Chapter 14 - NONA HELENA

4.8K 358 8
                                    

Pesta perayaan di Istana telah berakhir sebulan lalu. Carina kembali menjalani aktivitas nya seperti biasa. Dia juga mulai mendapatkan kelas baru, yaitu kelas Pewaris. Sejak Duke meminta persyaratan pada Kaisar. Status Carina menjadi lebih tinggi. Bahkan dia menerima banyak sekali ajakan kencan dan pesta teh dari berbagai jenis bangsawan di Kota.

Sayangnya, Carina bahkan tidak sempat untuk melirik tumpukan surat yang datang untuknya, mereka langsung dibakar habis oleh sihir Api Duke Deon.

"Ingin mengajak putriku kencan?! Mimpi saja! Akan ku bantai wilayah kalian jika mencoba mendekati putriku! " Seru Duke marah.

"Ayah, tenanglah." Carina berkata sambil menahan tawanya.

"Para bajingan sialan itu! Apa mereka kira punya sesuatu yang bisa menarik sisi baik putriku? Mimpi!" Katanya mengejek.

Carina mengangguk setuju. Tidak ada keluarga yang bisa menandingi Kekuasan, Kekayaan, Kekuatan dari Keluarga Duke Killian.

Disisi lain, di kelompok bangsawan yang sedang berkumpul di sisi selatan, Pangeran Kyle ada di diantara mereka. Sekumpulan bangsawan yang memihak Pangeran Pertama sebagai calon Putra Mahkota kelak. Mereka semua mengawasi dengan hati-hati pihak lain termasuk Duke Killian yang selalu bersikap netral selama Kekaisaran ini berdiri.

"Pangeran Kyle."

"Ada apa Baron Max." Balas Pangeran Kyle dengan ekspresi bingung.

"Saya pikir sudah waktunya Yang Mulia menarik Keluarga  Edgar ke sisi Anda." Usulnya.

"Kalian sendiri tahu bahwa Duke Edgar sangat sulit di ajak bekerja sama, mirip dengan Duke Killian. " Kata Pangeran Kyle kesal.

"Bagaimana dengan menciptakan kondisi yang membuat pihak lain mau tidak mau harus bekerja sama dengan kita?" Baron Max membisikkan sesuatu di telinga sang Pangeran.

Mata Pangeran Kyle seketika berubah menjadi cerah. "Lakukan seperti yang kau bilang. "

"Saya laksanakan, Yang Mulia." Baron Max berbalik pergi dari sana untuk menjalankan rencana mereka.

•••

Carina dan para putri bangsawan lainnya juga membentuk kelompok yang diisi oleh orang-orang yang populer di antara kalangan mereka.

Carina yang hanya anak kecil di kecualikan apalagi dia belum melakukan debutante yang harusnya di laksanakan saat gadis itu berusia 15 tahun nantinya.

"Nona Gina masih secantik seperti biasa. Saya sangat menyukai gaya rambut anda itu. " Puji salah satu nona muda di kelompok itu.

Carina bisa melihat bahwa beberapa orang mencoba menjilat atau menyanjung orang yang memiliki keluarga yang berkuasa. Carina menjadi sasaran paling empuk jika saja tidak ada sepasang mata emas yang mengawasi siapapun yang mencoba mendekati gadis kecil itu.

"Apa tuan Duke akan terus mengawasi sisi ini?" Tanya Celine menahan rasa tidak nyamannya.

"Ung." Balas Carina pendek.

"Apa kamu mau makan dessert yang dibuat koki istana? Rasanya enak loh. " Gina menyerahkan sepiring kue untuk gadis itu.

"Terima kasih."

"Oh! Ini kah Nona kecil dari Kediaman Duke Utara?" Sebuah nada mengejek segera menarik perhatian Carina.

Gadis itu mengangkat kepalanya dan melihat pemilik suara tersebut. Sosok tinggi dengan rambut pirang, sepasang mata biru yang menggoda, bibir yang sedikit lebih besar yang menarik mata semua pria yang memandang nya, dipadukan dengan gaun merah yang bagian pahanya di desain membelah untuk menonjolkan paha putih perempuan itu.

THE DESCENDANT OF MOONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang