Episode 9

13.9K 1.8K 310
                                    

Jangan Lupa Vote dahulu sebelum membaca 😉
Ramaikan work ini, Okey !!!

































Happy.Reading



Haechan memastikan adik angkatnya itu makan, sebelum akhirnya dia mendekati Chenle yang sedang memainkan pensil di tangannya. Tidak, bukan tentang permainan pensil, tapi tentang kertas yang berada tepat di bawah pensil itu.

Buku Jurnal Chenle.
Haechan tahu, Chenle selalu menulis apa yang ia inginkan juga apa yang Chenle rencanakan. Semua Rencana juga data penting kelompok Mafia ada di buku Jurnal itu.

"Mungkin L, itu adalah Mafia besar," ujar Haechan sekedar menebak. Chenle berhenti menulis.

"Dia pasti sudah mengincar Kelompok ini sejak Baba membuatnya." gumam Chenle. Haechan menatap coretan di Jurnal Chenle.

"Mungkin Renjun tahu sesuatu.. Itu sebabnya tidak ada yang curiga,"

"Curiga apa ?"

"Jika ada yang datang menyamar sebagai temannya Renjun, dan menculik Renjun secara tidak terduga," Chenle diam.

"Mungkin." serunya. Setahu Chenle, Renjun hanya pernah sekolah ketika SMA, dan setelah itu tidak meneruskannya. Renjun juga berhenti tepat di kelas ketiga SMA. Tidak ada alasan jelas, Renjun tidak meneruskan sekolahnya. Dia hanya bilang sekolahnya membosankan.



"Siapa ?" tanya seseorang. Chenle dan Haechan menoleh ke pintu.

"Oh ! Haechan ya," orang itu tersenyum, dan segera pergi.

"Ada apa dengan Kun- hyung ?" tanya Haechan. Chenle hanya menggeleng.

"Ntahlah.. Kun-ge tidak pernah memberitahu apa yg dia tahu," Chenle menutup jurnalnya. Tapi kemudian dia hanya memandang buku itu.

"Oh iya.. Kudengar kau salah tangkap.. Lalu apa yang terjadi dengan orang itu ??" tanya Haechan. Chenle menghembuskan napasnya kesal.

"Hidup.. Aku hanya akan membunuhnya jika dia membuka mulutnya tentangku," seru Chenle. Haechan mengangguk.

"Lalu siapa saksi yang harusnya kau tangkap ?"

"Anggota dari kelompok BlackRoad..." Haechan menatap Chenle terkejut.

"Dia ?" Chenle mengangguk datar.

"Belum kau habisi ?" tanya Haechan. Chenle terkekeh.

"Kalo kuhabisi sekarang.. Tidak ada gunanya,"

.

Renjun menatap jendela besar tepat disebelahnya. Suara pintu terdengar. Renjun tidak menoleh karena dia tahu siapa yang datang.

"Keluarkan aku, Jaemin." Yang punya nama hanya tersenyum kecil, lalu memeluk Renjun-nya. Menurut Jaemin, Renjun adalah miliknya. Dan itu mutlak.

"Kau akan aman dari mereka Injunnie.." seru Jaemin. Renjun masih menatap langir, menembus waktu beberapa hari lalu.


𝗠𝗔𝗙𝗜𝗔 [chenji/jichen] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang