Jangan lupa vote sebelum membaca !!
Ramaikan work Arie ya (*'∀'*)Langsung aja ya,
Happy.ReadingJisung baru saja berendam 3 menit, dan ada suara ledakan. Siapa yang tidak panik ?
Hei..
Ayolah !! Siapa yang tidak panik ketika ada yang mengebom rumahmu ?Jisung memakai bajunya sembarang.
Yang penting pakai baju, kan ?? Daripada tidak sama sekali....
🌚🌚🌚🌚Gak..
Arie canda kok gaes :)Chenle mengintip dari balik tembok, di tangannya sudah ada dua revolver mini. Haechan sudah siap dengan pistol antik miliknya. Jisung mendekati Haechan.
"Jisung- ah.. Amankan Kun- hyung saja.. Kalian harus bersembunyi." ujar Haechan. Jisung mengangguk paham, dan segera mencari Kun.
"Kun hyung ??" panggil Jisung.
Yang dipanggil berdecak, karena sekarang dia dikepung 3 orang berbaju dan topeng hitam.Kun berdecak.
Tiga orang mengepungnya. Kun terdiam, dia bisa melihat Jisung yang berada sedikit jauh darinya./Ada pedang di belakang lukisan... Ambilkan 1..//
Jisung mengerjab mendengar suara Kun dari dalam kepalanya. Dia menoleh mencari lukisan yang dimaksud, dan lukisan itu ada di sebelahnya. Jisung membuka hati - hati.Kun membaca pikiran tiga orang di depannya.
Lumpuhkan dia...
Buat dia pingsan...
Dia kelemahan terbesar Zhong...Kun tersenyum. Jisung mengambil satu pedang, dan melemparkannya ke arah Kun. Tiga orang itu menyadari Jisung. Kun mengambil pedang yang dilempar Jisung, dan segera memenggal kepala tiga orang tadi bersamaan.
Jisung menatap kagum.
Tapi, tangannya seketika juga memegang lehernya.Jisung sepertinya bakal berpikir dua kali untuk minta restu dari Kun atau Haechan. Atau jika dia berselingkuh Kepalanya akan menjadi hiasan kamar Chenle atau Kun.
Kun hanya tersenyum.
"Jangan takut.. Kau sudah direstui kok," ujar Kun. Jisung menganga tidak percaya.
Nikah besok kayaknya bakal tetap direstuin deh...
Jisung... Tugasmu jangan lupa..
Kun mengerang, dan memegang kepalanya sakit. Jisung panik, dan segera membopong Kun ke tempat aman.
"Chenle." ujar Kun. Jisung tahu, Kun pasti sedang berusaha melihat apa yang terjadi pada Chenle atau Haechan.
.
Chenle dan Haechan yang masih mengawasi sekitar mereka, langsung segera mencari dalang pengeboman rumah mereka.
Dalang itu berjalan dengan percaya diri masuk, dengan mawar merah di tangannya. Bahkan seperti di rumah sendiri, dengan sempat bersenandung riang. Tangan kanannya juga terlihat santai.
"Ketua kelompok BlackRoad." ujar Haechan. Chenle mengangguk paham.
"Chenle sayang... Ada disini, kan ?" tanyanya. Chenle berjalan keluar dengan percaya diri. Haechan menatap Chenle tidak percaya.
"Chenle sayang" panggil orang itu. Chenle melipat tangannya di dada.
"Ada apa hm ? Jeno- hyung....." seru Chenle. Haechan keluar dari persembunyiaannya juga. Dia menatap Mark yang disamping Jeno, meminta penjelasan.
Mark menatap Haechan dengan gelengan di kepala.
"Chenleku." Jeno mendekati Chenle, tapi Chenle menampik tangan Jeno.
"Maaf, Hyung.. Aku sudah ada yang punya," ujar Chenle dingin, dengan senyuman tipis di bibirnya. Jeno menatap tidak suka pada Chenle.
"Siapa ?"
"Orang yang lebih menarik," Chenle menoleh ke belakang, ada Jisung yang menatap Chenle bingung, lalu pandangan Jisung kini juga tertuju pada Mark.
Dia terdiam.
Apakah dia memang ditakdirkan hidup dan bermasalah bersama para Mafia ???
T.B.C
Arie update juga gaesss
Ada yang kangen tidak ????Udah dulu deh..
Kalian pasti mengantuk :vSalam Hangat
Arie
#Savage always
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗠𝗔𝗙𝗜𝗔 [chenji/jichen] ✔
Fiksi Penggemar[ STATUS COMPLETE ] Zhong Chenle, Siapa yang tidak kenal seorang Cucu Konglomerat ini ?! Anak Sultan, Murah senyum, Wajah manis, dan suaranya yang bernada tinggi (macem lumba2) :v. Semua orang pasti mengenalnya.. Tapi... Tidak ada yang tahu latar be...