"Mama!"
Sakura menoleh dengan senyum kecil di bibirnya. Ia berjongkok untuk menyamakan buntalan besar di hadapannya sekarang. Bertopang dagu lalu mengangkat alis sebagai jawaban."Mama cau? Sayada cadi sudah belsihkan kamal mama." Bocah kecil dihadapan Sakura ini berceloteh dengan senang. Bandana merah yang digunakannya sudah turun di lehermya. Astaga kenapa bisa sampai seperti itu? Apa anaknta ini banyak tingkah?
"Wah anak mama hebat! Sarada mau apa sebagai hadiah?" Bocah itu tampak berpikir, lalu cemerlang saat sudah menemukan ide. "Sup comat dengan excla ayam!"
Tawa sakura pecah seketika, ia kira buntalan besar ini akan meminta yang aneh-aneh. Ternyata hanya sup tomat dan ayam, padahal Sarada memakan itu hampir setiap hari.
"Baiklah mandi dahulu, dan kau akan mendapatkannya princess."
Bocah bernama Sarada itu berlalu dari hadapan Sakura, dan Sakura melanjutkan kembali masakannya yang sempat ia matikan. Mengaduk sup dengan perlahan pesanan Sarada.
Sakura selalu tersenyum jika membahas atau hanya sekedar menyebutkan nama Sarada. Bayi merah yang dulu ia perjuangkan sekarang sudah menjadi anak berusia tiga tahun. Bayi yang mati-matian ia perjuangkan, bahkan sekarang sudah tumbuh dengan sehat. Badan gempal Sarada membuktikan itu semua.
Setelah sampai di Okiyama tiga tahun lalu, Sakura langsung mencari flat yang nyaman ditinggali walau dengan harga murah. Flat berukuran enam kali lima ini sudah sangat nyaman bagi sakura. Besoknya, Sakura bergegas mencari pekerjaan bermodal ijazah lulus SMA.
Beruntungnya, seorang pemilik penginapan mewah di Okiyama menerima Sakura. Dengan syarat sakura tidak boleh terlihat oleh publik, karena kehamilan yang ia alami. Sakura ditempatkan sebagai pembantu di chef.
Gaji yang ia terima memang tidak banyak, tapi Sakura tidak peduli. Ia harus berusaha saat itu agar Sarada hidup bahagia. Saat lahiran, Sakura mengambil cuti selama sebulan, lalu kembali bekerja. Ia menambah pekerjaan nya, saat pagi Sakura mengantar susu dan koran ke rumah-rumah.
Sarada yang bayi, di titipkan ke tetangga sebelah sakura, nenek Chiyo. Sarada bersama dengan nenek Chiyo sampai shift kerja Sakura habis.
Sarada tumbuh baik, tidak rewel saat ditinggal Sakura.Tapi satu fakta yang membuat Sakura sedih. Tentang kondisi Sarada yang bertubuh gempal, itu tidak bisa dibilang sehat. Saat lahir, Sarada dinyatakan mengalami kelainan pada matanya. Sakura tidak tahu jelas penyebabnya apa, tapi saat ini Sarada kadang harus menggunakan kacamata saat melihat televisi atau melihat benda yang sekiranya tidak bisa dijangkau.
Sekarang, Sakura berusaha untuk kesembuhan Sarada. Segala kebutuhan Sarada di tempatkan di nomer pertama dalam hidupnya. Sakura tidak peduli dengan dirinya, ia hanya peduli dengan Sarada. Sakura bahkan sudah menyiapkan tabungan untuk kebutuhan Sarada kedepan.
Saat mendapat bonus dari atasannya, ia selalu menyimpan itu untuk kebutuhan Sarada. Bahkan Sakura harus menahan untuk tidak membeli sesuatu yang ia sangat ingin. Semua demi Sarada.
"Mama! Mama melamun?"
Astaga sudah berapa lama Sakura melamun? Ia bahkan tidak menyadari Sarada sudah menarik dress rumahannya dengan keras."Mama, gendong!" Sakurs tersenyum lebar mendengar itu, ia menggendong Sarada dengan pelan. "Sayang katakan pada mama, kenapa tubuhmu berat? Mama bahkan sudah kuwalahan menggendong mu seperti ini."
"Sarada baru tiga tahun, kenapa sudah seberat ini hem? Jangan bilang Sarada menyimpan coklat hasil merampas dari paman Sasori di dalam bantalmu?"
Sarada membulatkan matanya kaget, tidak tidak, ia tak boleh panik. Mamanya tidak boleh tahu kalau selama ini sudah merampok paman Sasori untuk dibelikan coklat.
"Cidak mama! Sayada cidak menyembunyikan icu, paman Sasoyi yang memaksa Sayada mama. Sayada jujul."
Sakura tertawa keras mendegar itu, "Baiklah mama percaya, tapi Sarada tidak boleh merampas paman Sasori lagi oke?"
"Sayada janji!"
"Baiklah, kau mendapatkan hadiah membersihkan kamar sekarang princess."
"Ayigacou mama!"
*****
"Tuan, rencana pembangunan mall di tempat perkara kemungkinan gagal. Pihak pemilik tanah tidak berniat menjualnya."
Pria itu menghela nafas kasar, kenapa lagi-lagi is memperoleh kabar buruk kali ini? Sehari ini, ia menerima tiga kabar buruk.
Pertama, manager keuangan yang membawa sebagian uang perusahaan. Kedua, kerjasama dengan High Labels ditolak mentah-mentah. Dan ini? Rencana pembangunan bangunan serba ada terancam gagal.
Pria itu benar-benar pusing kali ini. Ingin rasanya ia bebas dari cekatan kertas-kertas menumpuk, tapi tak bisa.
"Sui, suruh Shikamaru untuk menangani kasus manager keuangan. Tentang High Labels, tolong tangani dengan cara apapun. Aku sendiri yang akan menangani kelanjutan pembangunan mall itu. Tanah itu harus jatuh ke tangan kita, aku tidak peduli dengan cara apapun."
"Baik Tuan Sasuke." Suigetsu pergi dengan cepat. Sedangkan pria itu, hanya menatap datar pintu dan kembali berdecak kesal.
"Aku akan mendapatkan tanah itu! Bagaimanapun caranya, pertumpahan darah jika perlu."
Uchiha Sasuke, dengan segala ambisinya dan sifat tidak mau kalah yang selalu menjadi point penting dalam hidupnya, sedang mengalami masalah berat.
Semua pekerjaan kantor keluarganya di timpah ke Sasuke. Kakaknya Itachi tidak mau memimpin kantor, lebih memilih untuk menjadi arsitek yang sedikit ringan. Sasuke sebenarnya menolak mentah-mentah untuk ini. Tapi ia tak bisa, ayahnya selalu mendidik keras dirinya.
Tidak ada toleransi bagi seorang penghianat. Itu yang selalu diajarkan sang ayah.
Besok Sasuke akan pergi ke kota pemilik tanah tersebut. Bukannya is tak mau mencari tanah lain untuk membangun mall. Tapi letak tanah yang ia incar sangat lah matang dengan kriteria. Tidak terlalu tengah kota, tapi tidak juga pinggir kota.
Sasuke sangat menginginkan tanah itu.Jika berhasil mendapatkannya, ia jamin, Uchiha Group akan dengan mudah melejit melewati semua perusahaan lain.
Sasuke juga heran dengan pemilik tanah, kenapa ia tak mau menjual tanah itu. Padahal Sasuke sudah menawar dengan harga fantastis. Tapi sialnya, tidak tidak Sasuke harus mendapatkan tanah itu besok.
Tbc.
Sasusaku nya next chapter ketemu gak?
Bantu support!!
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK
Teen FictionA SASUSAKU FANFICTION Seorang Haruno Sakura, akan selalu terjebak dengan Uchiha Sasuke ©najaahaisy