part 22

8.4K 542 27
                                    










Sai berjalan dengan cepat.
Dia saat ini sedang mengikuti ino yang sedang berjalan sendirian tanpa utakata yang menemaninya.
Dia sepertinya sedang berbelanja melihat dari barang yang ia bawa.
Setelah mendapatkan alamat apartemen utakata sai terus mengintai mereka agar ia dapat mencari cela untuk membawa ino pergi.
Sai terus melihat gerak-gerik ino.

Saat ada kesempatan sai segera menarik tangan ino.
Dia juga membekap mulut ino dengan sapu tangan yang sudah ia beri obat bius agar ino tidak akan bisa lari lagi darinya karena setelah pengalamannya beberapa kali ino berhasil lolos darinya kalau ia sudah tidak sadarkan diri mana mungkin dia bisa kabur lagi.
Sai kemudian mengisyaratkan anak buahnya untuk mendekatkan mobil kearahnya.
Sai menggendong ino ala bridal style setelah masuk kedalam mobil anak buahnya pun mengemudikan mobil meninggalkan tempat tersebut.




Sasori turun dari sebuah mobil dia kemudian berjalan masuk kedalam sebuah rumah.
Sasori menaiki tangga rumah tersebut menuju lantai atas rumah lalu sasori masuk kedalam sebuah kamar.
Kamar itu kosong tidak ada siapa-siapa.
Sasori kembali berjalan dia membuka pintu balkon disana berdiri seseorang perempuan yang sedang menatap langit malam yang bertabur bintang.
Sasori memeluk perempuan tersebut dari belakang.

"Sasori-nii"

Perempuan tersebut memanggil sasori saat merasakan pelukannya.

"Apa kau senang berada disini?sakura"

Sasori tidak melepaskan pelukan dari adiknya.

"Tentu saja sasori-nii seharian aku mengelilingi tempat ini belum cukup "

Sakura sepertinya terlihat sangat bahagia ditempat tersebut.
Kalian pasti bertanya-tanya dimana kira-kira sakura berada?sebenarnya sakura saat ini sedang berada dipinggir kota tokyo.
Tempat tersebut adalah rumah mereka dahulu sebelum kekacauan yang disebabkan oleh neneknya.
Sasori membeli rumah itu secara diam-diam dia juga merenovasi rumah tersebut dan dirawat dengan baik agar ia dapat mengenang keluarga yang ia tidak tahu keberadaannya dulu dimana.
Sasori sengaja menawarkan sakura untuk berkunjung ke rumah tersebut ataupun jika sakura ingin tinggal disana tidak apa-apa.
Sasori bisa mengunjungi sakura sehabis ia pulang kerja kalau perlu dia juga pindah tapi sasori tidak mau mengundang kecurigaan sasuke dan itachi.
Sasori mengambil langkah cepat saat melihat sakura bicara dengan mikoto di supermarket.
Sasori tahu cepat atau lambat sasuke akan tahu tentang kehamilan sakura maka dengan keberadaan Sakura disini sangat sulit untuk mereka menemukannya karena mereka pasti tidak akan berpikir ditempat ini karena hanya ia dan sakura yang tahu tempat tersebut.

"Kau jangan kelelahan,mengerti?"

Sasori memperingatkan sakura yang terlihat begitu senang disana.

"Iya sasori-nii"

Sakura memutar mata bosan mendengar kakaknya yang selalu memperingatinya sejak sasori tahu kehamilannya dia menjadi sangat cerewet kepadanya.
Sasori sangat perhatian kepadanya.

"Kenapa sasori-nii kesini?"

Tanya sakura tanpa melepaskan pelukan sasori yang tidak lepas sejak tadi.

"Nii-san merindukanmu "

Sasori mencium pipi sakura lembut.

"Aku belum satu hari berada disini sasori-nii sudah rindu?"

"Sekarang lebih baik kau masuk udara sangat dingin"

Sasori sekarang mengajak sakura untuk masuk kedalam kamar karena udara malam yang semakin dingin apalagi rumah mereka yang masih banyak pepohonan membuat udara disana menjadi dingin.
Sakura menuruti keinginan sasori.

retaliationTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang