[ STATUS COMPLETE ]
Zhong Chenle, Siapa yang tidak kenal seorang Cucu Konglomerat ini ?! Anak Sultan, Murah senyum, Wajah manis, dan suaranya yang bernada tinggi (macem lumba2) :v. Semua orang pasti mengenalnya..
Tapi...
Tidak ada yang tahu latar be...
Double Up nih :) Jangan lupa biasakan vote dahulu sebelum membaca, oke, gaess...
Happy.Reading
"Matamu sipit tapi kau jeli juga ya," ujar Haechan. Jisung tidak tahu itu pujian atau yang lain, mungkin. Jisung hanya tersenyum.
"Dia mungkin bisa membantumu," lanjut Haechan. Chenle menatap Jisung biasa, lalu Chenle kembali menatap Haechan.
"Oh ya ?"
"Sudahlah.. Buka saja dulu surat hitam itu" ujar Haechan. Chenle mulai membuka surat hitam itu.
Surat itu berwarna hitam, beserta tulisannya. Chenle tidak melihat apapun.
"Senter." Haechan menyondorkan senter Hpnya. Chenle menaruh senter itu dibawah surat, dan mulai membaca.
______________________________
Diamond yang kau punya mungkin sangat indah dan berkilau, bagaimana dengan dirimu yang mungkin akan lebih berkilau dari Diamond itu ?
Aku akan menghalangi atau menghentikan semua orang yang ingin bersamamu karena kau yang akan menjadi milikku
Salam L _______________________________
"L lagi," ujar Chenle muak.
"Leas ? Apa itu mereka ?" seru Haechan. Chenle menggeleng tanda tidak tahu. Jisung menatap surat itu.
"Uhm..."
"Katakan saja apa yang ingin kau katakan," ujar Chenle. Jisung mengangguk.
"Ada tulisan yang kabur di bawah huruf L." Chenle dan Haechan saling bertatapan. Haechan mengambil kertas tadi.
"Lilin ada dimana ?" tanya Haechan.
"Di laci kamarku," Haechan bergegas naik ke lantai dua, kamar Chenle dan mengambil lilin juga korek api.
Lilin dinyalakan. Chenle menaruh kertas tadi di atasnya. Tulisan yang dibaca Chenle sedikit berubah.
___________________________
Mundur dan serahkan dirimu, beserta Diamond itu. Jalan damai, bertemu untuk menyerahkan Diamond itu Atau Jalan perang, aku akan mengambilmu juga Diamond itu dengan paksa
Salam Leas __________________________
"Tulisannya berubah," ujar Chenle. Ekspresi dararnya berubah sekarang "Leas ? Itu beneran dari Leas ??" tanya Haechan tidak percaya. Chenle mengangguk. Jisung hanya diam, karena dia tidak mengerti apapun.
"Leas ya..." Jisung nyaris menjerit. Kun muncul di sampingnya tiba- tiba.
"Kun- ge.. Menakutinya," ujar Chenle.
"Hehe.. Sorry ya. Kalian terlihat serius, sih." ujar Kun. Haechan hanya mengelus dadanya. Dia juga terkejut karena Kun tadi.
"Jadi Leas bener menginginkan Diamond itu atau dirimu ?" tanya Kun. Chenle menggeleng tidak tahu.
"Mana kutahu.. Jika dia menginginkan Diamond tinggal datang saja kesini, toh."
"Rumahmu penuh bodyguard.. Kunci berlapis- lapis. Beberapa kode dan dimana saja pasti ada senjata yang siap merenggang nyawamu," ujar Haechan. Jisung merinding mendengarnya.
"Dan kuncinya hanya kau yang tahu.." ujar Haechan. Chenle menunjuk Kun.
"Kun- ge juga tahu tuh. Dia kan punya kekuatan supranatural," ujar Chenle santai. Haechan kini menatap Kun.
"Aku tidak tahu... Karena aku tidak lihat," ujar Kun.
"Sekarang aku tanya.. Dimana Diamond nya ?"
"Intinya bukan dirumah ini," ujar Chenle.
"Uh.. Boleh tanya ?" Semuanya memandang ke satu arah, yaitu Jisung, "Diamond itu bentuknya sepeti apa ?" tanya Jisung. Haechan memegang keningnya pusing. Chenle menunduk juga. Kun hanya terkekeh kecil.
Mereka lupa. Jisung bukan anggota Mafia.
.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini." tunjuk Haechan. Gambar Diamond itu ditunjukkan pada Jisung. Chenle hanya melipat tangannya di depan dada.
"Cantik sekali." puji Jisung
"Seperti yang punya," lanjut Kun sembari menggodai Chenle. Jisung mengangguk sambil menatap Kun setuju.
"Karena kau sudah tahu tentang Diamond tadi.. Maka, kau juga bagian dari grupku sekarang." Jisung terdiam, dan menatap Chenle bingung.
"Hah ?!" Sepertinya Jisung dalam mode 2G sekarang.
3
2
1
"AAPPAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!"
Chenle menutup telinganya. Haechan terkejut. Kun ? Dia yang sudah tahu, hanya terkekeh pelan.
T.B.C
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.