part 18

8K 573 27
                                    










Sakura membuka mata yang pertama kali dia tatap adalah langit-langit kamar yang ia kenal.
Dia sedang berada dikamarnya.
Sakura kemudian mengedarkan pandangannya kearah lain tapi dia tidak mendapati seseorang pun disampingnya.
Sakura bangun dari posisi tidurnya menjadi duduk.
Sakura melihat tangannya yang dipasang impus.
Sakura juga meraba dahinya yang terbalut perban.

Kret

Saat mendengar suara pintu yang dibuka sakura menoleh.
Dia melihat seorang pelayan masuk kedalam kamarnya.

"Syukurlah anda sudah sadar sakura-sama"

Pelayan tersebut terlihat sangat lega dengan kondisi sakura.

"Dimana sasori-nii?"

Tanya sakura saat tidak melihat keberadaan sasori disana.

"Dia lagi keluar mungkin sebentar lagi dia pulang "

Pelayan tersebut memberitahukan keberadaan sasori.

"Syukurlah kau sudah sadar nii-san sungguh khawatir padamu "

Sasori lalu muncul dari pintu kamar.
Pelayan membungkukan badan sebelum dia pergi dari sana.
Sasori duduk didekat sakura.

"Maaf membuat sasori-nii khawatir"

Sakura melihat raut wajah lega diwajah kakaknya sepertinya bebannya sudah hilang.

"Sudah tidak usah dibahas lagi yang terpenting kau sudah sadar"

Tidak ada yang penting selain kondisi sakura yang baik-baik saja.

"Sasori-nii,siapa yang menolong aku
?karena aku sempat melihat orang itu dan dia seperti sasori-nii"

Sakura penasaran karena sakura sempat melihat orang yang menolong walaupun tidak jelas.

"Memang nii-san yang menolongmu "

Sasori membenarkan pemikiran sakura.

"Tapi bagaimana sasori-nii berada disana?bukankah sasori-nii bilang ada rapat "

Sakura tidak tahu apa yang membuat kakaknya bisa berada disana.

"Rapat dibatalkan jadi nii-san menyusulmu dan nii-san melihat pelayan terlihat panik karena kau tidak keluar dari toilet jadi nii-san mendobrak pintu toilet yang dikunci"

Sasori menjelaskan bagaimana dia bisa  berada disana karena sakura tentu saja  bingung.
Sakura menganggukan kepalanya tanda mengerti.

"Kau tenang saja karin sudah nii-san bereskan"

Sasori tentu sangat marah mengetahui jika karin membuat sakura terluka.

"Sasori-nii apakan dia?"

Sakura tidak tahu apa yang akan kakaknya lakukan kepada karin yang sudah melukainya namun sakura rasa itu adalah hal yang kejam karena saat membicarakan hal tersebut sakura dapat melihat kemarahan pada kakaknya.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat pembicaraan mereka terpotong.

"Masuk"

Sasori menyuruh orang yang mengetuk tersebut masuk.

"Sasori-sama nyonya akasuna mencari anda"

Pelayan mengatakan kedatangan nenek mereka.

"Tunggulah disini nii-san hanya sebentar"

Sasori pergi meninggalkan sakura.
Sakura merasa jika pasti ada masalah dengan neneknya dan itu pasti ada kaitannya karin.
Sakura membaringkan tubuh karena kepalanya masih terasa sakit .





retaliationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang