|| Berakhir ||

2.8K 245 150
                                    


Keduanya tersentak begitu mendengar teriakkan Jimin.

Mereka saling mundur selangkah, lalu dengan canggung mereka kembali masuk ke dalam.

"Ayo kita makan, sup dagingnya keburu dingin" cicit Jimin sambil menaruh mangkuk besar berisi sup daging yang tadi ia dan Seokjin beli.

Seokjin menggerutu dalam hati.
Ia hampir berhasil mencium Taehyung,
hampir berhasil mendekapnya,
Dan hampir berhasil mengatakan semuanya kalau saja Jimin tidak mengacaukannya.

Tapi kemudian Seokjin berfikir, mungkin waktu belum berpihak padanya.

Sementara itu, Taehyung yang salah tingkah kini menyibukkan dirinya dengan mengambil mangkuk kecil untuk nasi. Mencoba menghapus pikiran bodoh yang sempat terlintas sebelum Jimin berteriak tadi.

Mereka makan dengan tenang, menikmati makanan masing-masing, namun diam-diam Jimin memperhatikan dua sahabatnya dengan melirik mereka secara bergantian.

Jimin berdehem, "Tadi Jackson hyung menanyakanmu, ku rasa dia akan tiba sebentar lagi" ujarnya pada Taehyung tapi lirikan matanya ia tujukan untuk Seokjin.

"Gumawo Jim, aku memang sedang membutuhkannya" Jawab Taehyung enteng sambil mengunyah makananya.

Diam-diam Seokjin mengerutkan keningnya, membutuhkan? Membutuhkan bagaimana maksudnya? Batin hati kecil Seokjin.

Jimin menyeringai melihat sedikit perubahan raut wajah Seokjin.

"Hyung, setelah ini kau kemana?" Tanya Jimin hanya untuk memastikan.

"Menyusul Jungkook ke gym" dusta Seokjin. Padahal Jimin tahu kalau Jungkook sedang berada di apartmentnya.

Tak lama setelah mereka selesai makan, bel apartment Jimin berbunyi.

Jimin yang sedang mencuci perabotan makan bersama Taehyung bergegas membuka pintu, sementara Seokjin tengah bersiap-siap untuk pergi dari sana.

"Silahkan masuk, hyung" Jimin mempersilahkan Jackson masuk.

Namja berambut hitam itu melangkah masuk, matanya beradu pandang dengan Seokjin yang sedang memakai jaket.

"Bro!"

"Oy Bro!"

Mereka berdua saling menyapa.

Entah sejak kapan rasa iri begitu kuat memenuhi Seokjin setiap kali ia bertemu dengan Jackson. Sialan! Dia memang beruntung!

Itu cemburu. Seokjin harus mengakuinya sekarang kalau ia cemburu.

"Jackson hyung.." Taehyung menghampiri Jackson.

"Tae, kau sudah baikan? Ini hyung belikan cake kesukaanmu" ujarnya sambil memberikan paper bag berisi chocolate cake yang sempat dibelinya tadi.

"Gumawo hyung. Aku sudah baikan, lagi pula aku cuma pusing saja kok hehe"

"Syukurlah"

Jackson mengusak kecil surai madu Taehyung, membuat boxy smile Taehyung terukir sangat manis. Taehyung sengaja ingin membuat Seokjin cemburu, biar dia tahu bagaimana rasanya berada di posisi seperti itu.

Sementara Jimin lagi-lagi melirik Seokjin yang seolah tak memperdulikan apa yang tengah terjadi di sana.

"Hyung kau mau ke gym sekarang?" Tanya Jimin.

"Iya" jawab Seokjin singkat sambil melangkah mendekati Taehyung.

"Jangan sakit lagi" ucap Seokjin lembut, sangat lembut bahkan hampir membuat Taehyung tak percaya kalau itu Seokjin yang mengatakannya.

Friends With Benefits | JinV |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang