He's my Husband

403 29 0
                                    

" Devian, bisa berhenti?"

Bukannya berhenti, lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya, sesekali ia mengecup leher Odelia dengan gerakan menggoda. Odelia yang merasa tak nyaman terus memberontak, tetapi tenaganya tak sebanding dengan tenaga Devian.

" Kubilang berhenti!!!"Pekik odelia kesal.

Odelia merasakan sebuah sengatan dilehernya akibat ulah Devian, membuat wajahnya kian memerah.

Dan selalu seperti ini, Lelaki yang berstatus sebagai suaminya itu selalu saja mengaggunya jika ada kesempatan. Padahal saat ini  Odelia sedang berada di titik klimaks dari novel yang ia baca.

Merasakan istrinya yang terus saja berusaha mendorong nya, devian menarik buku dari genggaman odelia dan melemparnya secara asal. Kemudian lelaki itu kembali memeluk istrinya erat dan mengecup lembut pipi odelia yang saat ini tengah tertegun menatap bukunya yang tergeletak malang di lantai.

Kekesalan odelia semakin memuncak, gadis itu menggeram, lalu memberontak. Bergerak kesana kesini sekuat tenaga agar terlepas dari dekapan devian. Devian sedikit kewalahan mengimbangi tenaga bar-bar Odelia.

Namun dengan kekuatan penuh Devian tetap memeluk tubuh Odelia, hingga beberapa detik kemudian, kepala Odelia tak sengaja membentur  dagunya.

" AW."

Saat dirasa pelukannya mulai melonggar, odelia melepaskan tubuhnya dari devian dan berlari sambil memungut bukunya ke dalam kamar dan tak lupa mengunci pintunya. Meninggalkan devian yang masih mengelus dagunya.

Beginilah aktivitas mereka sehari-hari. Odelia yang cuek di sandingkan dengan devian yang selalu mencari perhatian istrinya.

Sudah 1 bulan mereka menikah. Devian adalah seorang model yang memiliki karir cemerlang. Usianya baru menginjak 24 tahun.

Lelaki itu memutuskan untuk menikah muda dengan odelia, anak dari teman ayahnya. Tanpa odelia sadari, sebenarnya mereka telah dijodohkan sedari kecil.

Odelia 1 tahun lebih muda dari devian.  Mereka sudah mengenal sejak kecil. Devian kecil yang serba bisa dan tidak mudah tertarik pada sesuatu jatuh cinta pada pandangan pertama dengan odelia, gadis kecil ceria yang penuh antusias.

Devian mengetuk pintu kamar sambil memanggil nama istrinya.

" Odelia, buka pintunya. Aku janji tidak akan mengaggu." Kata devian dengan suara memohon.

Tidak ada jawaban dari Odelia.

Devian mengetuk kembali, kali ini ia akan berusaha memelas.

" Aw, ini sangat menyakitkan. Odelia, Sepertinya kepalaku ikutan sakit." Devian memegang kepalanya sambil terpejam, berusaha menjalani aktingnya.

Tidak ada pergerakan yang terdengar dari dalam kamarnya.

" Oh tidak, odelia. ternyata muncul lebam dibagian yang terpukul tadi. Bagaimana ini?!! Besokan aku ada pemotretan."

Begitu selanjutnya akting Devian berlanjut. Hingga beberapa menit kemudian, terdengar suara pintu yang terbuka.

Klek

Odelia mengintip dari celah pintu. Melihat Devian yang sedang berakting kasakitan. Sejurus kemudian, Lelaki itu memamerkan ekspresi memohon.

Sejujurnya ia merasa bersalah karena tidak sengaja melukai devian dengan kepalanya. Pasti rasanya sakit sekali.

Akhirnya odelia membuka pintunya lebar-lebar, lalu memindai wajah devian dengan teliti. Tatapan itu terkunci di dagu sebelah kanan devian. Terdapat tanda ungu disana.

Odelia sedikit meringis. Apa kepalanya  sekeras itu?!

Odelia mendekat, lalu menangkup wajah devian. Memeriksa dagunya dengan lebih teliti.

Odelia berdecak. Manatap devian dengan tatapan mengancam.

" Jangan mengagguku lagi!" Tegas odelia.

Devian mengangguk patuh. odelia lalu menarik devian kekamar mereka, lalu mendudukan lelaki itu di ranjang.

Ia memeriksa laci nakas, menemukan sebuah salep dan berjalan ke arah devian. Odelia membungkuk, mensejajarkan wajahnya dengan wajah devian.

Dengan lembut Odelia mengoleskan salep ke dagu devian yang lebam. Devian terus memperhatikan wajah odelia, yang membuat sebuah senyuman terbit diwajahnya .

Odelia itu sangat cantik. Bahkan tanpa menggunakan make up dan pakaian bagus pun istrinya tetap cantik.

Melihat Odelia seperti ini Devian jadi merasa ingin menggodanya.

Odelia terbelalak saat tiba-tiba devian menarik pinggangnya hingga membuat dirinya berbaring tepat di atas tubuh devian.

Devian tersenyum gemas melihat ekspresi kaget istrinya. dengan gerakan cepat, lelaki itu menangkup wajah odelia dan meraup bibir mungil wanita itu.

Mata Odelia terbelalak

Bibir devian bergerak semakin menjadi-jadi saat merasakan odelia yang mencoba melepaskan pangutan mereka. Setelah beberapa menit lamanya, akhirnya devian mengakhiri kegiatannya.

Ia dapat melihat semburat merah dengan bibir basah yang sensual menatap nyalang kearahnya.

Sangat seksi sekali.

" Katanya tidak akan mengangguku?" Pekik odelia.

Devian terkekeh.

" Mana bisa, jika istriku memamerkan ekspresi yang minta dicium."

Mata odelia membulat saking kesalnya.

" Aku tidak pernah seperti itu." Bantahnya.

Kekehan Devian semakin menjadi. Odelia yang kesal berusaha bangun dari tubuh Devian. Usahanya kembali gagal saat tangan besar Devian menangkup pinggangnya dengan erat.

Mereka saling menatap. Tatapan Odelia seakan ingin menguliti Devian hidup-hidup.

" Aku bisa merasakan debaran jantung mu."

Devian menarik wajah Odelia mendekat, dan berbisik tepat didepan bibir Odelia.

"Odelia, Apa kau gugup?" Goda devian.

Odelia merasakan pipinya kembali memanas. Mereka memang sudah melakukan hal lebih dari ini, tetapi entah mengapa odelia selalu merasa gugup ketika berada di dekat devian.

Odelia tidak menanggapi perkataan Devian dan berusaha bangun dari tubuh lelaki itu. Usahanya gagal akibat lengan devian yang mengunci pinggangnya hingga membuat ia menubruk lelaki itu lagi.

" Lepaskan." Pekik odelia.

" Tidak mau."

" Kau mau kupukul?" Ancam odelia dengan wajah garang.

" Boleh, asal dengan bibirmu."

Odelia  berusaha terus memberontak.

Devian membalik posisi mereka hingga saat ini odelia berada di bawah kuasanya.

" Aku ingin menyambung yang semalam." Ucapan devian membuat mata odelia membulat.

Lelaki ini?!! Bahkan ini masih jam 12 siang?!! Devian sedang bercanda kan?!

" De..devian.. " suara odelia tergagap.

Belum sempat wanita itu menyelesaikan kalimatnya, devian sudah kembali meraup bibirnya. Mencium odelia dengan sangat lembut, membuat wanita itu terbuai dan akhirnya membalas setiap lumatan devian.

Dan kejadian semalam terulang kembali....

******

Odelia bangun dari tempat tidurnya. Tubuhnya sangat lengket karena ulah devian. Belum sempat ia beranjak, tangan devian kembali menariknya dan membuatnya berbaring.

" Odelia, aku ingin lagi."

Mata odelia membulat.

Suaminya ini........

Mengapa odelia bisa menikah dengan pria seperti devian?!!!

Sweet Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang