Perkenalan yang singkat
Tapi cukup membekas__PerfectCouple__
"Gue yang pesen ya Lyr, lo cari mejanya aja dulu."
"Oke."
Lyra mengedarkan pandangan ke seluruh kantin, untuk mencari meja yang kosong. Sampai akhirnya ia pun bersitatap dengan cowok pemilik mata hitam pekat yang ia temui beberapa jam yang lalu.
Cowok itu batinnya.
Dia pun mengalihkan tatapan dari cowok itu, sambil berjalan menuju ke meja yang di temukannya di bagian pojok. Sambil menunggu Tina selesai memesan, ia pun memainkan hp nya.
"Nih, Lyr, gue pesen gado-gado nya mang Ujang sama es jeruk kesukaan kita!" seru Tina mengagetkan Lyra yang sedang memainkan hp nya.
"Ampun deh ngagetin aja, btw makasih ya Tin tin."
"Sama-sama Rara, oh ya. Gue belum kasih tau nama anak baru itu ya. Namanya dia itu Geofarel Michael, cool banget kan ya." Tina menaik turunkan kedua alisnya.
"B aja sih," jutek Lyra.
"Lo mah emang gitu," kesel Tina.
Sementera di meja sebrang, ada seorang cowok yang sedari tadi terus memperhatikan gerak gerik Lyra.
Dan cowok itu adalah orang yang
sedang diperbincangkan Lyra dan Tina saat ini."Woy rel, ngeliatin apaan, sih? Fokus amat dari tadi," tanya Vino, Vino Ardiansyah namanya sahabat Farel sejak kecil.
"Bukan apa-apa," jawab Farel mencoba biasa aja, takut jika ia ketahuan memperhatikan Lyra sedari tadi.
"Gak percaya gue." kepo Vino sambil celingak-celinguk mencari apa yang Farel lihat tadi.
"Ngelihatin Lyra ya, lo!" seru Vino saat sudah menemukan siapa yang Farel lihat sedari tadi.
"Lyra siapa? Gak kenal gue." cuek Farel. Emang nggak kenal kan? Kan belum kenalan.
"Itu lo yang meja pojok, yang sekarang lagi main hp. Btw, nama lengkapnya Lyra Agnesia. Kalo lo mau tau."
Jadi, nama cewek itu Lyra Agnesia. Nama yang cantik, secantik orangnya Farel tersenyum dalam hati.
______
"Kuy lah, ke kelas Lyr."
"Yuklah."
Keduanya berjalan sambil berbincang bincang, yang terkadang membuat keduanya tertawa terbahak-bahak. Tanpa mempedulikan tatapan dari siswa dan siswi yang mereka lewati.
"Pinjemin gue novel terbaru lo dong, Lyr. Males beli gue, hehehe."
Yap, mereka memang memiliki kesamaan, suka membaca, terutama novel.
"Lo mah sukanya emang yang gratisan, Tin," ejek Lyra bercanda.
"Tau aja sih lo, jadi makin sayang sama Rara," cengir Tina.
"Asal kau bahagia deh, Tin."
"Ashiiapp bosqueeee."
🌻🌻🌻
"Pulang sama siapa, Lyr?" tanya Tina saat keduanya berjalan beriringan menuju gerbang.
"Angkot mungkin, soalnya bang Andra tadi kasih tau kalo gak bisa jemput, ada acara katanya di kampus," jawab Lyra seadanya.
"Sorry yah, gue nggak bisa nebengin lo. Soalnya Abang gue yang jemput kali ini. Lo tau sendiri kan, dia selalu pake motor waktu jemput gue," terang Tina dengan tatapan meminta-maafnya.
"Sans aja elah."
Tin tin tin
"Eh, itu Abang. Gue duluan yah, Lyr. Hati-hati di jalan lo."
"Iya, lo juga hati-hati."
"Siap."
Setelah Tina pergi, Lyra memainkan hp nya. Sambil menunggu angkot datang.
"Belum pulang?"
Lyra terlonjak kaget, karena ada suara yang tiba-tiba mengagetkannya. Ia pun menolehkan kepalanya kesamping, dan bertemu lagi lah ia dengan cowok itu.
"Belum pulang?" ulangnya.
"Eh, belum. Kenapa?" beo Lyra masih dalam kekagetannya.
"Naik, gue anterin!" titah cowok itu.
"Gak ah, gue nggak kenal sama lo," tolak Lyra, karena dia belum terlalu mengenal cowok itu.
"Farel, Geofarel Michael itu nama gue." kenal Farel menyebutkan namanya.
"Nggak nanya," jutek Lyra.
"Beneran nggak mau nih? Biasanya kalo malem-malem gini disekitar sini bakal ada yang lewat." Farel mencoba menakut nakuti Lyra.
"Gak percaya sama yang gituan gue," songong Lyra mencoba terlihat tidak takut, padahal dalam hati udah gemeteran dia.
"Yaudah, kalo gitu gue duluan, ya." Farel berlalu menghidupkan motornya.
"Eh-eh, gue ikut lo, deh." buru buru Lyra naik ke jok motor Farel.
"Kenapa? Katanya gak percaya ama yang gituan," ejek Farel.
"Udah deh, gak usah banyak tanya. Buruan jalan," sewot Lyra menutupi rasa malunya kepada Farel.
"Rumah lo dimana?"
"Deket kok, di Komplek Angsana."
Ternyata cewek ini tinggal satu komplek sama gue yah. Kok gue nggak pernah lihat dia batin Farel bertanya-tanya.
"Buruan dong," gerutu Lyra tak sabaran.
"Iya-iya, cerewet banget, sih."
"Bodo."
Gue kira dia itu orangnya dingin banget. Kek cowok cowok yang ada di Wattpad. Eh, tapi malah sebaliknya, bawel banget batin Lyra menggerutui Farel.
Hola gess😉
Aku kambek lagi😙
Jan lupa voment yah🥰See you😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Couple
Teen Fiction(SLOW UPDATE) Sebuah perasaan yang hadir, hanya karena menatap manik mata hitam pekat seorang pemuda, yang menurutku sangat bersinar dan entah mengapa membuat ku bergetar. -Lyra Agnesia Rasa ini asing sekali, belum pernah aku merasakannya. Hanya kar...