang berada di koridor menatapnya aneh.
"SORRY, GUE GAK BISA, DO! GUE UDAH GAK SUKA SAMA LO LAGI!"
"JANGAN NGOMONG GITU, YANG! GUE TAU LO MASIH CINTA MA GUA!"
"EDO, BANGSAT! Gak usah lanjutin drama lo!" Teriak Serly berlari ke arah Edo dan menahannya untuk berlari.
"TAHAN DIA, SER! GUE MAU KETEMU YAYANG AL DULU!" Teriak Safira membuat semua pasang mata menatapnya tajam.
"Al? Alvian maksudnya?"
"Kak Alvian?"
"Emang ada hubungan apa dia sama Kak Vian"
Bisik-bisik mulai terdengar ramai kala Safira berhenti berlari karena melihat segerombolan siswi menghadang jalannya.
"Wah Kak Jeni tuh"
"Pasti seru nih"
"Videoin woiii trus upload ke medsos kalian"
"Gue yakin yang menang pasti Kak Jeni"
Safira mengeryit bingung menatap segerombolan siswi yang berjumlah 5 orang. Dia yakin seyakin-yakinnya bahwa mereka berlima kakak kelasnya. Tapi untuk apa mereka menghadang jalannya.
"Maaf, kak. Aku mau lewat" ujar Safira melangkah. Tapi lagi dan lagi langkahnya di hadang.
"Well... well... Jadi ini cewek murahan yang ngejar Vian. Cewek gak tau malu deketin cowok punya orang"
Lipatan bingung di kening Safira bertambah setelah mendengar salah satu kakak kelasnya berujar sinis.
"Maksudnya?"
"Gak usah sok polos! Lo udah berani deketin Vian!" Sarkas siswi itu yang berada di paling depan menghadapnya. Sedangkan keempat siswi lainnya hanya menyoraki dan menggangguk setuju dengan ucapan temannya.
"Vian? Maksudnya Kak Al?"
Siswi yang di sebut Jeni itu melotot mendengar Safira memanggil Alvian dengan sebutan Al. Padahal yang Jeni dan semua penghuni sekolah tahu! Al itu hanya untuk panggilan orang terdekatnya dan keluarganya. Selain itu tidak ada yang berani memanggilnya Al!
"Sok deket banget lo sama Vian! Gue mau lo jauhin dia!"
"Emang lo siapa? Nyuruh gue kayak gitu" tantang Safira mengangkat sedikit dagunya.
Prinsip Safira itu sebenarnya simple. 'Senggol dikit bacok!'. Dia memang gadis baik dan ramah. Tapi dia tahu kapan harus menjadi gadis jahat.
"Fuck!" Maki Jeni maju selangkah.
Dia berniat menyerang Safira, tapi dengan cepat Safira menahan pergelangan tangan Jeni dengan santai.
"Ngapain lo semua diem aja! Bantuin gue, dong!" Sentak Jeni menatap keempat sahabatnya.
Tanpa menunggu perintah dua kali, keempat sahabat Jeni melangkah dan menarik Safira untuk melepaskan cekalannya.
"Wahhh... Main kroyokan nih cerita nya!" Sentak Serly yang datang dari belakang Safira bersama Edo membuat Safira tersenyum senang.
"Cemen amat!" Ejek Edo memposisikan badannya didepan Safira.
"APA LO BERDUA, HAH?!" Bentak Jeni membuat Safira dan kedua kawannya kaget. Terlebih sekarang Edo dan Serly mundur beberapa langkah bersembunyi di belakang tubuh Safira.
KAMU SEDANG MEMBACA
CF2 # No Freak(Hiatus)
HorrorAlvian Wijaksana Erlangga. Cowok berkulit putih pucat. Dengan mata hitam pekatnya yang terkadang tajam kadang terlihat sayu. Cowok pendiam dan sosok misterius menurut seluruh murid Erlangga High School. Alvian memiliki anugrah yang diberi sang penci...