PC- 7

184 85 32
                                    

Entah mengapa rasa ini hadir setiap aku berada di dekatmu
___PerfectCouple___



Waktu makanan yang Lyra dan Tina pesan baru diantarkan. Saat itulah muncul Farel dan Vino sambil membawa makanan masing masing kehadapan mereka berdua.

"Boleh ikut gabung nggak,bmejanya udah penuh soalnya" tanya Vino sambil duduk disebelah Tina tanpa menunggu jawaban kedua cewek itu.

"Elah, sape juga yang ngijinin lo duduk. Sono sono pergi lo" usir Tina mengibas ngibaskan tangannya.

"Alah di mulut aja ngusir, dalam hati aja udah kesenengan dideketin cogan" ketus Vino memakan makanannya.

"Gue boleh duduk disini nggak ?" tanya Farel menunjuk kursi disebelah Lyra.

Baru saja lyra akan menjawab, seruan Tina memekakkan telinganya.
"Boleh kok" sela Tina dengan cepat.

"Ya elah, giliran Farel aja disambut dengan suka cita lah gue disambut dengan duka cita" protes Vino kesal.

"Suka suka gue lah, sewot bener" ketus Tina menatap Vino jengkel.

"Makan gih" suruh Farel menunjuk nasi goreng di hadapan Lyra.

"L lo, juga makan" suruh Lyra gugup
Dan dibalas dengan senyuman tipis oleh Larel yang bisa membuat Lyra kejang kejang di tempat :v

"Udah elah, baper nih gue" Tina berucap sambil menggigit ujung sedotannya.

Membuat Farel dan Lyra mengalihkan tatapannya pada Tina, dan hanya dibalas dengusan oleh Vino.

"Elah jan liatan gue napa, malu nih gue. Ayo makan makan" seru Tina dengan cepat karena merasa malu diperhatikan pasangan yang sedang kasmaran tersebut.

Entah mengapa berada didekatmu,menimbulkan rasa nyaman Batin Lyra menatap Farel dari samping yang tengah memakan makanannya.

"Jangan diliatin terus elah, gak bakal ilang tuh human satu" ejek Vino pada Lyra yang melihat cewek itu memperhatikan sahabatnya sedari tadi.

"Ehh eh nggak kok" gugup Lyra mengalihkan perhatiannya dari Farel.

"Jangan di godain Vin" tegas Farel mengusap ngusap kepala Lyra.

Ampun deh si farel demen banget bikin gue sport jantung gerutu Lyra dalam hati.

" Iya iyah, gue maklumin sih yang jadi bucin " ejek Vino menyindir Farel.

" Lebay lo" sela Tina ikut ikutan.

" Dih, sape lu?" tanya Vino menaikkan sebelah alisnya.

" Bodo" cuek Tina melanjutkan aksi makannya.

"Gue duluan yah, jangan lupa habisin dulu makanannya" pamit Farel beranjak meninggalkan lyra.

" Woyy, tungguin elah. Maen tinggal ajaaa" seru Vino menyusul Farel.

"Gue duluan ya neng neng gueliiis" Vino berbalik badan tak lupa memberi kiss bye untuk kedua cewek itu.

"Jijikk" teriak Tina bergidik geli,
dan dibalas kekehan oleh Lyra.

" Najisin emang tuh si Vino" gerutu Tina sambil memakan mie ayamnya dengan rakus.

" Elah, gayaan aja sok judes segala. Palingan entar juga falling in love" ejek Lyra setelah menyeruput minumannya.

" Mit amit dih kalo gue ama si Vino. Bisa jadi apa masa depan gue nanti" Oceh Tina sambil mengetuk ngetuk meja tiga kali.

" Kita tunggu aja entar" Ucap Lyra santai.

" Ehh ehhh, yang harus di tungguin kan harusnya kan elo Lyr" Tina berucap sambil menunjuk nunjuk Lyra.

" Guee? Emang gue kenapa?" Tanya Lyra tak paham.

" Ye kan elo yang nantinya jadian ama babang ganteng" seru Tina sambil menggebrak meja.

" Sans ae mbk, tuh jadi diliatin kan kita. Bikin malu aja sih lo" omel Lyra sambil memberikan tatapan maaf pada murid yang merasa terganggu dengan ulah sahabatnya itu.

" Heheehe, sorry sorry" cengir Tina
" Emmm Lyr, perasaan lo sama Farel gimana?" tanya Tina kepo.

" Perasaan gue ya? Gak gimana mana tuh" cuek Lyra.

" Halah bullshit lo. Tiap di deketin Farel aja lo sport jantung mulu" sinis Tina merasa tak terima karena sahabatnya itu tidak mengakui perasaanya sendiri.

" Fine, sebenarnya gue akhir akhir ini ngerasa nyaman kalo farel deketin gue" jujur Lyra sambil bertopang dagu.

" TUHKANNNN, beneran dugaan guee" Tina bertepuk tangan dengan hebohnya.

" Ribut banget sih lo Tin" sinis Lyra.

" I don't care, Lo udah nyaman kan ama Farel, entar habis itu jadi Sayang deh. Trus kalian jadian, dan gue bisa dapat PJ entar. Asikkk dehh" iceh Tina sambil senyum senyum sendiri.

" Halu ya lo" Lyra mulai jengah dengan tingakah sahabat gesreknya itu.

" Bukan halu tin, ini tu realita yang akan terbukti nantinya" kata Tina sok bijak.

" Sok bijak embaknya"

" Ih lo mahh, sekarang aja sensi sensi. Ntar kalo dah jadian beneran, bisa seneng gak ketulungan tuh"

" Up to you "

💙💙💙

"Pulang bareng yuk" ajak Farel pada Lyra saat melihat cewek itu keluar dari kelasnya.

"Astaghfirullah, Farel ih ngagetin aja" seru Lyra melihat cowok itu tiba tiba berada di depan kelasnya.

"Ayo pulang, gue anterin" ajak Farel lagi.

"Gak ah, takut ngrepotin"

"Jangan sok nggak mau gitu deh Lyr. Lagian hari ini kan lo nggak ada yang jemput" ucapTina tersenyum geli.

"Tina ih" kesal Lyra mencubit lengan Tina.

"Sakit wooy" keluh Tina mengusap lengannya yang terkena cubitan maut dari sahabatnya itu.

"Ayo" ajak Farel menggegam tangan Lyra.

"Eh eh, gue duluan yah tinn" teriak Lyra.
Dan dibalas Tina dengan acungan jempol.

"Kenapa tiba tiba ngajakin pulang bareng?" Tanya Lyra saat sudah sampai di parkiran.

"Pengen aja" jawab farel memakaikan helm ke Lyra.
"Naik" suruh Farel saat ia sudah menaiki motor ninja nya.

"Beneran nggak ngrepotin kan?" Tanya Lyra sekali lagi.

" Enggak bawel"

" Ishhh, gue nggak bawel tau" bete Lyra menggembungkan pipinya, tapi terlihat menggemaskan dimata Farel.

" Udah, Cepetan naik" suruh Farel.

" Iya Cerewet" ledek Lyra menjulurkan lidahnya pada Farel.

" Udah berani ya sekarang"

" Berani apaan?" Tanya Lyra tak paham.

"Tuh tadi ngeledekin" sahut Farel dengan muka santainya.

" Gak ngeledekin tauu, udah ayo cepetan pulang. Gerah nih" Seru Lyra mencoba mengalihkan pembicaraan yang bisa membuatnya blushing.

" Iya tuan puteri"








Tuh, Lyra nya udah nyaman abang parel.
Kira kira gimana ama bang parel ya???
Apa cuma mau baperin doang????
Jahat ih ya kalo gituuu....

Eitttttsssss...
Tetap stay di cerita aku yahhhhh
Jan lupa vomenttt😗

Perfect CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang