Di perbatasan antara utara dengan selatan, para prajurit sedang melawan monster-monster yang keluar menyerang mereka. Suhu cuaca yang semakin dingin, anehnya tidak menganggu para prajurit untuk bertarung. Tubuh mereka seolah tidak kehabisan tenaga sama sekali padahal sudah 3 hari mereka tidak beristirahat.
Ratusan mayat monster yang terbelah akibat tebasan pedang berserakan sepanjang jalan. Bastian yang menjaga di sisi Duke merasakan keanehan dengan tenaga mereka yang tidak terasa terkuras sedikitpun. Dia tanpa sadar melirik hiasan di gagang pedang miliknya.
"Siapa yang memberikan itu?" Tanya Duke Deon tiba-tiba. Ekspresi wajahnya terlihat sangat buruk.
"Nona kecil yang memberikannya, Tuan."
Ztar!
Petir dari pedang Duke seketika menyambar dan hampir mengenai Bastian yang malang.
"Eh? Tuan?" Bastian berpikir ada musuh yang hampir mengenainya tetapi saat dia periksa malah tidak ada siapapun.
"Lepaskan."
"Ya?" Bastian mengedipkan matanya bingung.
"LEPASKAN BENDA ITU DARI SANA!!" Teriak Duke yang kehabisan kesabaran dalam dirinya.
Dia menyadari bahwa semua pasukannya memiliki pita yang sama di senjata mereka. Hanya dia yang tidak memilikinya, awalnya dia pikir itu pemberian dari para Nona muda untuk kesatria yang akan pergi ke medan perang. Tetapi, saat mendengar bahwa benda itu berasal dari putrinya yang tidak menunjukkan batang hidungnya bahkan saat mereka berangkat, kemarahan dan kecemburuan yang selama ini tidak pernah dia tunjukkan langsung meluap.
Bastian dan Para Prajurit yang lain yang tercengang dengan tuan mereka yang sangat jelas dia sedang marah karena tidak mendapatkan apapun dari Nona kecil.
Mereka akhirnya mengalah dari pada di tebas oleh pedang hitam milik tuan mereka itu. Masing-masing orang mulai mengumpulkan pita pemberian Carina di kotak yang berada di depan Duke.
Melihat tumpukan di depannya, kecemburuan pria itu semakin meluap.
'Aku adalah Ayahnya tetapi malah tidak mendapatkan apapun! Mereka cuma bawahan tetapi mendapatkan hadiah!!'
Siapapun yang mendengar isi hati pria itu pasti akan terkejut. Wajahnya yang dingin yetapi hatinya penuh kecemburuan hanya karena tidak mendapatkan hadiah.
Yang tidak diketahui oleh Duke dan yang lain, melepaskan benda itu dari sisi mereka sama saja dengan memberikan mereka bahaya yang lebih besar.