Pemandangan di Wilayah utara cukup dingin walau sudah memasuki musim panas. Carina yang sudah menjadi 'Putri Duke' selama seminggu mulai merasakan beberapa pandangan mata yang tertuju ke arahnya dengan tujuan lain. Kadang ada bangsawan yang mencoba berbicara dengannya dan bersikap ramah padanya, bahkan mencoba menyuap dia dengan beberapa permen yang mereka bawa.
Kejadian itu sudah sering terjadi selama 3 hari dan ini hari keempat dia di hadang oleh bangsawan aneh yang mencoba membuat anak-anak mereka berkawan dengannya.
"Nona kecil anda sangat cantik hari ini." Kata Wanita bangsawan yang menutupi wajahnya dengan kipas.
"Terima kasih." Balas Carina secukupnya. Bagaimana mungkin dia tidak paham dengan niat terselubung pihak lain. Dia terlalu malas untuk mengurus hal-hal seperti ini, biarkan saja Duke Deon yang akan membereskannya.
"Apa anda akan berlatih memanah lagi? Kenapa seorang nona bangsawan melakukan hal kasar semacam itu." Kata Wanita itu seolah menghina Carina yang melakukan pekerjaan laki-laki bukan seorang Lady pada umumnya.
Carina menyipitkan matanya tajam. "Ada apa dengan Latihan Memanah? Apa seseorang gadis tidak bisa? Tidak ada aturan bahwa hanya Laki-laki yang boleh, semua orang berhak melakukan apa yang mereka sukai asal tidak merugikan pihak lain."
"No..Nona kecil bukan maksud saya begitu... "
Carina mengangkat telapak tangannya tanda agar pihak lain diam. "Saya permisi, Nyonya Saymour."
Countess Saymour mengigit bibirnya karena kepergian gadis itu.
"Dia lebih sulit daripada yang kukira."Rencana dia adalah membuat gadis itu dekat dengannya dan membuatnya bisa berteman dengan putrinya Lela. Jika keduanya bisa berhubungan baik, maka bisnis keluarganya akan aman.
***
Carina sampai di lapangan latihan. Dia melirik ke arah kesatria lain yang sedang sibuk latihan.
"Anda sudah datang, Nona." Ujar Bastian sambil membungkuk sopan dihadapan gadis itu.
"Selamat pagi, Sir."
"Hari ini latihan pertama kita. Saya akan memberikan contohnya dulu setelah itu anda bisa berlatih memegang busur lalu menembakkan panah. "
Bastian mengambil posisi dan mengangkat busur di tangannya ke arah depan. Matanya menyipit fokus pada target di depannya.
Swish!
Anak panah melesat cepat ke depan. Carina tertegyn melihat hal itu. Dia bisa melihat bahwa anak panah di lapisi energi mana(sihir) yang membuat panah itu menjadi cepat dan mematikan.
"Anda menggunakan Mana dengan baik, Sir Bastian." Kata Carina yang mengejutkan pemuda itu.
"Anda bisa melihat saya menggunakan Mana? " Tanyanya kaget.
"Hm." Balas gadis itu singkat.
Carina mengangkat busurnya ke depan. Posisi dan postur tubuhnya bahkan mirip Bastian. Para kesatria yang tadinya sibuk dengan latihan mereka, sontak mengalihkan pandangan mata mereka ke arah area panahan.
Bastian membulatkan matanya takjub saat melihat energi mana dalam jumlah banyak mulai bergerak mengelilingi tubuh gadis itu. Tekanan kuat terasa bahkan dia area jauh para kesatria berada.