"Maaf. Aku tidak akan melakukannya lagi, ini yang terakhir" ucap Jin di tengah keheningan mereka.
Taehyung mengangguk, buliran air mata hampir jatuh dari kelopak matanya.
Yang Seokjin katakan memang benar, namun Taehyung tidak mengerti mengapa rasanya bisa semenyakitkan ini. Ia buru-buru memalingkan wajahnya saat air mata akhirnya berhasil meluncur melewati pipinya.
Sakit, sangat sakit. Lebih sakit dari putus cinta.
Kalau tahu sedari awal akhirnya akan seperti ini, Taehyung tidak akan pernah menyetujui ide konyol yang dulu mereka sepakati.Taehyung lebih memilih menjadi teman dan sahabat Seokjin dari pada harus diam dan bersikap selayaknya orang yang tidak kenal seperti ini.
Bersamaan dengan itu, Seokjin mengenakan kembali pakaiannya lalu berjalan memasuki kamar mandi di dalam kamar hotel itu.
Tak ingin ketahuan menangis, Taehyung pun buru-buru mengusap pipinya lalu mengenakan pakaiannya sebelum Seokjin kembali.
Ia mengambil kemejanya yang jatuh di lantai, kemeja kesayangannya yang rusak karena Seokjin.
"Aku akan menggantinya. Itu kemeja kesayanganmu kan?"
Taehyung menoleh, Seokjin sudah berdiri di depan pintu kamar mandi sambil mengelap wajahnya yang basah dengan handuk.
"Harus ganti dengan yang sama seperti ini, ini oleh-oleh dari Eomma waktu Eomma ke Paris"
Awalnya Taehyung ingin membuat suasana agar lebih santai dengan jawaban begitu, namun sayang hal itu justru hanya ditanggapi anggukan dan kata "baiklah" dari bibir Seokjin.
"Ingin sarapan di sini atau langsung pulang?" Tawar Seokjin.
"Langsung pulang saja" Taehyung menjawab, ia tidak ingin tambah terluka jika harus berlama-lama bersama Seokjin.
"Oke"
Setelah itu Taehyung berjalan ke kamar mandi, membersihkan sebentar dirinya, membasuh wajahnya, berusaha sekeras mungkin untuk tidak menangis. Taehyung benci saat ia menangis, karena pasti mata dan hidung akan memerah dan susah sekali hilang.
Taehyung mendongakkan kepalanya, menahan agar air matanya tidak jatuh lagi.
Sementara itu, sambil menunggu Taehyung, Seokjin membuka tirai jendela kamar hotel, memandang kosong ke arah langit yang mendung.
Ah pagi ini sama seperti suasana hatinya, di selimuti awan kelabu.
"Hyung, kita pulang sekarang" ujar Taehyung saat ia sudah keluar dari kamar mandi, mengambil kemejanya yang ternyata sudah di lipat rapi oleh Seokjin.
Seokjin menoleh, berjalan untuk mengambil kunci mobilnya di atas meja. "Kajja"
Keduanya belum saling bicara selama lima belas menit perjalanan.
Seokjin asik bernyanyi kecil mengikuti lagu That's what I like milik Bruno Mars yang berputar di mp3, sementara Taehyung tengah sibuk berkutik dengan ponselnya, mungkin membalas pesan dari Jackson, entahlah Seokjin enggan mengetahuinya.
"Hyung ganti lagunya, aku ingin mendengarkan lagu John Mayer, cuacanya sangat pas"
"Bertukar pesan dengan siapa, sih? Pasti dengan seme-seme kampus yang suka menggodamu nih!"
"Cemburu kan? Bilang saja!"
"Ge'er!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friends With Benefits | JinV |
Fanfiction|| Completed || Mereka berteman, bersahabat, Mereka berciuman, melakukan hubungan intim, kapan pun mereka mau as long as they enjoy being together.. Tanpa harus melibatkan perasaan. Itu yang terjadi antara Seokjin dan Taehyung beberapa bulan terakh...