01. Kantor Departemen

122 7 0
                                    

Secara mengejutkan, cuaca pagi ini cukup bersahabat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Secara mengejutkan, cuaca pagi ini cukup bersahabat. Awal yang sangat baik bagi Hana untuk memulai hari Selasa. Tanpa bermaksud dramatis, tapi sinar mentari pagi ini berpendar ramah setelah fajar tadi sempat gerimis. Bahkan, burung-burung berkicauan nyaring di dahan pepohonan yang berbaris memagari area fakultas. Masih pagi, agak dingin, dan semoga Hana tidak tiba-tiba pilek di awal semester krusial ini.

Mengangguk sopan pada tukang kebun kampus yang kebetulan lewat, Hana lanjut berjalan kaki menyeberangi jalan setapak ke fakultas dengan ditemani hening. Ia tidak begitu suka mendengarkan musik selagi berjalan kaki, apalagi bermain ponsel hingga sibuk tertunduk. Dalam diam, Hana menghitung total jurnal mingguan yang harus ia kerjaan selama semester ini. Baru dua hari kuliah semester tujuh, Hana sudah tidak santai.

Hana malah teringat kakak tingkat yang ia sukai.

Kalau begini, Hana suka pasrah duluan. Lagipula, siapa yang sengaja membuat wacana untuk menaksir kakak tingkat yang sering menjadi asisten dosen di beberapa kelasnya? Sayangnya, Hana terlanjur suka kakak tingkat itu sampai tiga semester lamanya. Benar-benar merepotkan perasaan saja.

Astaga, Tuhan Yesus. Kalo ngerjain skripsi, tiga semester udah kelar dari proposal sampe revisi-revisinya.

Hana tidak tahu jadwal si kating yang ia sukai. Karenanya, sambil menaiki tangga, ia memutuskan untuk terlebih dahulu ke Kantor Departemen. Jadwal perkuliahan baru departemen untuk semester ini harusnya sudah ditempel pagi ini. Kebetulan Hana mendaftar jadi asdos juga semester ini, sehingga ia hendak mengecek jadwal dirinya dan jadwal si kating sekalian.

Celingak-celinguk setelah sampai di puncak tangga, Hana berdoa semoga si kating belum muncul berkeliaran sepagi ini. Cukup berkeliaran di pikiran Hana saja. Kalau ia sudah berkeliaran di sekitar Kantor Departemen, nanti Hana ketahuan.

Otak Hana berputar cepat untuk mengalkulasi strategi hari ini. Ia berencana untuk menyelundupkan kotak kado berisi kaus kaki yang dibawanya ke dalam tas kating itu. Kado anonim, secara diam-diam. Karena itu, Hana tidak boleh ketahuan.

Sekilas mengecek kotak kado di tas selempangnya, Hana menghela napas. Ia baru saja mengangkat tangan untuk mengetuk pintu Kantor Departemen ketika pintu itu tiba-tiba terbuka lebar. Teman sesama asdos Hana, Nadine namanya, berlari keluar Kantor Departemen dengan tergesa-gesa. Rambut panjang Nadine berayun ke segala arah, resleting ranselnya terbuka lebar, dan dua asdos lain ikut berlari di belakangnya. Hana cepat-cepat menyingkirkan diri daripada diseruduk.

Kantor Departemen sedang semrawut.

Kantor Departemen sedang semrawut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekotak Kaus Kaki SelundupanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang