PERTEMANAN

193 8 2
                                    

"Apa yang dimaksud dirinya dengan vero??  Ucap arga dalam hati.

Hingga tiba tiba suara pak Chiko menyadarkan lamunannya

"Baik lah, Pelajaran hari ini sudah selsai, persiapkan minggu depan untuk berkelompok 2 orang melakukan uji tes di lab. " ucap Pak Chiko sebelum keluar kelas.

Aleta menghela nafas panjang memutar bola matanya dengan malas.

"Ahkhirnya selsai juga" ucap Aleta sambil mengerucut bibirnya sehingga pipinya ikut mengembang.
Sangat menggemaskan.

Aleta melangkah keluar,
meninggalkan Arga yang masih memandangnya dengan tenang.

Sontak Arga ikut bangkit mengekor tepat di belakanganya.

Mengikuti langkah Aleta tanpa membunyikan hentakan sepatu .

Tatapan dari semua siswa membuat Arga risih. Apa lagi tatapan dari cewek yang memegang sebuah tepak maakan sambil sedikit tersenyum

Hingga detik berikutnya cewek itu menghampiri Arga dengan tatapan yang tak dapat di artiakan.

"Hai " ucap niken sambil tersenyum tipis.

Sontak arga berhenti, ia mengedarkan pandangannya mencari sosok yang kini telah menghilang di balik koridor sekolah.

"Ahhhgggrrrh!!!! Ucap Arga kesal sambil meninju telapak tangannya sendiri.,Karna kehilangan jejak Aleta.

Arga benar2 menghiraukan wanita yang kini telah berdiri di depannya sambil menaikan salah satu alisnya.

"Cari apa?" tanya Niken binggung, karna Arga benar benar menghiraukan kedatangannya.

"Ngak cari apa apa". Ucap Arga cetus. Wajahnya terliat sangat dingin. namun, ukiran  wajah sempurnya membuat ia tetap terlihat tampan.

"Ini buat kamu" Ucap Niken sambil menyodorkan tepak makan

"trimakasih" Ucap Arga sambil pergi meninggalkan niken dan kembali mencari Aleta yang ntah pergi kemana.

Niken tersenyum tipis, entah seperti apa perlakuan Arga terhadapnya arga tetap terlihat tampan"
Ucap Niken lirih

                          ****


Suasana kantin cukup ramai, sehingga ia terpaksa harus duduk di pojok paling belakang.

"Eh ta,  kayaknya Arga naksir lo deh'. "
Ucap Salwa sambil sesekali menyeruput Jus lemon yang ia pesan.

mendengar ucap Salwa yang dibilang cukup ngelantur..sontak Aleta tersedak.

"Apaan si lo"

"Beneran ta, gue serius.

Aleta hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Salwa sambil meminum air mineral.

"Eh ta. gimana kalo kita taruhan. "

"Haaa. Nggakk!!" ucap Aleta sepontan.

"iih... Dengerin dulu, Kalo lo bisa nyairin dinding Es Arga, emm contohnya dia bilang suka sama lo.  Gue berani taruhan, gue bakal cari sahabat lo yang nggak jelas itu sampe ketemu. " ucap Salwa penuh semangat.

Aleta melotot tak percaya mendengar  perkataan yang keluar dari mulut salwa.

Seriusss lo?

Iyha gue serius,, kapan si gue kalo soal taruhan bercanda.

Okeh gue trima.

Lo liat Arga yang lagi di rubung cewek cewek di depan kantin itu??  Tanya salwa sambil menunjuk arga.

Aleta mengangguk "iya gue liat,"

Tunjukin kemampuan lo, gue beri Waktu lo 5 bulan. "

"Okeh, kaya gitu mah  kecil." Ucap Aleta songong.

Aleta mempersiapkan mental sambil sesekali mengedip ngedipkan matanya seolah olah mrngisayatkan ia untuk tetap tenang

Aleta berjalan dengan coolnya sambil sesekali mengibaskan rambut merahnya yang sengaja ia gerai.

Sontak aleta menjadi pusat perhatian.
Bahkan cewek cewek yang sedang sibuk menggoda Arga pun turut menatap Aleta dengan tatapann yang cukup sinis.

Namun, aleta menghiraukan tatapan sinis dari para senior seniornya.

Kini target Aleta adalah Arga. Ia terus menatap arga tanpa berkedip.

Arga yang di tatap seperti itu merasa seolah olah ia adalah seorang buronan yang  kabur dari sel.

"Tenang Ta, tenang.. " ucap aleta dalam hati.

Langkahnya semakin dekan, namun gugupnya semakin menjadi jadi.

Hingga tiba - Tiba kakinya tersandung meja kantin cukup keras hingga tiba tiba

"Gubrrraaakkk!!!!

PUTRI ALETA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang