15

903 121 1
                                    

Sejeong menutup mulutnya, matanya membola hebat dan terasa panas, perlahan, satu persatu bulir air mata keluar dari mata cantiknya itu, membasahi wajahnya.

"DOYOUNG!"

Teriakan Sejeong tersebut sontak membuat manager NCT segera menghampirinya, terkejut mendapati gadis itu duduk bersimpuh, dengan tubuh Doyoung yang tertikam—menikam dirinya sendiri—sebilah pisau, dengan darah yang keluar dari bibirnya itu.

"O-oppa... Do-doyoung... Di-dia"

Manager NCT tersebut segera menelepon ambulan, ia mengusap wajahnya kasar, sementara itu Sejeong benar-benar sudah terlihat kacau, ia menangis histeris dan terus berguman kalau ini semua bohong, bahwa Doyoung tidak mungkin seperti ini.

Gadis itu benar-bensr syok berat hingga tak sadarkan diri di saat bersamaan ketika ambulan datang.

🌼🌼🌼

Gadis itu menatap nanar notes kecil dan secarik kertas pada genggamannya itu, merematnya hingga buku-buku tangannya memutih.

Ia teringat kata Taeyong, yang tiba-tiba datang ke kamar rawatnya—karna Sejeong habis pingsan—dan mengatakan bahwa Doyoung selamat tetapi kondisinya kritis.

Disaat bersamaan dia merasa lega namun juga kesal, kalau saja dia bisa lebih mengerti kondisi Doyoung, andai saja—

"Doyoung tidak akan senang jika kau terus menyalahkan diri sendiri Sejeong-ah"

Pintu kamar itu dibuka, menampilkan seorang wanita dengan penampilan necisnya, tubuhnya tinggi semampai, dengan riasan tipis wanita itu terlihat sangat menawan.

Wanita tersebut mengambil duduk tepat dihadapan Sejeong, tersenyum lembut menatapnya, jika kalian tanya bagaimana penampilan Sejeong, aku berani bertaruh kalau saat ini wanita itu begitu kacau—dan jelek—dengan mata bengkak sembab, tatapan nanar, begitu berantakan.

"Siapa?"

"Kenalkan, aku Dokter Shin, psikiater yang secara khusus menangani Doyoung"

Sejeong menatap sekilas kearah Dokter cantik yang senang tiasa menyunggingkan senyumnya itu sebelum membalas jabatan tangannya.

"Senang bertemu denganmu langsung secara personal setelah mendengar banyak cerita dari Doyoung, Sejeong-ah"

"Apa... Doyoung sudah sangat parah?"

Mendengar nada khawatir dari ucapan Sejeong tersebut secara perlahan memudarkan senyum apik di wajah sang dokter, wanita tersebut menghela nafas pelan.

"Penyakit jiwa tidaklah sama dengan penyakit fisik yang kita bisa diagnosa dan katakan itu parah atau tidak, terkadang mereka bisa kembali stabil lalu tiba-tiba menjadi down seketika, kita sendiri—para psikiater—tidak tau kapan pasien mampu bertahan"

"Obat yang kita berikan juga tidak serta merta menyembuhkannya dan membuat penyakitnya hilang, tidak, sistem kerja obatnya sudah berbeda dengan obat biasa, dibanding menghilangkan penyakit, obat serta adanya psikiater itu lebih keperantara agar mereka mampu melupakan sejenak pikiran negatif mereka"

"Dan untuk kondisi Doyoung, dia sudah sempat stabil, untuk jangka waktu yang cukup panjang, dia selalu bercerita betapa bahagianya dirinya ketika menjalin hubungan denganmu, setelah aku melihat tatapan putus asa itu kurang lebih tiga bulan dari sorot matanya, mata itu kembali memancarkan kehidupannya kondisi Doyoung berangsur-angsur stabil"

Sang dokter menghentikan sejenak ucapannya, menunggu respon dari Sejeong yang sendari tadi hanya diam, ia tau betapa terpukulnya gadis itu. Bagaimana tidak, ia melihat langsung jasad Doyoung setelah melakukan percobaan bunuh dirinya.

Visualisasi itu pasti telah menjadi trauma tersendiri baginya.

Sejeong mendongak kala merasakan sentuhan lembut pada tangannya, Dokter Shin tersenyum sendu kearahnya.

"Ini bukan salahmu Sejeong-ah, justru kau berhasil membuat Doyoung kembali hidup dan mulai percaya akan dirinya sendiri, jadi jangan menunjukkan ekspresi seperti itu lagi ya?"

Sang dokter masih terus mengelus tangan gadis itu sambil terus melanjutkan ceritanya, tentang Doyoung dan juga proges lelaki itu selama ini.

"Apa... Doyoung bisa sembuh...?"

Sang dokter tersenyum lembut, mengangguk pasti.

"Asalkan kau selalu ada untuknya, menjadi support-nya saat kondisinya memburuk dan kalian saling menguatkan maka Doyoung masih bisa bertahan untuk lebih lama lagi

🌼🌼🌼

🌼🌼🌼

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌼🌼🌼

BehindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang